spot_imgspot_imgspot_img
Senin, September 16, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAMengintip Isi Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari

Mengintip Isi Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari

Moderatpers.com – Selain dikemas dalam buku-buku paket yang dipelajari di sekolah, kisah sejarah datangnya Islam ke Nusantara juga bisa ditemukan di Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asyari atau yang biasa disebut dengan MINHA.

Museum yang dibangun dengan nama awal Museum Islam Nusantara KH. Hasyim Asyari ini, terletak di Kawasan Makam Gus Dur Pesantren Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Bentuknya yang unik, membuat MINHA memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang, khususnya para peziarah. Bukan hanya berkunjung, wisatawan juga terkadang datang hanya untuk sekadar berswa foto di depan gedung.

Lalu sebenarnya, apa sih isi dari museum berbentuk piramida ini?

MINHA memiliki lima lantai. Tiga lantai diantaranya berisi koleksi tentang sejarah peradaban Islam di Nusantara. Karena belum mendapatkan izin dari Kemendikbudristek untuk beroprasi penuh, pada saat musieum dibuka, pengunjung hanya di perbolehkan berada di lantai satu saja.

“Jadi, lantai pertama ini berisi bagaimana kisah sejarah masuknya Islam, lantai kedua berisi sejarah Islam di masa perjuangan, lantai ketiga berisi sejarah Islam setelah kemerdekaan, lantai keempat digunakan sebagai kantor, dan lantai tertinggi atau kelima itu musala,” ungkap salah seorang penjaga MINHA yang tidak ingin disebutkan namanya, pada Sabtu, (05/03).

Selain berisi kisah sejarah Islam di Indonesia, MINHA juga menyuguhkan sejarah biografi KH. Hasyim Asyari selaku pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, pendiri Nahdlatul ‘Ulama – serta benda-benda peninggalannya seperti Al-Qur’an yang sering dibaca oleh Mbah Hasyim, terompah dan tongkat yang ia gunakan, dan lain-lain.

“Terompah dan tongkat Mbah Hasyim ini replikanya. Karena yang asli disimpan di Pondok Tebuireng, ” jelas penjaga MINHA.

Baca Juga : Bertepatan Dengan Hari Pahlawan, Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari (MINHA) Resmi Dibuka Kembali

MINHA sendiri diresmikan pada tanggal 18 Desember 2018 oleh Presiden Jokowi,  dan dibuka untuk umum. Sampai tahun 2020, ditutup kembali karena adanya pandemi. Kemudian, MINHA dibuka kembali pada tanggal 11 November 2021 atas izin Kemendikbudristek, namun tetap dibatasi.

Selain karena pandemi, alasan lain MINHA belum bisa beroperasi adalah karena MINHA belum sepenuhnya diserahkan kepermuseuman Jawa Timur. Maka yang menjaga sekarang adalah petugas dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Provinsi Jawa Timur yang berpusat di Trowulan, Mojokerto di bawah kendali  Kemendikbudristek.

 

Pewarna : Rindi Andriansah (Anggota Magang UKMP Moderat 2022)

Editor : Inni Shofia Amalia

 

 

 

153 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Mendadak! KPUM Dan Rektorat Unhasy Adakan Pelantikan ORMAWA Secara Online

642
Moderatpers.com – Rabu, (06/10) KPUM dan Rektorat Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang menggelar pelantikan Organisasi Mahasiswa  (ORMAWA) untuk badan legislatif dan eksekutif kampus. Baik...

#Perpisahan

320
"Some goodbyes are not really the end of the story, but may be a beginning of a new journey." Mungkin Akan Bertemu Lagi Oleh: Zanatul Faizah Datang untuk...

Hadirkan Akademisi Dunia, HMP KPI Adakan Webinar Internasional Tentang Perkembangan Media

4
Moderatpers.com – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asyari (HMP KPI FAI Unhasy) hadirkan akademisi dunia dalam Webinar...

Jumat Puisi

0
Elips Senyuman Oleh: Mailinda Putri Anggia Sari   Berawal dari sebuah lipatan Yang tersembunyi dalam keheningan Akankah menampakan Realisasi akan kebahagiaan   Terkadang kita harus mengetahui Bagaimana itu terlampaui Hempasan duka yang sangat bermemori Dalam...
Lewat Drama ‘Gantung’ Haris Sampaikan Pesan Ini

Lewat Drama ‘Gantung’ Haris Sampaikan Pesan Ini

123
Moderatpers.com – Lewat pementasan drama teater berjudul ‘Gantung’, Haris Abdul Munir sampaikan pesan bahwa orang yang memberi nasihat kepada orang lain yang sedang terkena...