BEM FAI Ajukan Surat Permohonan Transparansi Dana SPP kepada Wakil Rektor II.

Möderatpers.com- Menanggapi isu transparansi pengalokasian anggaran SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) Universitas Hasyim Asy ’ari di tengah pandemi dan pemberlakuan kuliah daring, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari (BEM FAI UNHASY) mengeluarkan surat permohonan keterbukaan informasi publik yang ditujukan kepada Wakil Rektor II Unhasy bagian administrasi, Drs. H. Muhsin KS., M.Ag. pada Jumat (13/08/2021). Dari surat permohonan ini, BEM FAI berharap adanya transparansi anggaran SPP untuk mengurangi kecurigaan dari mahasiswa dalam pengalokasian dana SPP. Selain itu, dengan adanya transparansi dana SPP juga dapat membangun kepercayaan antara mahasiswa dan pihak universitas. “Intinya di situ, titik temunya.” Ujar ketua BEM FAI, Nur Kholis ketika diwawancarai di kampus A pada Kamis (19/09/2021).

Sebelum surat permohonan ini dikeluarkan, ada pamflet yang berisi kata-kata provokatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab mengenai isu ini. Hal inilah yang menjadi alasan bagi BEM FAI dalam membuat surat permohonan. Di sisi lain, kuesioner mahasiswa Unhasy yang dibuat oleh BEM FAI mendapat 200 lebih responden dan hampir semua mendukung adanya transparansi dana tersebut.
Menurut penuturan mas Kholis, surat yang ditujukan kepada Wakil Rektor II itu dikirim melalui email dan WhatsApp pribadi beliau. Dari tanggal pengiriman surat, sampai saat ini (19/08/3021) belum ada respons yang spesifik dari pihak kampus terkait surat permohonan tersebut. “Cuma sempat sih kemarin dipanggil bapak wakil dekan FAI terkait klarifikasi surat permohonan tersebut. Akhirnya kita mengklarifikasinya, kita jelaskan bahwa surat ini murni dari kami, kami ambil sikap sebagai mahasiswa yang aktif di Unhasy “. Papar ketua BEM FAI itu.

Hingga saat ini, BEM FAI masih menunggu panggilan dari pihak kampus terkait surat permohonan tersebut, setidaknya 10 hari dari pengiriman surat tersebut ke Wakil Rektor II. Mas Kholis mengatakan akan ada 2 tindakan yang berkemungkinan dilakukan oleh BEM FAI terkait isu ini, pertama BEM FAI akan mendapatkan panggilan dari pihak rektorat universitas untuk komunikasi, dan yang kedua, BEM FAI akan mengadakan audiensi dengan pihak universitas. “Cuman kalau gak ada respons, kita akan layangkan surat kedua. Mungkin ndak ke rektorat lagi, tapi ke Dikti (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi). Terkait surat kita yang tidak ditanggapi larinya ke Dikti.” Pungkas mas Kholis.

Pewarta: Muhammad Irfan Maulana
Editor: Ummi Mamlaul Khoiriyah
Penerbit : Tim Media UKMP MÖDERAT