spot_imgspot_imgspot_img
Minggu, September 8, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAKrisis Tenaga Kerja Pada Gapoktan Desa Bandung, Jombang

Krisis Tenaga Kerja Pada Gapoktan Desa Bandung, Jombang

Moderatpers.com – Krisis tenaga kerja pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang semakin tinggi. Buruh tani di desa tersebut sangat terbatas. Hal itu karena banyak yang memilih berwirausa dan bekerja ke luar kota di perkantoran daripada harus merawat ladang atau sawah.

“Jadi petani itu susah, banyak yang lebih memilih membuka usaha sendiri karena dianggap lebih mudah,” kata Siti Zainab, salah satu anggota Gapoktan Desa Bandung saat diwawancarai pada pada Jumat, (17/12).

Menanggapi hal itu, Istimarok Odif, (18) salah satu pemudi di Dusun Bandungsari, Desa Bandung mengungkapkan, bahwa ada 2 penyebab rendahnya minat para pemuda untuk menjadi petani di desanya itu.

Pertama, dikarenakan petani adalah pekerjaan yang harus dihadapkan dengan aktivitas yang berat, dan bekerja secara fisik. Hal ini mengakibatkan cara berpikir para pemuda berubah. Pemuda lebih memilih untuk bekerja kantoran di ruangan ber-AC daripada harus bekerja di bawah terik matahari.

Kedua, penyebab rendahnya minat pemuda menjadi petani dikarenakan oleh stereotip masyarakat sekitar yang memandang rendah seorang pemuda jika menjadi petani.

“Iya, banyak yang malu untuk menjadi petani muda, karena dianggap rendah oleh masyarakat sekitar, “ tegas gadis pribumi Desa Bandung itu.

Baca Juga : Dibalik Cerita Rofiq, Sukses Sebagai Peternak Ikan Koi

Istimarok Odif, (18) salah satu pemudi di Dusun Bandungsari, Desa Bandung saat diwawancarai oleh kelompok 2 PJTD UKMP Moderat.

Akibatnya, banyak pemilik lahan yang memperkerjakan orang luar desa dengan sistem bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Dari pengamatan tim redaksi yang dikutip dari berbagai sumber, dewasa ini memang banyak pemuda yang tidak memiliki minat menjadi seorang petani.

Hal ini terlihat dari rata-rata warga sekitar yang bekerja di sektor pertanian, yaitu kelompok usia 50 tahun ke atas.

Jika hal ini terus terjadi, menurut Istimarok, akan membawa dampak negatif bagi Indonesia kedepannya.

“Dampaknya pasti akan negatif, contohnya wilayah persawahan akan digeser perumahan dan industri. Terus nanti kita akan impor komoditas pertanian dari luar, “ jelasnya.

Baca Juga : Warga Memelihara Makam Mbah Ronggot, Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih Atas Jasanya Semasa Hidup

Melihat fenomena itu, Istimarok menyebutkan, bahwa cara untuk menghadapi krisis petani muda ini dapat dilakukan dengan mengubah mindset masyarakat sekitar, dan mulai melakukan inovasi-inovasi baru untuk dapat memajukan pertanian.

“Karena arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, harusnya para pemuda dapat mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memajukan pertanian,” tutupnya.

 

 

 

Kontributor : Kelompok 2 PJTD UKMP Moderat

Editor : Rokhimatul Inayah

 

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

MHQ, Pondok Qur’an Rintisan di Kawasan Tebuireng Jombang

MHQ, Pondok Qur’an Rintisan di Kawasan Tebuireng Jombang

59
Moderatpers.com - Tidak bisa dipungkiri, kawasan Tebuireng Kabupaten Jombang merupakan salah satu kiblat umat muslim di Indonesia. Hal itu melekat setelah Hadratussyaikh KH Hasyim...

Hari Tentara Nasional

49
"Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan."-Sutan Syahrir Pasukan Loreng Oleh: Zanatul Faizah Mengabdi dengan sepenuh raga jiwa Berdiri bagai seorang penjaga Di lain waktu menjadi punggawa Sibuknya seperti...
Foto : Finalis Duta Kampus UNHASY 2023 (Dok. BEM UNHASY)

Sempat Vakum 3 Tahun, Duta Kampus UNHASY Akhirnya Kembali Digelar

68
moderatpers - Setelah sempat vakum selama tiga tahun imbas dari pandemi covid-19, pagelaran Duta Kampus Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) akhirnya kembali diselenggarakan. Grand Final...

Di Akhir Kepengurusan, KSPM GI BEI FE Adakan Analisis Teknikal

3
Moderatpers.com - Rabu, (15/09), Di akhir kepengurusan Kelompok Studi Pasar Modal Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi (KSPM GI BEI FE) Unhasy periode...

Senin puisi (senpus)

0
PulangKarya: (dan) Ketika…Jalani hari tanpa rasaMenghardik diri begitu hinaMenyapa makhluk seakan suci dimata.Menyelamlah dalam diriSembuhkan penyakit buas hatiJauh mendalam engkau kan mengenal rasa syukur, Tuhan...