spot_imgspot_imgspot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITALaunching & Bedah Buku Gus Sholah "Sang Arsitek Pemersatu Umat" Dalam Rangka...

Launching & Bedah Buku Gus Sholah “Sang Arsitek Pemersatu Umat” Dalam Rangka Haul Pertama KH. Salahuddin Wahid

LPM FUM – Tebuireng, Jombang, Selasa, (02/02), tepat satu tahun wafatnya Dr. (HC) Ir. KH. Salahaddin Wahid (Gus Sholah), Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) dan Pengasuh Pesantren Tebuireng (2006 – 2020). Dalam rangkaian acara di haul pertama sang kiai, Pesantren Tebuireng menyelenggarakan berbagai acara. Salah satunya yaitu Launching & Bedah Buku Gus Sholah “Sang Arsitek Pemersatu Umat.” Yang beralngsung dari pukul 10.00 – 13.00 WIB.

Acara ini dilakukan secara offline dan online. Acara offline terbatas dan hanya dihadiri oleh orang – orang tertentu di Pesantren Tebuireng. Beberapa narasumber yang menghadiri adalah:
1. KH. Abdul Hakim Mahfudz / Gus Kikin (Pengasuh Pesantren Tebuireng)
2. Gus Iqbal Wahid (Keluarga)
3. Tim Buku : KH. Saifullah Maksum (Kontributor & Editor)
4. Prof. Kacung Marijan, Ph.D
5. Dr. Nashihin Hasan
6. Imam Partogi Sirait (Lintas Agama)

Selain itu, pihak keluarga seperti Bu Nyai Faridah Salahuddin Wahid dan Gus Irfan Wahid (Gus Ipang), beserta keluarga ndalem, Pengurus, Asatidz, beberapa santri dan tamu undangan juga menghadiri acara secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan. Sementara itu, acara online atau virtual di lakukan melalui zoom cloud meeting, dan disiarkan di kanal Youtube Tebuireng Official.

Foto bersama setelah launching buku

Pada Sambutan yang pertama yang diwakili oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, Gus Kikin. Beliau menyampaikan tentang perjuangan Hadratussyaikh KH.M. Hasyim Asy’ari sampai perjuangan Gus Sholah di Tebuireng dan Indonesia. “Banyak yang perlu kita pelajari dari beliau, salah satunya adalah keikhlasan beliau dalam mengamalkan ilmu – ilmunya dan terutama dalam membangun pesantren ini.” Ungkap Gus Kikin pada sambutannya.

Dari perwakilan keluarga, sambutan diwakili oleh Gus Iqbal, dan dilanjutkan dengan penyerahan buku Gus Sholah “Sang Arsitek Pemersatu Umat” yang di wakili oleh Bu Nyai Faridah kepada beberapa perwakilan Kepala Pondok & Asatidz Tebuireng.

Acara inti , dipandu oleh Ustadz Ahmad Roziqi, M.HI selaku moderator. Penjelasan pertama disampaikan oleh K.H Saifullah Maksum (Kontributor & Editor buku Gus Sholah “Sang Arsitek Pemersatu Umat”). Beliau menyampaikan bahwa manaqib (meneruskan) perjuangan Gus Sholah adalah kewajiban bersama. Perlu waktu 10 bulan untuk menyelesaikan penulisan buku tersebut. “Mohon maaf, jika masih banyak kontributor & pihak – pihak yang belum dituliskan. Besok bisa dilanjutkan oleh para santri. Karena, seperti yang kita ketahui, bahwa tidak cukup hanya satu buku untuk menuliskan kisah Gus Sholah.” Tutur Kiai Maksum.

Buku ini bukan hanya berisikan prestasi – prestasi Gus Sholah, tetapi juga beberapa kritik terhadap beliau. Namun, dari kritikan tersebut, terdapat banyak pelajaran yang dapat kita pelajari. Salah satunya yang dilontarkan oleh Gus Umar dan Bu Lily (Adik Gus Sholah) yang menceritakan karir politik Gus Sholah semasa hidupnya. Memamg benar, jika karir politik Gus Sholah tidak secemerlang politikus lainnya. Partai yang beliau dirikan tidak berhasil, sempat mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Wiranto pada tahun 2004 pun kalah. Namun, dari situ kita bisa belajar bahwa beliau adalah tokoh yang elisitasi untuk mencapai populistis.

Kapling leadershipnya Gus Sholah adalah seorang yang jujur, ikhlas, kritis, sederhana. “Dengan karakter seperti itu, pantas saja jika beliau dibenci para poitisi. Namun, beliau sangat disegani umat dan menjadi bapak bangsa.” Tegas Kiai Maksum. Itulah sebabnya. Sosiologis bangsa kita tidak bisa menerima karakter beliau diranah politik. Beliau tidak hanya seorang arsitek, tetapi juga Ulama dan pemersatu bangsa. Di akhir hayatnya, beliau habiskan untuk mengasuh dan membangun pesantren.

Selanjutnya, Prof. Kacung Marijan, P.hD menerangkan bahwa meskipun Gus Sholah tidak di desain sebagai pengasuh, tapi takdir Allah mengatakan demikian. Ketika pengalaman politik, sosial, dan kegiatan umumnya selesai, beliau mengabdikan ke Pesantren Tebuireng. Terbukti, Tebuireng semakin makmur dan variatif keberkahannya. Selain itu, beliau juga mengembangkan Unhasy menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, dan menjadi universitas yang lahir dan besar di pesantren. Dan kini, mampu menjadi kampus yang bisa kita katakan paling unggul di Jombang. Perjuangan penerus selanjutnya adalah dapat menjadikan Unhasy menjadi kampus unggulan di Jawa Timur dan bahkan nasional. “Karakter pemimpin itu dapat kita lihat dari apa yang bisa Anda torehkan, bukan seberapa lama Anda memimpin. Hal itu kita pelajari pada Gus Sholah.” Ungkap Prof. Kacung.

Gus Sholah memang gagal menjadi wakil presiden, tapi gagasan – gagasannya kolektif hingga saat ini. Banyak kita temui, presiden dan wakil presiden yang sesudah menjabat, sudah selesai, tanpa ada gagasan atau suatu hal yang mengena di masyarakat. Seperti kata Prof. Acung bahwa “Gus Sholah memang sudah berpulang, tapi gagasan – gagasannya terus berkembang.”
Dari Lintas Agama, Imam Partogi Sirait menjelaskan peran Gus Sholah sebagai negarawan dan bapak bangsa. Banyak orang yang belajar banyak kepada Gus Sholah mengenai nilai kebangsaan, belajar merealisasikan pikiran ke wujud nyata. Pemahaman berbangsa dan bernegara beliau sungguh luar biasa. “Jiwa bangsa yang termaktub dalam UUD 1945 ini, peganglah nilai itu, jangan berpedoman pada manusianya, tapi nilai itu. Itu adalah pesan Gus Sholah kepada Saya.” Jelas Pak Imam Partogi.

“Kamu bertuhan enggak? Bukan kamu beragama enggak? Beragama atau tidak, tidak pernah Gus Sholah tanyakan. Sebagai orang Kristiani, saya juga merasakan sosok beliau yang sangat luar biasa.” Imbuh Pak Imam Partogi. Kalau kita sudah tahu substansi yang benar, sudah tahu bagaiamana mengamalkan sampai ke tingkat implementasi. Sekarang korelasikan dengan iman. Karena dengan iman, segala sesuatu itu akan lahir kesetiaan, keteguhan, dan komitmen. sehingga kita tidak mudah goyah.

Terkahir, Dr. Nashihin Hasan menceritakan rekam jejak Gus Sholah dari berbagai sudut pandang. Baginya, Gus Sholah adalah sosok tauladan yang memang harus benar – benar kita tauladani. Entah itu beliau sebagai arsitek, sebagai relawan kemanusiaan, politikus, Ulama, dan negarawan. “Mari sama – sama mengambil suri tauladan dari bidang masing – masing.” Ungkap Dr. Nashihin.

Selanjutnya, ada sesi dimana beberapa asatidz Tebuireng yang juga menyampaikan kesan, pesan semasa mengenal Gus Sholah. Selama kurang lebih 14 tahun memimpin Tebuireng. Banyak kontribusi besar yang di bangun Gus Sholah, yang hingga saat ini bisa kita rasakan. Mulai dari Majalah Tebuireng, Pustaka Tebuireng, Tebuireng Online, Maksi Tebuireng, berdirinya Madrasah Muallimin (salaf), Pesantren Tebuireng Trensains, cabang – cabang Tebuireng di seluruh Indonesia yang mencapai 15, dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, membangun Unhasy, dan masih banyak lagi.


Pewarta : Rokhimatul Inayah
Penerbit : Tim media Ukm Lpm FUM

36 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Eksistensi Ekskul drumband MA Hasyim Asy’ari Jogoroto

1
Moderatpers - Drumband  atau marching band adalah salah satu ekstrakulikuler di sekolah yang cukup populer dan menarik perhatian siswa mulai dari tingkat SD hingga...

Sejarah Berdirinya NU, Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

0
LPM FUM – Berdiri sejak 95 tahun silam, Nahdlatul Ulama (NU) sudah mencetak generasi Nahdliyin di seluruh Indonesia dan bahkan dunia. Berdirinya organisasi keagamaan...
Foto : Mrs. Elisa Dalam Sosialisasi Pendataan Prestasi Mahasiswa ( Dok. BEM UNHASY)

Bersama Warek III, BEM UNHASY Adakan Sosialisasi Pendataan Prestasi Mahasiswa

0
Moderatpers - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) mengadakan kegiatan sosialisasi pendataan prestasi mahasiswa. Bersama Wakil Rektor III, Mrs. Elisa Nurul Laili...
vaksinisasi

Berantas Covid 19 Dengan Senjata Biologis (Vaksin)

134
Möderatpers.com – Sepanjang tahun 2020, sejumlah peneliti terus menciptakan obat penangkal untuk melawan tersebarnya virus Covid ’19. Hingga pada bulan (11/2020), laporan mengenai ditemukannya...
Perjalanan KH. Ainul Yaqin dalam Mensyiarkan Al-Qur’an

Perjalanan KH. Ainul Yaqin dalam Mensyiarkan Al-Qur’an

165
Moderatpers.com – Kata Kiai atau Kyai bagi pemahaman Jawa adalah sebutan untuk seseorang yang dituakan ataupun dihormati, sebab karena ilmu dan pengalamannya. Dalam pandangan masyarakat muslim Indonesia,...