spot_imgspot_imgspot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKOpiniMasihkah Buku Jendela Dunia ?

Masihkah Buku Jendela Dunia ?

Berbincang tentang literasi, tentu melekat dengan aktivitas membaca menulis bahkan identik dengan buku. Tentu anda tidak asing pula dengan ungkapan buku adalah jendela dunia, entah perkataan siapa tapi ungkapan tersebut sering kali teringat setiap kali ada perbincangan tentang buku. Jika ungkapan itu ditarik pada masa sekarang, bagi saya jendela dunia bukan lagi buku saja tetapi gadget pun punya fungsi yang seperti demikian.

 

Gadget adalah jendela dunia, begitu ungkapannya yang lebih tepat dimasa sekarang sebab menjadi jendela dunia adalah tulisan yang kita baca dan membuat kita dapat bertambah wawasan. Digadget kita dapat melakukan segala hal yang kita inginkan membaca, bercerita, bahkan menulis.

 

Membahas tentang jendela, bukankah jendela tetaplah jendela ? tanpa dibuka ia tidak akan dapat memperlihatkan pada luasnya dunia. Yang menjadi penting bukan lagi persoalan buku maupun gadget tetapi kemauan membuka jendela atau kemauan membaca untuk mengenali dunia. Bagi goenawan mohammad pendiri majalah tempo kemampuan membaca adalah rahmat dan kegemaran membaca adalah kebahagiaan. Ungkapan tersebut sebagai gambaran rendahnya kemampuan maupun kegemaran membaca sehingga menjadi langka. Ada yang mampu membaca namun tidak gemar.

Langkah awal untuk memiliki kemampuan membaca adalah dekatkan buku maupaun bacaan dengan kita, bawa kemanapun anda pergi sehingga bacaan tersebut dapat mengisi waktu luang kita. Selain itu hal lain yang dapat dilakukan ikutilah acara yang berkaitan dengan buku seperti bedah buku agar meningkatkan semangat membaca. Anda adalah apa yang anda baca.
Jika membaca adalah membuka jendela dunia, maka menulis ada langkah menelusuri dunia. Setelah terbiasa dengan membaca cobalah mengembangkan dengan menulis, menulis memiliki banyak fungsi diantaranya sebagai peningkat mutu baca. Bagi A.S. Laksana menulis sangatlah penting pun tidak ada ide tetaplah menulis yang menjadi penting saat menulis adalah sebuah kemauan. Saat anada sudah terbiasa dengan menulis maka anda akan merasa haus dengan membaca, begitupun sebaliknya keduanya saling berkaitan. (Naz)


26 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

BEM Unhasy Gelar Kajian Islami “Membumikan Pemikiran Aswaja di Era Globalisasi”

120
Moderatpers.com – BEM Universitas Hasyim Asy’ari menggelar kajian keislaman bertajuk Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama’ah “Membumikan Pemikiran Aswaja di Era Globalisasi”. Acara yang diselenggarakan...

Blue is Trendy

1
Drasa eget konvallis an conde mentum iongue nore semi. Proin metus duia im eleifend mollisa de quise pulvinar an retus. Nulla saretra hapien im...

Senpus #Bebas

153
-Hidup adalah soal keberanian-  Alam by: Mia Di pagi hari matahari Bersembunyi dibalik awan Menyinari bumi dan samudra tanpa henti Angin berbisik lembut, melalui dedaunan hijau Menceritakan kisah tentang kehidupan. Sungai mengalir seperti...

Dies Natalis Ke IX, HMP MPI Gelar Seminar Nasional

25
ModeratPers - Dalam rangka Dies Natalis ke - IX Program Studi  Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP)...
sumber: freepik.com

Tak Kunjung Publikasi Hasil Pemira, KPUM Beri Jawaban

122
ModeratPers – Kontestasi demokrasi pada Pemilihan Umum Raya (Pemira) Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari telah memberikan hasil akhirnya. Menilik pada Selasa (12/12) dan Rabu (13/12)...