spot_imgspot_imgspot_img
Kamis, Februari 13, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITADipimpin Langsung Gus Yahya, PBNU Gelar Upacara HSN 2022 Di Tebuireng

Dipimpin Langsung Gus Yahya, PBNU Gelar Upacara HSN 2022 Di Tebuireng

Moderatpers – Pengurus besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) gelar upacara apel hari santri nasional yang bertempat di lapangan kampus B Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng pada Sabtu (22/10). Upacara apel di pimpin langsung oleh ketua umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf.

Sekitar 5000 santri hadir secara langsung dalam upacara tersebut. Kegiatan ini juga diselenggarakan secara hybrid yang tersebar hingga 528 titik di seluruh Indonesia. Total seluruhnya mencapai lebih dari lima ratus ribu peserta.

Dipilihnya Tebuireng sebagai tempat upacara karena merupakan tempat bersejarah napak tilas perjuangan para Ulama’ dan santri dahulu dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yaitu resolusi Jihad yang di pelopori oleh pendiri pesantren Tebuireng, KH. Hasyim Asy’ari.

Sebelum pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, Kiai Hasyim mengeluargan fatwa jihad yang mengobarkan semangat para santri dan masyarakat untuk ikut serta berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun begitu, Kiai yang akrab disapa Gus Yahya ini berpesan kepada para santri agar mereka tidak tidak terlalu membanggakan prestasi santri yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia menyampaikan bahwa santri sekarang tidak pantas untuk menuntut hak lebih dari negara karena jasa tersebut.

“Kebanggaan atas jasa para pendahulu jangan sampai hanya berakhir di rasa bangga saja, apalagi sampai menuntut hak lebih. Nilai kita tidak ditentukan oleh kakek buyut kita, melainkan dari perbuatan hari ini dan sumbangan kita terhadap bangsa ini”, kata Gus yahya saat menyampaikan amanat.

Peringatan hari santri nasional merupakan momentum yang tepat untuk mengingatkan para santri tentang jasa para pahlawan dan ulama’ terdahulu. Perjuangan para kiai dahulu tidak sebatas untuk kalangan santri saja melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai santri, sudah sepatutnya kita untuk selalu mengingat dan meneladani para Ulama’ terdahulu. Sebagai penerus perjuangan, santri harus siap berkhidmah dan berjasa terhadap bangsa ini.

“tidak ada cara yang patut untuk memuliakan jasa para pahlawan selain meneladani perjuangan mereka, dan berkhidmah dengan ikhlas untuk kemajuan bangsa Indonesia”, ungkap Gus Yahya.

Selain ketua umum PBNU, dalam upacara ini turut hadir juga pengasuh pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, serta Rais ‘am PBNU, KH. Miftakhul Akhyar.

 

Reporter: A. Faris Ihsan Syafri

Penulis: M. Maksum Ali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Terasastra #Bebas-1

357
"Keheningan mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan. Hening menjadi cermin yang membuat kita berkaca-suka atau tidak...
Foto : Pemotongan Tumpeng Oleh Ketua Umum UPTQ UNHASY Kepada Pembina

Milad Perdana UPTQ UNHASY, Perjuangan Syiar Al-Qur’an Di Lingkungan Kampus

272
ModeratPers - Unit Pengembangan Tahfidzul Qur’an (UPTQ) Unversitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Jombang merayakan hari Milad perdana. Kegiatan ini digelar di aula pascasarjana UNHASY pada...

LPJ BEM Unhasy 2023-2024 : Evaluasi dan Harapan Untuk Masa Depan Organisasi Mahasiswa

2
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) menyelenggarakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)  periode 2023-2024 Pada Sabtu, (16/11) di Aula Gedung A Lantai 3 Unhasy. Didampingi...
Ketua DPD RI Apresiasi Seminar Nasional Dies Natalis FIP

Ketua DPD RI Apresiasi Seminar Nasional Dies Natalis FIP

0
Moderatpers.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Ir. H. La Nyalla Mahmud Mattalitti, apresiasi acara Seminar Nasional dalam pembukaan Dies Natalis...

Jumat Puisi (JumPus)

9
Sang Pengabdi Setia Karya: Zanatul Faizah Memberi tanpa meminta timbal balik Menjadi panutan dalam berakhlak Tak pernah kau memandang kami ahmak Tak pernah kau bersikap galak   Hatimu begitu pemurah Meskipun engkau...