Moderatpers.com – Siapa yang tak pernah mendengar istilah ‘Takjil’? Apalagi ketika bulan Ramadan tiba. Istilah takjil tentunya sudah sangat akrab di telinga, terutama masyarakat muslim Indonesia.
Kebanyakan orang Indonesia mengartikan kata takjil sebagai menu makanan pembuka untuk berbuka puasa. Ada banyak ragam takjil yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat seperti kolak; bubur dan ragam minuman lainnya; aneka kue; gorengan, dan sejenisnya.
Namun demikian, ada juga sebagian orang yang memperdebatkan penggunaan istilah itu. Mereka menganggap, bahwa banyak orang yang salah kaprah dengan mengartikan takjil sebagai hidangan buka puasa. Lantas, apa makna takjil yang sebenarnya?
Dikutip dari berbagai sumber, penyerapan kata takjil sendiri berasal dari bahasa arab yaitu ‘Ajjala yang berarti menyegerakan. Jadi, makna kata takjil sebenarnya adalah menyegerakan berbuka puasa. Menyegerakan berbuka adalah salah satu anjuran nabi Muhammad SAW dalam berpuasa. Dalam hadis disebutkan :
عن سهل ابن سعد رضي اللّه عنه قال، رسول اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya : Dari Sahal Ibnu Sa‘ad RA bahwa, Rosululloh Saw bersabda : “Manusia akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”. (H.R. Bukhari, no. 1957 dan H.R. Muslim, no. 1098).
Kata ‘Ajjala dalam hadis tersebut berarti anjuran untuk segera berbuka puasa dan tidak menunda waktu saat azan maghrib telah berkumandang. Makna tersebut sangat berbeda dengan pemahaman banyak orang yang mengartikan takjil sebagai berbagai menu yang dihidangkan saat berbuka puasa.
Baca Juga : Ramadan Bulan Istimewa
Perubahan makna ini berasal dari kebiasaan orang Arab yang suka mengkonsumsi kurma sebagai makanan pembuka, lalu mereka menyebutnya dengan kata “ta’jil” untuk memberi isyarat agar segera berbuka puasa. Istilah ini akhirnya sampai ke Indonesia dan digunakan untuk menyebut kurma sebagai menu awal berbuka puasa.
Seiring berjalannya waktu, karena kebiasaan masyarakat yang gemar berburu makanan saat menjelang azan maghrib, mereka menyebut kata “ta’jil” yang diartikan sebagai menu berbuka puasa.
Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki dua makna yaitu sebagai kata kerja (Verba) dan kata benda (Nomina). Dalam konteks kata kerja, takjil berarti mempercepat (dalam berbuka puasa). Sedangkan, dalam konteks kata benda, takjil diartikan sebagai makanan untuk berbuka puasa.
Perubahan makna serapan dari bahasa asing adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, kita tidak bisa menyalahkan orang yang memaknai kata takjil sebagai menu berbuka puasa. Karena pada dasarnya, bahasa adalah suatu ungkapan yang telah menjadi kebiasaan. Hal yang terpenting adalah saling mengerti satu sama lain dalam mengungkapan katanya.
Wallahu a’lam bissawab …
Penulis : M. Maksum Ali
Editor : Rokhimatul Inayah
top 10 pharmacies in india: best india pharmacy – indianpharmacy com
reputable indian online pharmacy best india pharmacy mail order pharmacy india
hometown pharmacy: kroger pharmacy crestor – viagra boots pharmacy
buying prescription drugs in mexico: mexico drug stores pharmacies – mexican drugstore online
https://pharmbig24.com/# provigil pharmacy express