Kopi Sebagai Salah Satu Media Komunikasi yang Fleksibel

Dalam beberapa tahun ini terjadi fenomena budaya yang sangat unik, dimana masyarakat indonesia pada umunya sedang kerajingan yang nama nya minum kopi, baik kopi hitam, klasik maupun kopi yang telah di olah dengan menggunakan metode modern pada saat ini seperti caffe latte, cappuchino atau pun dengan metode manual. Fenomena ini muncul seiring dengan semakin manjurnya cafe atau warung kopi yang menyediakan berbagai varian kopi, termasuk berbagai jenis makanan berat atau minuman ringan yang lainnya. Ngopi atau minum kopi merupakan sebuah istilah umum untuk minum kopi bersama. Budaya ngopi pada saat sudah menjadi budaya kontemporeratau budaya pop dimana menurut (McQuail, 1996:36) dalam (Rahayu, 2009) budaya populer adalah budaya yang diciptakan semata-mata untuk pasar masal dengan ciri standarisasi produk produk dan prilaku massa dalam menggunakan produk tersebut. Budaya minum kopi akhir-akhit ini dominan di kalangan yang baru dengan dunia kopi atau mereka yang baru mengenal minum kopi dengan metode penyeduhan tertentu.

Sejak zaman kolonial, negara kita merupakan pengalih kopi terbaik bahkan Indonesia menduduki peringkat ke 4 di dunia dalam segi produksi setelah Brazil dan Kolombia, menurut data InternasionakCoffe Organization (ICO), Indonesia merupakan penghasil kopi arabika dan robusta, jenis kopi ini memiliki cita rasa yang berbeda dan memiliki penggemar nya tersendiri.

Ngopi sendiri merupakan sebuah kendaraan sosiologi interaksi (Skog, 2006). Pada saat kita menikmati kopi dengan bersama baik secara langsung maupun tidak langsung kita sedang melakukan yang namanya komunikasi. Pada dasarnya komunikasi merupakan sebuah proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat atau hasil apa(Lasswell, 1949). Dalam hal ini kopi bisa di sebut salah satu media komunikasi.

Komunikasi sendiri memiliki dua fungsi yaitu fungsi sosial untuk memelihara hubungan bersama, dan fungsi mengambil keputusan. (Mulayana, 2005). Dalam komunikasi yang di lakukan saat minum kopi ini kita katagorikan sebagai komunikasi informal. Komunikasi informal sendiri tidak bergantung pada struktur organisasi.

Dalam hal ini kopi memang jauh dikatakan formal dilihat dari lingkungan suasana yang ada. Pada saat kita minum kopi identitas pribadi kita terkesan di abaikan atau secara tidak langsung status sosial sedikit dihilangkan karena seiring itentitas komunikasi antara kelompok orang dalam menikmati kopi. Dalam hal ini minum kopi itu bersifat santai (informal) karena dilakukan oleh mereka yang memiliki kedekatan khusus baik secara sosial maupun emosional. Menurut perspektif teori interaksi simbiolik, perubahan identisa merupakan perubahan psikologi. Dalam hal ini adanya perubahan sebuah Interaksi simbolik telah menyatu studi bagaimana suatu kelompok mengkoordinasi mereka, salah satunya bagaimana emosi di pahami dan di kendaalikan, bagaimana realitas di bangun dan diciptakan.

Interaksi adalah suatu istilah dari sosiologi sedangkan simbolik berasal dari komunikasi, simbolik dalam  budaya minum kopi ini tidak bisa kita pungkiri bahwa keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana dalam busaya minum kopi ini didalam nya terjadi suatu proses yakni komunikasi. Pengaruh budaya pop dalam konteks komunikasi ini adalah sebuah kolaborasi dimana satu sama lain saling mempengaruhi. Budaya minum kopi dan proses komunikasi pada saat melakukan ritual minum kopi bersama tidak bisa di pisahkan begitu saja karna keduanya saling melengkapi dalam interaksi sosial.

Dalam hal ini kopi ternyata  selain menjadi sebuah produk budaya akan tetapi jauh dari itu, karna kopi merupakan merupakan sebuah media komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi saat kita minum kopi ternyata memiliki komunikasi yang lebih dalam dibandingkan dengan komunikasi formal yang di lakukan di tempat formal, dan tidak jarang kita menemukan komunikasi di cairkan dengan yang namanya ngopi karna yang sifatnya sangat fleksibel dan santai, obrolan pasa saat kita menikmati kopi bersama lebih banyak menghasilkan obrolan yang positif dibandingkan yang negatif.

Budaya minum kopi di Indonesia ternyata telah berhasil membangkitkan industri industri kopi di negeri kita ini. Kini para petani-petani di Indonesia mereka bangkit dan berlomba-lomba dalam menanam dalam jenis nya masing-masing, terlihat dari hasil produksi kopi kita yang sangat meningkat dari tahun ke tahun. Tidak sampai di situ karna kopi kita mengharumkan nama Indonesia karna brand-brand besar  coffe shop telah menggunakan biji kopi dari negeri kita seperti Bucks dan Beans dan biji kopi Indonesia sudah tercium di berbagai mancanegara.

Oleh : Arif Khunaifi Ahmad