Menyongsong pelaksanaan MBKM 2023, sejumlah Dosen Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) mengikuti Pembekalan dan Pengarahan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan di Auditorium Lt. 3 UNHASY, Sabtu (25/02).
Salah satu pembahasan dalam pengarahan ini adalah terkait proyek independen yang dapat di ikuti oleh mahasiswa. Rektor UNHASY, Prof. Haris Supratno menyampaikan bahwa proyek ini dapat di ikuti tanpa harus membayar registrasi Rp. 650.000.
Terkait dengan MBKM, Haris menegaskan bahwa tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana hanya ada 3 pilihan, yaitu proyek desa, proyek kemanusiaan, dan kewirausahaan. Pada tahun ini, ada satu program tambahan yang bisa di ikuti oleh mahasiswa yaitu kegiatan riset / penelitian.
Sedangkan kegiatan studi / proyek Independen dan pertukaran pelajar belum diatur mekanismenya, karena dipastikan membutuhkan dana besar. Akan tetapi jika ada mahasiswa yang memilih Proyek Independen atau pertukaran pelajar tetap diperbolehkan dengan ketentuan menggunakan biaya mandiri.
“Proyek Independen tentu saja membutuhkan dana besar, karena mahasiswa harus membuat proyek tertentu. Begitu juga pertukaran pelajar, belum diatur mekanismenya seperti administrasi perkuliahan, dan lainnya. Sehingga, belum bisa dijadikan alternatif pilihan MBKM di UNHASY, akan tetapi jika ada yang mau memilih kegiatan tersebut tetap diperbolehkan,” jelasnya.
Program MBKM adalah sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada mahasiswa dalam menentukan jalur pendidikan dan pengembangan diri mereka di perguruan tinggi.
Dalam hal ini, Dosen memiliki peran penting untuk membimbing, memberikan arahan, hingga mendampingi sampai proses MBKM mahasiswa selesai. Tahun ini, merupakan tahun ketiga MBKM dilaksanakan di UNHASY.
Bambang Sudjatmiko, Kepala Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) melaporkan bahwa MBKM siap dilaksanakan pada tahun 2023 ini. Dari 8 bentuk MBKM, mahasiswa UNHASY sudah melakukan kegiatan magang di industri atau asistensi mengajar di satuan pendidikan (AMSP) pada semester gasal. Selanjutnya mahasiswa bisa memilih satu diantara 6 bentuk kegiatan MBKM pada semester berikutnya. Diantaranya, Proyek Desa, Penelitian/Riset, Proyek Kemanusiaan, Studi/Proyek Independen, Kewirausahaan dan Pertukaran Pelajar.
“Mahasiswa sudah bisa mendaftar sampai 28 pebruari. Dan pelaksanaan MBKM diagendakan tanggal 02 Mei sampai 31 Juli 2023. Dan dosen pendamping tetap bertanggungjawab untuk memantau, mengarahkan dan mendampingi mahasiswa MBKM.” ungkapnya.
Ada tiga lokasi MBKM yang telah ditentukan oleh panitia yaitu kecamatan Kudu, Ngusikan dan Plandaan. Namun, tidak menutup kemungkinan mahasiswa boleh memilih tempat MBKM sendiri. Sedangkan Mahasiswa yang mengikuti program MBKM dari Kementerian, seperti Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) atau lainnya, dapat dikonversi nilainya pada kegiatan MBKM UNHASY tanpa ikut kegiatan MBKM dalam kampus.
Adapun agenda pelaksanaan MBKM Unhasy 2023: Pendaftaran Mahasiswa 4 – 28 Februari 2023, Pembekalan dan Pengarahan Mahasiswa 4 – 8 Maret 2023, Observasi Lapangan 13 – 17 Maret 2023, Pelepasan dan Pemberangkatan Mahasiswa 2 Mei 2023, Pelaksanaan Kegiatan MBKM 2 Mei – 31 Juli 2023, Pengumpulan Laporan 1 – 16 Agustus 2023.
Program MBKM 2023 diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Pewarta : Robi’ah M. Malayati
(Dosen KPI UNHASY, Pembina UKMP Moderat)
Editor : M. Maksum Ali
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.