spot_imgspot_imgspot_img
Minggu, April 20, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKArtikelRefleksi Hari Guru Nasional, Momentum Guru Untuk Memperbaiki Niat dan Ketulusan Hati

Refleksi Hari Guru Nasional, Momentum Guru Untuk Memperbaiki Niat dan Ketulusan Hati

Moderatpers.com – Refleksi hari guru nasional, tentunya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki niat dan ketulusan dalam mengajar.

Guru merupakan salah satu profesi yang menjadi elemen terpenting dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Cita-cita yang dimaksud ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Suatu bangsa tidak akan maju tanpa adanya pengorbanan guru. Karena guru menjadi kunci sukses dalam mencetak generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya guru mendapatkan apresiasi lebih dari kita semua karena pengorbanan yang telah dilakukannya.

Sebagai bentuk apresiasi bangsa Indonesia kepada guru, melalui Keppres No. 78 Tahun 1994, tanggal 25 November resmi ditetapkan sebagai hari guru nasional.

Keputusan ini tidak lepas dari perjuangan guru dalam menyejahterakan pendidikan di Indonesia sejak tahun 1912.

Hal itu ditandai dengan berdirinya Persatuan Guru Hindia Belanda, sampai dengan diadakannya kongres I Persatuan Guru Nasional (PGI) pada 24-25 November 1945.

Setelah 27 tahun ditetapkan, tahun ini Kemendikbudristek mengangkat tema “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan” untuk perayaan hari guru nasional 25 November 2021.

Baca Juga : Perspektif Hari Guru Sedunia Dan Perannya Di Mata Dosen Unhasy

Refleksi hari guru nasional 2021 ini juga dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki pembelajaran di Indonesia. Terlebih, setelah hampir 2 tahun akses pembelajaran terhalang pandemi Covid-19.

Harus disadari, bahwa untuk memulihkan pendidikan dan membangun generasi emas butuh semangat dan usaha yang kuat dari seorang guru. Tidak hanya satu atau dua orang saja, melainkan semua.

Jika setiap tugas yang di emban dilakukan dengan tulus dan ikhlas karena Allah SWT, akan menjadi nilai ibadah bagi guru. Dampaknya, tentu dapat menciptakan generasi yang santun, profesional, dan berakhlakul karimah.

Tidak ada yang menandingi peran guru dalam menyejahterakan pendidikan bangsa. Mau sehebat apapun konsep kurikulum dari pemerintah, dan semegah apapun sekolah serta fasilitas yang tersedia, tidak ada artinya jika tidak ada guru dengan segala perannya.

Oleh karena itu, ketulusan dan keikhlasan hati seorang guru sangat dibutuhkan untuk memulihkan pendidikan Indonesia.

“Jadi guru tidak usah mempunyai niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan pada Allah. Didoakan saja terus-menerus agar muridnya mendapat hidayah,”

Nasihat dari Syaikhona almaghfurlah K.H. Maimoen Zubair ini mungkin bisa dijadikan pegangan bagi guru dalam melakukan ikhtiar memperbaiki ketulusan dan keikhlasan hati dalam melaksanakan tugasnya.

Baca Juga : INTEGRASI KURIKULUM PERGURUAN TINGGI DAN PESANTREN

Selain nasihat diatas, ada satu lagi nasihat dari Mbah Moen yang bisa di jadikan pegangan oleh guru, yaitu :

“Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan, terkadang hati diuji kesabarannya. Namun hadirkanlah gambaran bahwa di antaranya satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga,”

Nasihat dari sosok yang penuh teladan ini, tentunya dapat dijadikan pedoman oleh guru-guru di Indonesia dalam mengimplementasikan perannya. Dimanapun tempat mengajarnya, guru adalah profesi yang paling mulia.

Entah berseragam dinas atau tak berprofesi resmi terdaftar pada data pemerintah, sosok guru adalah sosok yang paling penting dalam memajukan perdaban sebuah bangsa.

 

Penulis: Muhammad Irfan Maulana

Editor : Rokhimatul Inayah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Memeriksai Alam Kebenaran Di Era 4.0

11
belajar nasionalisme itu seperti apa? Negri ini akan dibawa kemana?

7 Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj

2
Moderatpers - Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan salah satu bagian dari sejarah besar umat Islam, karena menjadi awal mula disyariatkannya shalat lima waktu. Peristiwa ini...

Mendekati Akhir Ramadhan, BEM FE UNHASY Adakan Santunan Anak Yatim

1
ModeratPers - Mendekati akhir Ramadhan, badan eksekutif mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY) menggelar santunan anak yatim di pantai asuhan Al...

Wisuda UNHASY: Rektor Ajak Lulusan  Terapkan Ilmu Agama dan Umum

9
Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy)  menggelar  wisuda bagi para lulusan program sarjana dan magister. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan...

Identitas Nasionalisme Santri Kolonial dan Transformasi Santri Milenial

85
Santri merupakan kelompok masyarakat yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Sejak masa kolonial, santri telah terlibat dalam perjuangan melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan...