Moderatpers.com – Setiap tanggal 05 Oktober, selalu diperingati sebagai hari guru internasional atau biasa disebut hari guru sedunia. Hari guru sedunia ini diperingati sejak tahun 1994. Tujuan diperingatinya hari guru ialah memberikan dukungan kepada para guru di seluruh dunia, dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru. Salah satu sosok guru yang telah mengajar di berbagai instansi adalah Laily Masruroh, M. Pd. I.
Menempuh Pendidikan S1 dan S2 di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, pengalaman mengajarnya ialah menjadi tutor bimbel suara pelajar Desa Blimbing, Guru TPQ dan Madin Baiturrohim Blimbing, Guru MI Tarbiyatul Athfal Sukoiber Gudo, dan merupakan dosen tetap di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.
Pada peringatan Hari Guru sedunia 2021 ini, ia menyampaikan bahwa guru harus memiliki jiwa tarbiyah. Peran guru adalah mendidik, mengajar, dan melatih, yang artinya memiliki tugas kompleks dalam mendidik.
“Menurut saya, seorang guru harus berperan membantu siswa atau mahasiswa jika dosen, dalam mengembangkan keterampilan serta pengetahuan anak didiknya. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik. Guru menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan untuk bisa mencetak SDM unggulan. Karena, guru kan tidak hanya mentransfer ilmu saja, tetapi juga bertanggung jawab pada intelegensi serta moral peserta didik. Jadi tanggungjawabnya menyeluruh, tidak hanya setengah-setengah,” Kata Ibu Laily, sapaan akrabnya.
Ia juga menuturkan, bahwa guru harus mempunyai 4 kompetensi antara lain, yang pertama ialah kompetensi pedagogic, yang mana guru harus memahami karakteristik peserta didik. Yang kedua, harus memiliki kompetensi kepribadian, yakni harus sabar, disiplin, rendah hati, jujur, berwibawa, dan santun dalam bertutur kata, karena itu akan dijadikan uswah untuk peserta didik.
Yang ketiga, guru harus memiliki kompetensi professional, seorang guru harus menguasai standar kompetensi, harus menguasai materi, mampu mengembangkan materi, dan mampu memanfaatkan teknologi. Dan yang keempat, guru juga harus memiliki kompetensi sosial, yang mana harus bersikap objektif, mampu berkomunikasi, serta mampu beradaptasi.
“Kalau guru sudah memiliki 4 kompetensi ini, maka bisa dikatakan sebagai guru yang kompeten dan mumpuni, atau bisa dikatakan sudah profesional,” ucapnya di akhir wawancara.
Pewarta : Halimatus Sholihah
Editor : Rokhimatul Inayah