Moderatpers – Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Sebuah sistem pemerintahan yang dilakukan atas dasar kepentingan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sistem demorasi juga telah diterapkan di lingkugan kampus. Pasalnya, lingkungan perguruan tinggi merupakan miniatur senuah negara yang didalamnya juga terdapat badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran yang sangat penting dalam penerapan demokrasi di lingkungan kampus.
Tidak semua mahasiswa memahami tentang proses demokrasi yang baik. Dengan mengatasnamakan demokrasi dan kebebasan berekspresi di kampus, tak jarang dari mereka justru melakukan tindakan yang mengarah pada anarkisme.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) Hasyim Asy’ari mengadakan kegiatan diskusi mahasiswa dengan tema kampus dan demokrasi. Kegiatan ini berlangsung di teras depan ruang FAI – 6 universitas Hasyim Asy’ari pada Rabu. (14/09/2022)
Diskusi ini mengundang dua narasumber yaitu presiden mahasiswa Unhasy, Chelvin Moniagah dan wakil ketua 2 PMII komisariat Hasyim Asy’ari, Gayuh Afwa. Mahasiswa dari berbagai dari berbagai jurusan turut hadir dalam diskusi ini karena forum ini terbuka untuk umum.
“Goal dari adanya diskusi ini, kita bisa mencari bagaimana jalan keluar untuk demokrasi kampus agar menjadi lebih baik”, ucap Chelvin.
Demokrasi dalam kampus harus diterapkan dengan cara yang benar. Apapun kebijakan yang diambil oleh pihak kampus perlu kita sikapi dengan baik. Ketika kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa, maka mereka juga punya hak untuk menyuarakan aspirasinya.
Menyuarakan aspirasi juga tidak bisa asal-asalan. Mahasiswa perlu melakukan kajian tentang isu yang sedang beredar, bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja. Lakukan penelitian terlebih dahulu tentang permasalahan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Jikalau kebijakan kampus memang dirasa kurang memuaskan. Maka kita juga harus menyuarakan aspirasi dengan cara yang baik. Kita bisa melakukan audiensi ke dewan perwakilan mahasiswa (DPM) dengan menyertakan argumen dan data yang valid.
“mahasiswa dapat mencari solusi dalam menanggapi kebijakan kampus dengan cara mengkaji”, tegas Chelvin.
Hal tersebut tentunya lebih baik untuk dilakukan oleh mahasiswa daripada melakukan unjuk rasa yang berujung anarkisme apalagi sampai merusak fasilitas kampus.
Pewarta : Muham M. Mubarok & Ahmad Faris Ihsan Syafri
Editor : M. Maksum Ali
Hiya! I just would like to give a huge thumbs up for the great data you could have here on this post. I will be coming again to your weblog for extra soon.
Hi, Neat post. There is a problem with your web site in internet explorer, would check this… IE still is the market leader and a good portion of people will miss your great writing because of this problem.
Just wish to say your article is as amazing. The clarity in your post is simply spectacular and i could assume you are an expert on this subject. Fine with your permission let me to grab your feed to keep up to date with forthcoming post. Thanks a million and please carry on the rewarding work.
There is obviously a bunch to realize about this. I think you made some good points in features also.