Beranda BERITA Lewat Drama ‘Gantung’ Haris Sampaikan Pesan Ini

Lewat Drama ‘Gantung’ Haris Sampaikan Pesan Ini

360
Lewat Drama ‘Gantung’ Haris Sampaikan Pesan Ini
Dok. Foto : Scene Lembayung (nama peran) gantung diri dalam drama terater ‘Gantung’ pada Sabtu, (18/12).

Moderatpers.com – Lewat pementasan drama teater berjudul ‘Gantung’, Haris Abdul Munir sampaikan pesan bahwa orang yang memberi nasihat kepada orang lain yang sedang terkena musibah, hidupnya belum tentu lebih bahagia.

“Kayak kadang kita memotivasi, memberi wejangan kepada orang lain itu belum tentu orang itu lebih bahagia. Biasanya dia pernah merasakan kesedihan itu, makanya bisa menasihati,” katanya, kemarin.

Haris, sapaan akrabnya, yang merupakan penulis naskah sekaligus sutradara dalam drama ini juga memberi kebebasan kepada penonton untuk menyimpulkan sesuai sudut pandang masing-masing.

“Ya temen-temen yang udah nonton, punya kesimpulan masing-masing lah. Kan, sudut pandang kita beda-beda. Dari awal sampe akhir itu ada pesannya semua,” imbuhnya.

Baca Juga : Preview Film “Taare Zameen Par”

Selain itu, Olivia Andi Chalista yang merupakan penulis naskah dan asisten sutradara juga mengimbuhkan, bahwa plot twist dalam cerita tersebut berada di akhir.

“Pas di akhir, Lembayung (nama peran) itu kan gantung diri. Nah, itu sebenarnya plot twist nya. Inti dari judul dramanya,” jelasnya.

Scene adegan konflik antara Mett, Bapak Mett, dan Laras, dalam drama teater ‘Gantung’. Sumber foto : Semester 5 PBSI Unhasy.

Bercerita tentang seorang pemuda bernama Mett dan kekasihnya Laras yang sudah menjalin hubungan selama 4 tahun, namun kemudian Mett ditinggal oleh Laras, karena Laras memilih untuk melanjutkan hubungan dengan ayah Mett yang baru menduda 40 hari setelah kematian istrinya.

Walhasil, Mett yang memerankan peran protagonis ini merasa menjadi korban dari kebiadaban bapak dan kekasihnya itu. Tetapi, ketika berada dalam puncak keterpurukan, Mett bertemu dengan Lembayung, gadis misterius yang memberikan Mett banyak wejangan dan motivasi tentang kehidupan.

Namun ending berkata lain, nahas, ketika Mett berhasil bangkit dari ketidakadilan, Lembayung justru malah gantung diri mengakhiri kehidupannya di akhir cerita.

Dosen Pengampu, Crew dan Pemeran Drama Teater ‘Gantung’. Sumber foto : Semester 5 PBSI Unhasy

Drama ‘Gantung’ merupakan mahakarya dari mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unhasy angkatan 2019. Drama ini ditampilkan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Apresiasi Drama yang diampu oleh Raras Hafidha, M.Hum.

Hampir 3 bulan penuh menghabiskan waktu untuk latihan, tak ayak, jika penonton dibuat tercengang oleh penampilan yang di suguhkan.

“Gak nyesel sih nontonnya. Mulai dari cerita, akting, pencahayaan dan semuanya udah kayak di teater-teater besar,” ucap salah satu penonton.

Meskipun hanya sekadar tugas kuliah, drama teater yang berdurasi hampir 1 jam ini mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Terbukti, puluhan orang menghadiri kontes tersebut di Gedung C Kampus Unhasy pada Sabtu malam, (18/12).

“Saya mengapresiasi dan sangat bangga dengan pementasan drama ini. Perjuangannya panjang hingga bisa tampil secara luring. Dan gak hanya saya, ternyata mahasiswa dari prodi lain juga,” kata Dr. Resdianto, M.Pd (Wakil Dekan FIP).

 

 

Pewarta : Rokhimatul Inayah

 

 

 

 

360 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here