Moderatpers.com – Wahyu Agung Prasetyo, sebut kekompakan tim menjadi salah satu unsur terpenting dalam keberhasilan advokasi, pada acara Sekolah Advokasi bertema “Penguatan Peran Advokasi dalam Pelaksanaan 3M (Menyerap, Menyampaikan, dan Mengawal) yang diadakan oleh DPM Unhasy di Aula Gedung KH. Yusuf Hasyim lantai 03 Selasa, (07/12).
Menurutnya, kekompakan merupakan ujian bagi mahasiswa dalam melakukan advokasi. Karena masih banyak mahasiswa yang tidak kompak dalam mengawal sebuah isu.
“Dalam arti, ketika ada satu isu ini, kita geraknya gimana? Ada yang bilang A, ada yang bilang B. Nah itu, perlu clear, perlu kompak gitu, “ jelasnya
Baca juga : Pertama Kalinya DPM-U Menyelenggarakan Sekolah Advokasi
Seharusnya yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum mengawal isu adalah mengumpulkan niat dan kekompakan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan advokasi dan mengakibatkan kegagalan dalam advokasi.
Selain itu, koordinator Badan Pekerja Advokasii PPMI tu mengatakan, kekurangan dari advokasi mahasiswa adalah pada bagian evaluasi setelah mengawal isu.
“Evaluasinya nggak ditentukan kapan, nggak terukur gitu, kalau saran saya teman-teman evaluasinya bisa dilakukan minimal sebulan sekali lah, itu biar kasusnya tetap terjaga,” ujarnya.
Dalam materinya, evaluasi masuk pada bagian akhir dalam strategi advokasi, yang terdiri dari pemetakan kasus, rencana tindak lanjut, pembentukan tim, publikasi, menguatkan data temuan, eksekusi program, dan evaluasi.
Wahyu juga menyebutkan, advokasi penting bagi mahasiswa untuk membela dan memperjuangkan hak-haknya. Selain itu, advokasi juga bisa digunakan sebagai senjata solidaritas bagi rakyat yang tertindas.
“Dan juga, sebagai cara merawat dan melestarikan iklim demokrasi yang sehat,” terangnya.
Dengan adanya sekolah advokasi ini, jurnalis kabartrenggalek.com itu, berharap dapat kapasitas advokasi mahasiswa dan dapat meningkatkan solidaritas bersama dalam mengawal isu HAM.
Penulis : Irfan maulana
Editor : Aan Fauzi