spot_imgspot_imgspot_img
Jumat, Maret 14, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAKDLK UNHASY Desa Ngusikan Gelar Festival 10 Muharram 1445 H

KDLK UNHASY Desa Ngusikan Gelar Festival 10 Muharram 1445 H

ModeratPers – Kelompok 17 Kuliah Di Luar Kampus (KDLK) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) menggelar Pengajian Akbar yang menjadi penutup program KDLK. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Baiturrohmah desa Ngusikan, pada Kamis (27/07).

Mengusung tema “Menyambut Muharram dengan meningkatkan Kepedulian dan Kebersamaan Umat”, acara ini dibuat dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat masyarakat desa ngusikan dalam menyambut 10 muharram melalui rangkaian kegiatan keagamaan.

“Tema ini cocok untuk menyatukan umat islam agar dilingkupi majlis ilmu yang bermanfaat”, ujar Arif Kholbi, selaku ketua pelaksana.

Acara dimulai dengan santunan anak yatim lalu dilanjutkan dengan pengajian umum. Selain warga dan perangkat desa Ngusikan, kegiatan ini juga turut mengundang Grup Banjari Al Furqonul Karim.

Acara ini mengundang Zuhdi Sarwojati sebagai penceramah. Dalam isi pengajiannya, ia menjelaskan tentang Persepsi Masyarakat Jawa terhadap pernikahan di bulan Muharram.

Masyarakat Jawa pada dasarnya percaya akan hal-hal bersifat magis dan spiritualisme (kepercayaan terhadap hal-hal gaib). Sifat magis relegius diartikan sebagai suatu pola pikir yang diartikan pada religiositas, yakni keyakinan bersifat sakral. Sebelum masyarakat adat mengenal hukum agama, masyarakat adat membuktikan keberadaan religiusitas ini dengan cara berfikir yang animistis, dan kepercayaan kepada alam gaib.

Perkawinan masyarakat Jawa pada umumnya masih dilaksanakan berdasarkan kepercayaan leluhurnya terdahulu, dikarenakan masih adanya kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat tersebut yang sudah turun-temurun sejak dahulu.

Dan bulan Muharram adalah bulan yang di keramatkan, apabila masih melaksanakan hajat pada bulan itu maka di percaya akan mendapat berbagai musibah atau dalam acaranya banyak terjadi gangguan-gangguan.

“Agama Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk meramalkan keburukan, Islam memandang semua hari, bulan, dan tahun adalah waktu yang baik”, jelas penceramah yang akrab disapa ustadz Zuhdi.

Untuk kedepannya, Ustadz Zahdi berharap masyarakat jawa untuk tidak terlalu mengkhawatirkan musibah yang akan terjadi berdasarkan ramalan-ramalan dari leluhurnya, dikarenakan musibah yang terjadi di alam semesta ini karena ditakdirkan oleh Allah SWT.

“Semoga semua masyarakat jawa memahami bahwa semua musibah itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya,” sambungnya.

 

Pewarta : Elfira Agustya Putri

Editor : M. Maksum Ali

190 KOMENTAR

  1. But wanna comment on few general things, The website style is perfect, the articles is rattling fantastic. “Crime does not pay … as well as politics.” by Alfred E. Newman.

  2. I will right away grasp your rss feed as I can not find your email subscription link or e-newsletter service. Do you’ve any? Please let me realize in order that I may subscribe. Thanks.

  3. The next time I learn a blog, I hope that it doesnt disappoint me as a lot as this one. I imply, I know it was my choice to learn, but I truly thought youd have one thing attention-grabbing to say. All I hear is a bunch of whining about one thing that you can repair if you happen to werent too busy on the lookout for attention.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Identitas Nasionalisme Santri Kolonial dan Transformasi Santri Milenial

396
Santri merupakan kelompok masyarakat yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Sejak masa kolonial, santri telah terlibat dalam perjuangan melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan...

Menjadi Santri Bukan Soal Pesantren

28
Ada yang mengatakan makna santri adalah bahasa serapan dari bahasa inggris yang berasal dari dua suku kata yaitu sun dan three yang artinya tiga...

Inovasi untuk Meningkatkan Minat Terhadap Koran di Era Industri

199
Dalam era industri yang terus berkembang pesat ini, media massa seperti koran sering kali terabaikan oleh masyarakat yang lebih memilih sumber berita digital. Namun,...
Foto : Penampilan Peserta Saat Festival Banjari

Jelang Ramadhan, HMP PGMI Gelar Lomba Festival Al-Banjari Tingkat SD/MI Se-Jatim

209
moderatpers - Menjelang bulan suci Ramadhan, Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) gelar lomba Festival Al-Banjari tingkat...

Keprihatinan Kaum Minoritas Yang Tertindas

182
mahasiswa sebagai Agent Of Control seharusnya mampu bertindak secara Pluralisme Indonesia yaitu, Memanusiakan Manusia.