Moderatpers.com – Peringatan haul Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ke-12 mengusung tema “Bangkit Bersama dengan Bahagia”.
Acara diselenggarakan secara hybrid pada kamis (30/12). Disiarkan langsung di 4 titik, yakni kediaman Gus Dur di Ciganjur, PP Tebuireng Jombang, Kedutaan besar Indonesia di Jerman, dan Pcacc Vilage Yogyakarta, acara berjalan lancar dan khidmat.
Putri sulung sekaligus ketua panitia haul Gus Dur ke-12 Yenni Wahid, mengungkapkan bahwa setiap peringatan haul ayahnya, selalu mempunyai tema dan fungsi tersirat.
“Fungsinya bisa menjadi ajang budaya, ekspresi budaya, ekspresi kebangsaan. Selain itu dapat menjadi momen reflektif untuk menilai atau melihat perjalanan bangsa ini,” kata Yenni saat memberikan sambutan.
Keluarga berharap, peringatan wafatnya sang tokoh pluralisme ini dapat menjadi refleksi membangkitkan semangat keterpurukan bangsa ini dalam menghadapi pandemi.
Baca Juga : Tebuireng Adakan Seminar Bertajuk “Refleksi Sejarah Resolusi Jihad Untuk Kaum Muda Milenial”
Ciri khas Gus Dur yang selalu terlihat bahagia meski keadaan sedang genting pun harapannya yang dapat diteladani juga. Dimana, putra KH. Wahid Hasyim itu selalu terlihat tertawa dan tersenyum.
Hal itu merupakan simbol kekuatan yang terpancar darinya yang membawa dampak positif hingga kini. Karena hal itulah, banyak orang yang merasa dekat dan nyaman dengannya.
Gus Dur tidak pernah menganggap dirinya serius, dirinya pejabat, dan bahkan suka menertawakan dirinya sendiri.
Baca Juga : Launching & Bedah Buku Gus Sholah “Sang Arsitek Pemersatu Umat” Dalam Rangka Haul Pertama KH. Salahuddin Wahid
“Bukan karena perkara Gus Dur suka guyonan, tapi cara pandangnya yang memang berdasarkan dalil yassiru walaa tu’assir, (permudahlah, jangan di persulit). Gitu aja kok repot,” tambah Yenni mengucapkan kata andalan ayahnya.
Acara haul juga disiarkan daring via zoom meeting dan live melalui kanal youtube Tebuireng Official, Channel TV9, Kompas TV, Ajwa TV, TVNU, dan Wahid Foundation.
Dihadiri sejumlah duta besar, tokoh nasional, pemuka agama, seniman nusantara, dan sahabat Gus Dur, acara ini dimulai dengan pembacaan yasin dan tahlil oleh para tokoh agama, testimoni dari berbagai tokoh, serta pagelaran musik dan selawat anak cucu Gus Dur.
Pewarta : Halimatus Sholihah
Editor : Rokhimatul Inayah