spot_imgspot_imgspot_img
Minggu, September 8, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKEtika Dakwah: Mengapa Dakwah dengan Bahasa Kotor Mudah Diterima oleh Beberapa Masyarakat?

Etika Dakwah: Mengapa Dakwah dengan Bahasa Kotor Mudah Diterima oleh Beberapa Masyarakat?

ModeratPers – Dalam konteks etika dakwah, penggunaan bahasa yang baik, sopan, dan menghargai adalah prinsip utama yang dijunjung tinggi. Namun, terkadang kita melihat bahwa dakwah dengan bahasa kotor atau kasar terlihat lebih mudah diterima oleh beberapa masyarakat. Tulisan ini akan menjelaskan beberapa faktor yang mungkin menjelaskan mengapa dakwah dengan bahasa kotor terlihat lebih mudah diterima oleh beberapa masyarakat, meskipun bertentangan dengan prinsip-prinsip etika dakwah.

  1. Faktor Keaslian dan Autentisitas:

Dalam beberapa kasus, penggunaan bahasa kotor dalam dakwah dianggap sebagai bentuk keaslian dan autentisitas dalam menyampaikan pesan agama. Beberapa masyarakat mungkin melihat penggunaan bahasa kasar sebagai ekspresi keberanian, ketulusan, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan agama. Mereka mungkin menganggap pendakwah yang menggunakan bahasa kotor sebagai sosok yang berani dan tidak takut untuk berbicara terus terang.

  1. Konteks Budaya dan Norma Lokal:

Setiap masyarakat memiliki konteks budaya dan norma lokal yang berbeda. Beberapa masyarakat mungkin lebih terbiasa dengan bahasa yang kasar atau vulgar dalam komunikasi sehari-hari. Dalam konteks ini, dakwah dengan bahasa kotor dapat dianggap lebih dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut. Penggunaan bahasa yang kasar mungkin dianggap lebih akrab dan mudah dipahami oleh mereka, sehingga pesan agama dapat lebih mudah diterima.

  1. Masyarakat yang Terpinggirkan atau Marginal:

Dalam beberapa kasus, masyarakat yang terpinggirkan atau marginal mungkin merespons lebih baik terhadap dakwah dengan bahasa kotor. Mereka mungkin mengidentifikasi diri dengan bahasa yang kasar dan menganggap pendakwah yang menggunakan bahasa tersebut sebagai sosok yang lebih dapat memahami kondisi mereka. Penggunaan bahasa kotor dapat memberikan perasaan inklusi dan pemahaman, sehingga pesan agama dapat lebih mudah diterima oleh mereka.

  1. Faktor Emosional dan Kontroversial:

Penggunaan bahasa kotor dalam dakwah juga dapat memicu respons emosional dan kontroversial. Beberapa masyarakat tertentu mungkin lebih tertarik dan terdorong untuk mendengarkan pesan agama yang dikemas dalam bahasa yang menantang, provokatif, atau kontroversial. Hal ini dapat memicu perdebatan dan membuat pesan agama menjadi sorotan publik yang lebih besar.

Kesimpulan:

Meskipun penggunaan bahasa kotor dalam dakwah terlihat lebih mudah diterima oleh beberapa masyarakat, penting untuk diingat bahwa prinsip-prinsip etika dakwah tetap menjadi landasan yang penting. Penggunaan bahasa yang baik, sopan, dan menghargai tetap merupakan pendekatan yang lebih konsisten dengan nilai-nilai moral dan

Prinsip-prinsip etika dakwah. Setiap pendakwah perlu mempertimbangkan konteks budaya, norma lokal, serta tujuan dan dampak jangka panjang dari penggunaan bahasa dalam menyampaikan pesan agama.

 

Oleh : Ummy Fadillah (kontributor)

46 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

(Sumber gambar: suara.com)

Sejarah Memperingati Hari Olahraga Nasional

0
  Moderatpers.com- Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada setiap 9 September. Menilik sejarah, peringatan Haornas tak bisa lepas dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON)....
Perjalanan KH. Ainul Yaqin dalam Mensyiarkan Al-Qur’an

Perjalanan KH. Ainul Yaqin dalam Mensyiarkan Al-Qur’an

261
Moderatpers.com – Kata Kiai atau Kyai bagi pemahaman Jawa adalah sebutan untuk seseorang yang dituakan ataupun dihormati, sebab karena ilmu dan pengalamannya. Dalam pandangan masyarakat muslim Indonesia,...

Resensi Buku Atomic Habits

175
Identitas Buku Judul Buku : Atomic Habits Perubahan Kecil Yang Memberikan Hasil Luar Biasa Nama Penulis : James Clear Tahun Terbit : 2019 Nama Penerbit : PT Gramedia...

Senin Puisi (SenPus) #Bebas-10

0
“Home is where you feel at home and are treated well.” - Dalai Lama Rumah Oleh: Zanatul Faizah Bangunannya seluas alam raya Atapnya setinggi angkasa Dindingnya tak memiliki pembatas Lantainya tak...
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (Asyhurul Hurum). Ada banyak keutamaan yang terdapat pada 10 hari pertama dalam bulan ini. Apa sajakah itu, berikut ulasannya.

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

1
Moderatpers - Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (Asyhurul Hurum). Ada banyak keutamaan...