spot_imgspot_imgspot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKEtika Dakwah: Mengapa Dakwah dengan Bahasa Kotor Mudah Diterima oleh Beberapa Masyarakat?

Etika Dakwah: Mengapa Dakwah dengan Bahasa Kotor Mudah Diterima oleh Beberapa Masyarakat?

ModeratPers – Dalam konteks etika dakwah, penggunaan bahasa yang baik, sopan, dan menghargai adalah prinsip utama yang dijunjung tinggi. Namun, terkadang kita melihat bahwa dakwah dengan bahasa kotor atau kasar terlihat lebih mudah diterima oleh beberapa masyarakat. Tulisan ini akan menjelaskan beberapa faktor yang mungkin menjelaskan mengapa dakwah dengan bahasa kotor terlihat lebih mudah diterima oleh beberapa masyarakat, meskipun bertentangan dengan prinsip-prinsip etika dakwah.

  1. Faktor Keaslian dan Autentisitas:

Dalam beberapa kasus, penggunaan bahasa kotor dalam dakwah dianggap sebagai bentuk keaslian dan autentisitas dalam menyampaikan pesan agama. Beberapa masyarakat mungkin melihat penggunaan bahasa kasar sebagai ekspresi keberanian, ketulusan, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan agama. Mereka mungkin menganggap pendakwah yang menggunakan bahasa kotor sebagai sosok yang berani dan tidak takut untuk berbicara terus terang.

  1. Konteks Budaya dan Norma Lokal:

Setiap masyarakat memiliki konteks budaya dan norma lokal yang berbeda. Beberapa masyarakat mungkin lebih terbiasa dengan bahasa yang kasar atau vulgar dalam komunikasi sehari-hari. Dalam konteks ini, dakwah dengan bahasa kotor dapat dianggap lebih dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut. Penggunaan bahasa yang kasar mungkin dianggap lebih akrab dan mudah dipahami oleh mereka, sehingga pesan agama dapat lebih mudah diterima.

  1. Masyarakat yang Terpinggirkan atau Marginal:

Dalam beberapa kasus, masyarakat yang terpinggirkan atau marginal mungkin merespons lebih baik terhadap dakwah dengan bahasa kotor. Mereka mungkin mengidentifikasi diri dengan bahasa yang kasar dan menganggap pendakwah yang menggunakan bahasa tersebut sebagai sosok yang lebih dapat memahami kondisi mereka. Penggunaan bahasa kotor dapat memberikan perasaan inklusi dan pemahaman, sehingga pesan agama dapat lebih mudah diterima oleh mereka.

  1. Faktor Emosional dan Kontroversial:

Penggunaan bahasa kotor dalam dakwah juga dapat memicu respons emosional dan kontroversial. Beberapa masyarakat tertentu mungkin lebih tertarik dan terdorong untuk mendengarkan pesan agama yang dikemas dalam bahasa yang menantang, provokatif, atau kontroversial. Hal ini dapat memicu perdebatan dan membuat pesan agama menjadi sorotan publik yang lebih besar.

Kesimpulan:

Meskipun penggunaan bahasa kotor dalam dakwah terlihat lebih mudah diterima oleh beberapa masyarakat, penting untuk diingat bahwa prinsip-prinsip etika dakwah tetap menjadi landasan yang penting. Penggunaan bahasa yang baik, sopan, dan menghargai tetap merupakan pendekatan yang lebih konsisten dengan nilai-nilai moral dan

Prinsip-prinsip etika dakwah. Setiap pendakwah perlu mempertimbangkan konteks budaya, norma lokal, serta tujuan dan dampak jangka panjang dari penggunaan bahasa dalam menyampaikan pesan agama.

 

Oleh : Ummy Fadillah (kontributor)

69 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Sucros 4 Jombang Kembali Digelar, Mulai Pertama Di Unhasy

3
Moderatpers.com –Komunitas Standupindo Jombang Kembali Menggelar Stand Up Comedy Road Show 4 Jombang bertempat di aula lantai 3 gedung A Universitas Hasyim Asy’ari pada...
Sebagai Rangkaian Kegiatan Diklat, HMP EKIS Adakan Workshop Pelatihan Makalah

Sebagai Rangkaian Kegiatan Diklat, HMP EKIS Adakan Workshop Pelatihan Makalah

45
Moderatpers.com – Sebagai rangkaian kegiatan diklat, Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam (HMP EKIS) adakan Workshop “Pelatihan Makalah”. Workshop yang diadakan khusus untuk mahasiswa baru EKIS...

Dalam Rangka Diesnat FTI Yang Ke-VII, HMP TI Gelar Webinar Bertajuk “Meningkatkan Pengetahuan Tentang...

145
Möderatpers.com – Jumat, (27/08), Himpunan Mahasiswa Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi (HMP TI FTI) Unhasy menyelenggarakan kegiatan Webinar Nasional dengan tema “Meningkatkan Pengetahuan...
Sah Menjadi UKM, UPTQ Unhasy Gelar Tasyakuran dan Peresmian Anggota Baru

Sah Menjadi UKM, UPTQ Unhasy Gelar Tasyakuran dan Peresmian Anggota Baru

44
Moderatpers.com - Sah menjadi Unit kegiatan mahasiswa (UKM) di kampus, Unit Pengembangan Tahfidzul Qur'an (UPTQ) Unhasy menggelar acara tasyakuran dan peresmian anggota baru. Acara...

Antusiasme Civitas Akademika Unhasy Menyambut Kedatangan Menteri BUMN di Tebuireng

38
Moderatpers.com -  Sabtu, (27/11), Menteri BUMN Erick Thohir, bersama Gus Miftah dan ajudannya mendarat tepat di lapangan kampus Univeristas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng Jombang...