London Escorts sunderland escorts www.asyabahis.org www.dumanbet.live pinbahiscasino.com sekabet.net olabahisgir.com maltcasino.net faffbet-giris.com asyabahisgo1.com dumanbetyenigiris.com www.pinbahisgo1.com sekabet-giris2.com olabahisgo.com maltcasino-giris.com faffbet.net www.betforward1.org betforward.mobi 1xbet-adres.com 1xbet4iran.com www.romabet1.com yasbet2.net www.1xirani.com romabet.top 3btforward1.com 1xbet https://1xbet-farsi4.com بهترین سایت شرط بندی بت فوروارد
spot_imgspot_imgspot_img
Jumat, Oktober 18, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaSASTRACerpenCerBul (cerpen akhir bulan) #1

CerBul (cerpen akhir bulan) #1

Hiasan Hidup

Karya : Anonim

Sore yang berganti malam tanpa pikir panjang. Malam yang kemudian berganti menjadi pagi sebagai rutinitas. Lalu siang simpang siur berpamitan dan datanglah sore. Seperti itu terus setiap hari, seperti ini semenjak kamu pergi.

Di ujung sungai itu, sungai priti namanya. Konon katanya, yang membasuh wajah dengan air itu akan tampak lebih muda. Di situlah, pertama kali kita bertemu. Aku yang sedang membasuh wajah dengan berkeyakinan mitos itu sangat menikmati kesegaran airnya. Memang, jernih dan segarnya tak menipu. Rambutku terkulai lemah maju-maju. Ingin rasanya aku mengikat karena tak menyamankan aku yang sedari tadi sedang bercumbu dengan air sungai priti. Seseorang menyodorkan karet gelang yang biasanya untuk mengikat bungkus makanan. Aku yang bingung langsung mendongak ke atas. Memicingkan mata karena wajahnya gelap terbuai cahaya. Aku berdiri. Wajahnya sudah tampak jelas. Sendu nan simetris, membuatku lupa seharusnya aku mengulurkan tangan mengambil karet itu.

“Sepertinya kamu butuh karet untuk rambutmu,” celetuknya.

Aku mengambil karet itu namun masih bungkam. Mengikat rambut panjangku sebelum tersadar aku belum berterimakasih.

“Makasih ya,” kataku sambil mengangguk.

“Tadi kamu terlihat sangat risih dengan rambutmu saat membasuh wajah dengan air itu.”

Aku hanya mengangguk lagi dan duduk di tepian sungai. Ada bebatuan yang bentuknya seperti sofa. Entah ada yang membuat atau memang pencipta sengaja menaruh sofa keras ini di ujung sungai priti.

“Rumahmu dekat sini?” tanya lelaki itu.

Aku menatapnya sejenak. Terlihat seumuran denganku tapi tak terlihat seperti orang dekat sini. Perawakannya rapi, parasnya juga tak ada tanda-tanda orang jahat.

“Hei, kok bengong?”

“Oh, iya. Iya rumah saya dekat sini,” jawabku.

“Ayo kita kesana,” ajaknya.

Baca Juga : Si Tuli di Mambulu

Aku dibawanya berjalan ke arah barat menyusuri bebatuan besar. Sesekali aku hampir terjatuh tapi dibantu olehnya. Merasa bukan tujuan yang aku tunggu, tapi perjalanannya kunikmati. Menyenangkan. Aku yang bertempat tinggal di dekat sini belum tahu ujung barat dari sungai ini. Aku dilarang oleh orang tuaku.

“Kamu pernah kesini?” tanyanya.

“belum.”

“Sini duduk, kita tunggu sesuatu yang turun,” ucapnya sambil telunjuknya menyapu ke arah pemandangan yang hebat. Entah apa namanya. Seperti cahaya matahari, tapi aku tak pernah melihat tragedi ia terbenam. Hangat sekali ia pamit diri.

“Itu senja namanya, kalau kamu belum tahu.”

“Oh, senja namanya.”

“Jadi beneran belum tahu? Itu matahari terbenam. Indah bukan?”

“Iya, cantik banget.”

Aku masih senyum-senyum melihat fenomena itu, masih asing bagiku. Asing juga dengan seseorang di sampingku yang sedang senyum-senyum menatapku.

“Kenapa?” tanyaku.

“Kenapa apanya?”

“Kenapa menatapku sambil tersenyum?”

“Aku sudah sering melihat mentari indah terbenam, tapi kalau kamu baru kali ini dan ingin terus.”

Aku diam.

“Eh, balik yuk. Ngga baik cewek petang hampir gelap di luar rumah,” ucapnya sambil berdiri lalu berjalan balik arah bersama.

Kami sudah sampai di tempat awal kita bertemu. Ia tak menanyakan rumahku atau mengantarku. Ia hanya bilang, “Mari kita ketemu lagi di tempat tadi saat senja akhir tahun ini.”

Aku mengangguk tanda mengiyakan sambil sedikit senyum.

Apalagi yang ditunggu-tunggu selain cerita senja akhir tahun mereka? Bertemu lagi layaknya Adam dan Hawa? Tidak semudah itu ferguso haha.

Aku sengaja lebih cepat dari senja, sudah tidak sabar bertemu seseorang itu. Seseorang yang mampu membuatku setiap hari merindu. Kata orang cinta sejati itu yang membuat ia selalu merindukan tanpa kata kadang atau jarang, selalu menjadi ia diri sendiri saat mencintai orang itu, dan merasa kurang saat ia belum di sisinya. Prasangkaku selalu baik, dan akan baik. Semoga saja, semoga hadir.

Suara langkah kaki datang dari belakang, sesegera aku menengok. Sepatunya coklat memakai celana yang sepadan. Tapi bukan. Bukan dia yang ku maksud. Ini adalah orang yang memang mau mengunjungi tempat ini, tak tahunya tempat ini legendaris tentang senja tapi sejauh ini hanya orang jauh saja yang kesini berpasangan.

Orang-orang sekitar tidak pernah sekalipun aku lihat, atau aku memang tidak terlalu memperhatikan.

Sudah lama sekali aku menunggu tetap tidak datang. Senja sudah sampai habis dan perasaanku kembang kempis. Aku tahu orang itu tak akan datang. Kita bukan sebuah prasangkaku saja. Seperti kisah Oddyseus dan Penelope yang manis setelah berpisah 20 tahun. Nyatanya kami seperti Romeo dan Juliet, tragis meski yang kecewa hanya hati tak sampai nyawaku.

Memang benar kata orang dewasa, tak semua yang datang adalah jodoh. Bisa saja itu hiasan hidup yang mencoba menghiburmu sementara. Karena sejatinya cinta sejati tak ada yang abadi jika di dunia, cinta bisa saja abadi tapi raga tetap akan capek dan lelah bahkan pulang.

Aku pulang, kemudian cerita setelah ditanya Ayah habis darimana.

Ayah bicara dengan lembut, “Nak, ujung sungai priti memang indah apalagi senjanya. Tapi jangan sampai ada pasangan berada di sana, meski tanpa komitmen. Siapapun yang saling jatuh cinta di ujung sana, salah satunya tak akan kekal. Ayah tak tahu kabarnya jika kamu akan bertemu di dunia lain atau kapan. Tapi yang jelas itu sejarahnya, makanya Ayah melarangmu kesana sebab Ayah sendiri yang kesana dengan Ibumu sebelum Ibumu dijemput.”

Aku harus mengerti, meski sedang tak kuat-kuatnya hati. Aku tidak apa-apa. Selamanya, aku akan tekankan pada diri bahwa aku tidak apa-apa.

365 KOMENTAR

  1. A fascinating discussion is definitely worth comment. I do believe that you should publish more about this subject, it may not be a taboo subject but typically people do not speak about these topics. To the next! All the best!

  2. Hi there! This blog post couldn’t be written much better! Going through this article reminds me of my previous roommate! He constantly kept preaching about this. I’ll send this post to him. Fairly certain he will have a very good read. Thank you for sharing!

  3. There a few fascinating points with time in the following paragraphs but I do not know if I see these center to heart. You can find some validity but I will take hold opinion until I investigate it further. Very good post , thanks and then we want much more! Included in FeedBurner also

  4. Youre so cool! I dont suppose Ive read something like this before. So nice to find somebody with some original thoughts on this subject. realy thank you for beginning this up. this web site is one thing that’s needed on the web, somebody with a bit of originality. helpful job for bringing one thing new to the internet!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

#PojokSastra

Senpus #pojokSastra

Senpus #PojokSastra

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Preview Film “Taare Zameen Par”

152
Judul Film : Taare Zameen Par Tanggal Rilis : 21 Desember 2007 Negara : India Sutradara : Aamir Khan Penulis : Amole Gupte ...
Civitas Akademika Unhasy Tahlil dan Doa Bersama di Acara Haul Ke-2 Gus Sholah

Civitas Akademika Unhasy Tahlil dan Doa Bersama di Acara Haul Ke-2 Gus Sholah

321
Moderatpers.com -  Civitas akademika Unhasy lakukan tahlil dan do’a bersama dalam rangka haul ke-2 Dr. (HC) Ir. KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) pada Rabu,...
Foto : Pemateri bersama Mahasiswa

KDLK UNHASY Desa Ngampel Gelar Seminar Efisiensi Listrik

123
moderatpers - Kelompok 15 Kuliah Di Luar Kampus (KDLK) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) desa Ngampel menggelar kegiatan seminar Efisiensi listrik yang dilaksanakan di Balai...
Demokrasi pers

Memahami Makna Demokrasi Dan Kaitannya Dengan Lembaga Pers Di Indonesia

4
Moderatpers.com – Demokrasi bisa diartikan dengan 'dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat'. Kebebasan demikian diberikan oleh pemerintah agar rakyat bisa menentukan ketentraman bersama...

Dampak Sektor Pertanian Di masa PPKM

2
Moderat.com- Pada saat pemerintah menetapkan PPKM (Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat) darurat dengan tujuan menekan lonjakan kasus pandemi covid-19, dampaknya juga terasa di sektor pertanian....