spot_imgspot_imgspot_img
Minggu, September 8, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITABertepatan Dengan Hari Pahlawan, Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari (MINHA) Resmi Dibuka...

Bertepatan Dengan Hari Pahlawan, Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari (MINHA) Resmi Dibuka Kembali

Moderatpers.com – Bertepatan dengan peringatan hari pahlawan, Rabu (10/11) Pondok Pesantren Tebuireng resmi membuka kembali (launching) Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari (MINHA) dalam rangkaian acara peringatan 76 tahun resolusi jihad untuk Indonesia.

Peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita kuning oleh KH. Abdul Hakim Mahfudz atau yang kerap disapa Gus Kikin, di area museum pada pukul 09.30 WIB.

“Dengan ini, Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari resmi dibuka untuk melayani masyarakat umum,” ungkapnya.

Namun, seperti yang dikatakan oleh Gus Kikin, pengoperasian MINHA masih dibatasi dan tidak buka satu minggu penuh untuk menghindari kerumunan dan penyebaran virus Covid-19.

“Mungkin nanti kita buka tidak 7 hari penuh, ini masih dalam pembahasan. Kemungkinan buka hanya akhir pekan saja, terus kita kembangkan, kemudian kalau masa pandemi ini sudah usai mudah-mudahan bisa full dalam melayani masyarakat,” jelas Pengasuh Tebuireng itu.

Tak hanya Gus Kikin, dalam peresmian pengoperasian MINHA, turut hadir juga Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud RI Irini Dewi Wanti, wakil MPR RI Lestari Moerdijat, serta kurator MINHA Bondan Kanumoyoso.

Dok. Foto : Konferensi Pers Launching Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari (MINHA) pada Rabu, (10/11)

Menurut Irini Dewi, keberadaan museum yang digagas oleh Alm. Gus Sholah ini bisa dijadikan sarana dan media belajar bagi santri, mahasiswa, dan wisatawan lainnya untuk mengenal lebih dalam tokoh-tokoh Islam yang pernah ada di Indonesia. “Khususnya lagi, perjuangan dari KH. Hasyim Asy’ari,” tuturnya.

Baca Juga :Perdana Pembukaan Makam Masyayikh Tebuireng Setelah Pandemi, Selalu Ada Peziarah Di Setiap Jamnya

Apalagi lokasinya yang strategis, berada di sekitar Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) dan bersebalahan dengan kampus B Universitas Hasyim Asy’ari dan Ma’had Aly Tebuireng, tentu membuat daya tarik masyarakat semakin banyak.

MINHA yang dibangun sejak tahun 2014 dan diresmikan langsung oleh presiden Joko Widodo pada tahun 2018 ini memiliki konsep ‘Islam Rahmatan Lil ‘Alamin’. Konsep ini diambil dari gambaran pemahaman orang NU terhadap agama Islam.

“Maka kemudian ada representasi bagaimana Islam berkembang dan kemudian dianut dan diamalkan di setiap wilayah di Indonesia,” terang Bondan selaku kurator MINHA.

Koleksi yang dimiliki MINHA saat ini berupa arkeologis peninggalan sejarah masuknya Islam ke berbagai penjuru Indonesia dari abad 17-18.

Selain itu, ada juga peninggalan-peninggalan intelektual muslim Indonesia dan peninggalan-peninggalan dari pesantren berkisar abad 19.

“Kemudian masuk ke abad 20 itu, kita melihat bagaimana pergerakan nasional, sebenarnya diinspirasi oleh kekuatan Islam, lalu muncul menjadi pergerakan kebangsaan. Saya kira itu semua tersaji secara lengkap di museum ini,” jelas Bondan.

Wakil MPR RI, Lestari Moerdijat pun mengaku kagum dengan keberadaan MINHA setelah diajak berkeliling museum oleh sang kurator.

Wanita yang akrab disapa mbak Rerie ini melihat pendekatan yang disuguhkan oleh MINHA sudah bisa menyerupai museum negara-negara lain.

“Melihat bendanya saja sudah bisa bercerita, meskipun yang ditampilkan tidak banyak benda peninggalannya. Museum sesungguhnya itu museum yang bisa bercerita, bukan gudang mengumpulkan barang-barang, dan itu ada di MINHA.” ucap mbak Rerie.

Mbak Rerie sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pondok Pesantren Tebuireng dan Kemendikbud yang dapat menunjukkan wajah Islam di Indonesia dengan membangun Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari ini.

Dikutip dari kompas.com pembangunan museum ini melibatkan berbagai pakar dan praktisi lintas disiplin ilmu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek Dikti), Pemerintah Daerah, dan Pesantren Tebuireng.

Itulah sebabnya, banyak pihak menilai bahwa konsep dan arsitekturnya dibilang cukup langka.

 

Pewarta : M. Irfan Maulana
Editor : Rokhimatul Inayah

50 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

POSMARU UNHASY 2021 Resmi Ditunda, Berikut Alasannya!

55
Möderatpers.com - Panitia Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (POSMARU) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng Jombang resmi mengumumkan bahwa POSMARU 2021 ditunda. Acara yang seharusnya dilaksanakan...

Erick Thohir Sebut Pesantren Adalah Mercusuar Peradaban

0
Moderatpers.com – Erick Thohir sebut pesantren adalah mercusuar peradaban, pada gelaran acara Maulid Nabi di Tebuireng bertajuk “Sudahi Rebahan, Wujudkan Perubahan” yang diadakan oleh...
Sebagai Rangkaian Kegiatan Diklat, HMP EKIS Adakan Workshop Pelatihan Makalah

Sebagai Rangkaian Kegiatan Diklat, HMP EKIS Adakan Workshop Pelatihan Makalah

37
Moderatpers.com – Sebagai rangkaian kegiatan diklat, Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam (HMP EKIS) adakan Workshop “Pelatihan Makalah”. Workshop yang diadakan khusus untuk mahasiswa baru EKIS...
HMP PAI Lakukan Kegiatan Pengabdian ke Panti Asuhan

HMP PAI Lakukan Kegiatan Pengabdian ke Panti Asuhan

3
Moderatpers.com - Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMP PAI), melakukan kegiatan pengabdian yang ditujukan pada anak yatim piatu di Panti Asuhan Al-Hasan,...
https://pin.it/62Ympde

Cerpen : Wajah Terakhir

1
Subuh buta. Irul melihat wajah Emak nan kuyu yang dulu ayu. Sekarang, tampak memutih rambut, dan wajah semakin keriput. Ia takut, wajah itu kelak...