Moderatpers.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang hadirkan Menteri BUMN RI dan Gus Miftah dalam rangkaian acara maulid nabi di Tebuireng, dengan mengusung tema “Sudahi Rebahan, Wujudkan Perubahan” pada Sabtu (27/11).
BEM-U juga bekerjasama dengan Pondok Pesantren Tebuireng, Tebuireng Initiatives, Gus Miftah Official, Omah Asa, PT. Pertamina, dan Telkom Indonesia untuk mensukseskan acara tersebut.
Bertempat di aula lt. 03 KH. M. Yusuf Hasyim, acara berlangsung dari pukul 14.30 s/d 16.30 WIB. Selain itu, bagi peserta mahasiswa atau umum yang tidak mendapatkan kuota tempat di gedung lt. 03, BEM-U juga telah menyedikan live streaming melalui kanal youtube @Tebuireng Official dan bisa disaksikan di tiga titik yakni lt. 01 gedung Yusuf Hasyim, halaman pondok pesantren Tebuireng, dan masjid Tebuireng.
Sebanyak 800 peserta ikut meramaikan acara tersebut. Tidak hanya di hadiri dari keluarga Tebuireng dan mahasiswa Unhasy saja, tetapi terdapat peserta dari luar yang telah mendapat undangan dari pihak BEM. Seperti ORMAWA dari berbagai kampus, aktivis PMII, PKPT, dan IKABEMJO.
Selain itu, sejumlah santri dan siswa di lingkungan Jombang juga ikut menghadiri acara dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Tujuan melakukan acara ini untuk menyatukan semua elemen Tebuireng. Dimana Unhasy ini kan di bawah naungan Tebuireng,” jelas Ahmad Celvin Moniagah (Presma Unhasy).
Baca Juga : Antusiasme Civitas Akademika Unhasy Menyambut Kedatangan Menteri BUMN di Tebuireng
H. Irfan Asy’ari Sudirman atau yang kerap disapa Gus Ipang juga ikut memandu dalam sesi tanya jawab yang ditujukan kepada Erick Thohir dan Gus Miftah.
Dalam orasinya, Gus Miftah pengasuh PP. Ora Aji Yogyakarta menyampaikan, bahwa semua peserta yang hadir harus mulai menatap masa depannya dengan optimis.
Karena orang yang optimis itu merupakan orang yang bisa melihat peluang dalam masalah, sedangkan pesimis adalah orang yang melihat masalah dalam peluang.
“Jangan sampai kita membayangkan masa depan yang membuat insecure. Dari pada kita membuang waktu untuk cemas, mendingan kita mempersiapkan diri untuk masa depan,” ujarnya.
Gus Miftah juga mengatakan bahwa jika kita punya harapan atau keinginan harus ada usaha. Jika hanya berharap saja, itu namanya angan-angan. Sejatinya, setiap orang berhak memiliki harapan yang besar.
“Ketika ada orang mengatakan mimpimu terlalu besar, maka katakanlah bukan mimpiku yang terlalu besar tetapi pikiranmu yang terlalu kecil,” jelasnya.
Selanjutnya, menanggapi tema pada acara ini, Erick Thohir menyampaikan bahwa setiap orang memiliki kunci sukses masing-masing dalam prosesnya.
“Kesempatan itu kadang-kadang tidak datang dua kali, memang pasti ada resiko, Tetapi tentu tidak ada namanya pahlawan yang dilahirkan karena rebahan, pasti pahlawan atau tokoh pemikir itu lahir karena situasi yang tidak baik terjadi, saat itu beliau mendapat kesempatan, itulah yang dia ambil,” ujarnya.
Dengan berlangsungnya acara tersebut, Rektor Unhasy Prof. Dr. Haris Supratno juga berharap akan ada kolaborasi antara Unhasy dengan Kementerian BUMN yang kini tengah dijabat oleh Erick Thohir.
“Kalau melihat kurikulum Unhasy yang berbasis kewirausahaan ini tentunya sangat cocok jika berkolaborasi dengan Kementerian BUMN. Dan dengan kehadiran Pak Erick Thohir di Tebuireng, saya harap dapat terjalin kerja sama lebih lanjut,” katanya.
Pewarta: Halimatus Sholihah
Editor : Rokhimatul Inayah
