Beranda UNEK-UNEK Esai Batik dan Sejarahnya

Batik dan Sejarahnya

70
Batik dan Sejarahnya

Batik menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pada abad-21. Batik dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seorang Warga Negara Indonesia sejak lahir hingga tiada. Batik merupakan teknik menghias pada sepotong kain dengan mencanting ataupun mencelup yang mengandung nilai, makna, dan simbol budaya. Batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah dari motif batik itu sendiri.

Perkembangan batik di Indonesia telah menggores nilai seni yang sangat tinggi dan apik untuk dinikmati masyarakat baik domestik maupun mancanegara. Saat ini, batik diproduksi dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya adalah Solo, Yogyakarta, Madura, Cirebon, Bali, Pekalongan, Tasikmalaya, Minahasa, serta Minagkabau. Masing-masing daerah memiliki ciri motif dan keunikan yang berbeda. Setiap goresan motif  pada batik merupakan simbol yang mengandung pesan tersirat di dalamnya.

Batik pertama kali diperkenalkan pada dunia Internasional pada saat konfrensi PBB, oleh Presiden Soeharto pada masanya. Yang kemudian pada masa pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono, tanggal  9 Januari 2009, batik resmi terdaftar sebagai Intagible Curtural Heritage (ICH) atau karya Agung Budaya Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia di UNESCO sebagai wujud keunikan dari pengetahuan kolektif yang diwariskan dari masa lampau tetapi masih hidup dan berdampingan dengan masyarakat hingga sekarang.

Pada saat sidang ke empat komite antar pemerintah tentang warisan budaya tak benda yang diselenggaraklan UNESCO di Abu Dhabi yang diselenggarakan pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkannya sebagai hari Batik Nasional. Dengan demikian, di bawah pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono, Pemerintah Indonesia menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 berisi tentang penetapan hari Batik Nasional.

Tentang kepemilikan budaya batik, Malaysia pernah mengkalim bahwa batik adalah milik mereka. Polemik pun muncul akibat klaim Negeri Jiran terhadap batik ini. Dikarenakan kemiripan kultural budaya antara Indonesia dan Malaysia menjadi salah satu penyebab terjadinya perseteruan terkait perebutan hak milik yang tidak hanya terjadi pada budaya batik saja. Ada pula kesamaan garis histori serta kemiripan bahasa menjadi penyebab lain dari perebutan hak milik.

Maka dengan ditetapkannya hari Batik Nasional, Sekertaris Jendral Mentri Dalam Negeri Hadi Prabowo menandatangani Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang pemakaian baju batik untuk memperingati hari Batik Nasional. Hal tersebut, dilaksankan guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.

Pewarta : Inni Shofia Amalia

70 KOMENTAR

  1. Этот информативный текст выделяется своими захватывающими аспектами, которые делают сложные темы доступными и понятными. Мы стремимся предложить читателям глубину знаний вместе с разнообразием интересных фактов. Откройте новые горизонты и развивайте свои способности познавать мир!
    Подробнее можно узнать тут – https://nakroklinikatest.ru/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here