spot_imgspot_imgspot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAHari Kesaktian Pancasila, Ini Makna dan Sejarahnya

Hari Kesaktian Pancasila, Ini Makna dan Sejarahnya

Moderat.com – Sejak peristiwa G30S PKI di tahun 1965, hari kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 oktober oleh segenap Warga Negara Indonesia. Peringatan hari kesaktian Pancasila merupakan momen kebangkitan bagi rakyat Indonesia untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme.

Hari kesaktian Pancasila dimaknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa, mengembalikan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara dan menjadi sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia dalam sendi-sendi berbangsa dan bernegara, serta mempererat persatuan dan kesatuan. Seperti yang terdapat dalam sila ke-3. Selain itu, hari kesaktian pancasila juga dimaknai sebagai upaya untuk memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa. Sebagai sebuah penghormatan kepada seluruh pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S PKI, sekaligus mengenang para jasa pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan keutuhan bangsa Indonesia.

Hari kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan kejadian G30S PKI (Gerakan 30 september Partai Komunis Indonesia). Latar belakang terjadinya peristiwa ini sendiri merupakan kejadian penyerangan dan eksekusi tujuh perwira militer angkatan darat di Jakarta dan Yogyakarta. Ketujuh prawira tersebut antara lain adalah ajudan dari Jenderal A. H. Nasution, yang dieksekusi di Lubang Buaya, Jakarta. Nama-nama ajudan yang lain adalah Ahmad Yani, Soeprapto, M. T. Haryono, Siswondo parman, D. I. Panjaitan, Sutoyo siswodiharjo, dan Pierre tandean. Sedangkan, dua perwira yaitu Katamso dan Soegiyono ditangkap dan dieksekusi di Yogyakarta. Para korban diculik dan dibunuh pada malam pergantian hari antara tanggal 30 september 1965 sampai 1 oktober 1965.

Selain itu, hari kesaktian Pancasila juga tak terlepas dari interaksi masal. Pembantaian besar-besaran tersebut terjadi sepanjang tahun 1965-1966 dan tahun-tahun setelahnya. Diperkirakan lebih dari lima ratus ribu warga Indonesia menjadi korban karena dianggap PKI dan terkait dengan komunis. Namun, tudingan untuk korban tidak diketahui berdasarkan bukti kuat dan tanpa proses pengadilan. Tragedi ini menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia serta renungan bagi para pemuda mengenai pengalaman Pancasila dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tidak jauh dari perjuangan para pahlawan tersebut, sejarah hari kesaktian Pancasila juga diadakan untuk memeperingati tragedi berdarah era tahun 1965 hingga 1966. Dimana saat itu terjadinya pembantaian yang dianggap sebagai anggota PKI, dan aksi eksekusi tersebut tidak melalui proses hukum yang sesuai dengan Undang-Undang.

Hari kesaktian Pancasila diperingati dengan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang pada tanggal 30 september. Kemudian pada tanggal 1 oktober, peringatan secara penuh. Pengibaran bendera setengah tiang dimaknai sebagai tanda duka nasional atas tewasnya para perwira militer Angkatan Darat. Sedangkan pengibaran peringatan keesokan harinya pengibaran bendera secara penuh menyimbolkan kemenangan melawan ancaman ideologi berkat “Kesaktian Pancasila”.

Dikutip dari beberapa sumber

Penulis: Halimatus Sholihah

56 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Senpus (Senin puisi)

0
Tuhan dan rintihan ku Karya: Nasywa kamila nur firdausia Tuhan ingatkah Engkau Tentang tangis ku kala itu Tentang keputus asaan ku Yang tak berujung. Tentang takutku...

Sosialisasi Dinas Sosial Jombang Untuk Para Relawan Kemanusiaan

0
LPM FUM – Memasuki Hari kedua penggalangan dana pada Hari Selasa, (26/01), pihak relawan pegiat sosial Unhasy yang disini dilalukan oleh para Ormawa (Organisasi...

Jumat Puisi (JumPus) #Bebas-3

126
Tenangkan hati. Semua ini bukan salahmu. Jangan berhenti. Yang kau takutkan takkan terjadi. (Kunto Aji - Rehat)   Tersandung Indahnya Pantai Karya : Na'im Maunah Anginnya kencang Sang fajar meniup...

Rahasia dan Harapan dibalik angka 02.02.20

0
Moderatpers.com - Dibalik angka 02.02.20 mengisahkan duka mendalam bagi bangsa khususnya Tebuireng Jombang. Ya, Dr. Ir. KH Sholahuddin Wahid atau sapaan akrabnya Gus Sholah,...

Melintasi Batas Dunia Maya: Pola Interaksi Dai Dalam Media Siber

40
Interaksi dai di media siber merupakan fenomena yang semakin penting dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Dai, sebagai pemuka agama dan penyebar dakwah...