spot_imgspot_imgspot_img
Minggu, April 20, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAJombangWarga Memelihara Makam Mbah Ronggot, Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih Atas Jasanya...

Warga Memelihara Makam Mbah Ronggot, Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih Atas Jasanya Semasa Hidup

Moderatpers.com– Di Dusun Tebon, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupatan Jombang, sebuah makam terlihat masih dirawat dengan baik oleh warganya. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu bentuk rasa terima kasih kepada salah satu orang yang sangat berjasa atas kebaikannya semasa hidup dalam membuka lahan guna dijadikan pemukiman. Wilayah makam tersebut berada bagian barat Dusun Tebon. berdekatan dengan sungai yang menghubungkan desa satu dengan desa lainnya. Tak hanya sungai, Makam tersebut juga berdekatan dengan wilayah persawahan milik warga sekitar.

Bu Mar’ah, salah satu warga desa menjelaskan, “Konon sebelumnya Dusun Tebon itu hanyalah sebuah hamparan tebon (pohon jagung) yang cukup luas. Mbah Ronggot dengan ketulusan hatinya menebangi tebon-tebon di area tersebut agar nantinya dapat dijadikan sebagai pemukiman atau tempat tinggal,” tuturnya. Usaha Mbah Tebon membuahkan hasil, ia berhasil menebangi tebon-tebon tersebut dan menjadikan sebuah pemukiman yang sekarang diberi nama Dusun Tebon.

Sebenarnya warga juga tidak tahu pasti siapa nama asli Mbah Ronggot. Pak Sunandar selaku warga asli Dusun Tebon berujar, “Para warga tidak tahu pasti siapa namanya. Mereka menyebutnya Mbah Ronggot atau Mbah Sentono,” ucapnya. Dinamakan sentono yang artinya punden. Dalam bahasa Indonesia, punden adalah tempat keramat yang merupakan makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa.

Dalam waktu ke waktu, warga tetap menjaga area pemakaman tersebut. Walaupun letaknya kurang strategis, para warga berusaha menjadikan wilayah tersebut nyaman saat dilakukannya sebuah kegiatan. Buktinya, warga membangun bangunan yang mengelilingi area pemakaman, mempercantiknya dengan berbagai jenis tanaman. Dan, para warga dengan sukarela membersihkan area tersebut saat waktu lenggang.

Selain itu, para warga juga melakukan sebuah kegiatan bari’an yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sedekah desa. Mereka melakukannya dengan alasan sebagai wujud rasa terima kasih. Mereka menolak jika orang beranggapan yang mereka kerjakan sebagai kepercayaan yang melanggar syariat islam, atau sebagai bentuk kerjasama atau hubungan mereka yang menyangkut pautkan dengan roh, jin atau makhluk tak kasat mata lainnya.

Tepat setelah beberapa hari warga telah memanen padi, di hari Jum’at sekitar pukul 11:00 WIB, mereka melakukan bari’an, yaitu kegiatan dimana mereka membawa berbagai jenis makanan, mulai dari makanan berat seperti nasi beserta lauk pauknya sampai makanan ringan maupun minuman untuk dibawa ke makam Mbah Ronggot.

Setelah para warga sampai, sesepuh desa akan memimpin doa berupa pembacaan tahlil. Setelahnya, warga saling menukar makanan yang telah dibawa kepada orang disekelilingnya. Setelah itu, dengan ucapan Allahumashollialaihsayyidinamuhammmad mereka membubarkan acara sederhana tersebut.

Alasan, mengapa mereka melakukan hal itu di area pamakaman, bukan di masjid atau di tempat lainnya, dikarenakan sebagai perwujudan rasa terimakasih. Bilamana, dilakukan di tempat lain maka akan memiliki rasa yang berbeda. Seperti halnya saat Kita tengah mengirim doa kepada saudara kita yang telah meninggal. Mengirim doa dengan medatangi makamnya dengan mengirim doa dengan tidak mendatangi makamnya akan jauh berbeda. Begitulah yang dirasakan para warga.

Selain sesudah panen padi, para warga melakukan hal tersebuat saat hendak melakukan hajatan besar seperti pernikahan atau khitanan. Perbedaannya, saat setelah panen padi jumlah warga yang ikut banyak, bahkan hampir seluruh warga desa tersebut berusaha mengikuti. Tetapi, saat akan ada hajatan, yang mengikuti hanya dari pihak sang tuan rumah dengan beberapa sesepuh desa.

Pewarta: Zanatul Faizah (Magang Redaktur Views & News UKMP Moderat)
Editor : Rokhimatul Inayah
Penerbit: Tim Media UKMP MÖDERAT

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

GEBYAR HARI SANTRI DI UNHASY “Semarak Antusiasme Mahasiswa dan Santri di Tengah Pandemi”

1
Moderatpers.com – Jombang, 10 November 2020. Semarak Peringatan Hari santri yang di adakan oleh BEM Universitas Hayim Asyari yang digagas dan di sepakati bersama...
Dan Burung Burung Pun Pulang Ke Sarangnya

Preview Novel “Dan Burung Burung Pun Pulang Ke Sarangnya “

7
Penulis : Mashdar Zainal Tanggal terbit : 9 juli 2014 Penerbit : PT.Elex Media Koputindo Judul buku : Dan Burung Burung Pun Pulang Ke Sarangnya Esensi novel : Layak...

Senpus #PojokSastra

14
-Semangat untuk diri yang sedang Rapuh- HARI YANG MENDUNG by: Rifda Alya Qonita Sinar Mentari menatapku, dedaunan melindungi ku dari terangnya Matahari, bunga bunga yang mewarnai hidupku Dan suhu...

Menuju Milad Ke-11, BEM FE UNHASY Gelar Donor Darah

9
Dalam rangkaian kegiatan menuju milad ke-11, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) menggelar acara donor darah bersama di Lobi...

NYANTRI SEKALIGUS AKTIVIS DI DUNIA AKADEMIK

44
MINHA.NEWS- Nazhatuz Zamani, kelahiran 2 September 1997 telah berhasil menamatkan study nya sebagai mahasiswa, hari ini, Sabtu di Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang. Santri...