moderatpers – Di era globalisasi ini, banyak pesantren yang sudah berkembang pesat mengikuti arus modern. Salah satunya Pondok Pesantren yang berlokasi di desa Bandung, Kecamatan Diwek, yakni Pesantren Qur’an Village. Di didirikan pada tahun 2017 oleh KH. Ainul Yaqin atau yang akrab disapa Kiai Yaqin, pesantren ini merupakan unit dari Ponpes Hamalatul Qur’an yang bertempat di Jogoroto, Jombang.
Pesantren ini memadukan antara Tahfidzul Qur’an dan pembelajaran bahasa Inggris. Memiliki motto “Be International Person”, impian terbesar pesantren ini adalah mampu menafsirkan Al-Quran dalam bahasa Inggris agar syiarnya mampu tersebar luas ke seluruh dunia.
Latar belakang didirikanya pesantren ini adalah kiai Yaqin yang Ingin meneruskan cita cita KH. Wahid Hasyim untuk mewujudkan santri yang mampu mengikuti arus berkembangnya zaman. Akhirnya kiai Yaqin berinisiatif untuk mendirikan Pesantren yang tidak hanya bisa melahirkan para Huffadzul Quran, tetapi juga memiliki kempetensi dalam bahasa Inggris sebagai bekal untuk menghadapi perkembangan zaman.
“Tidak hanya menghafal Al-qur’an saja, tetapi juga mempelajari bahasa Inggris agar mampu mensyiarkannya ke seluruh dunia, karena dengan bahasa baru, kita akan memiliki jiwa baru,” Ucap Fahmi, ketua pengajar bahasa Inggris Qur’an Village (10/02/2023).
Kegiatan tahfidz dalam pesantren ini meliputi setoran ziyadah (tambahan) dan muraja’ah (mengulang), kualitas hafalan juga ditunjang dengan beberapa program harian seperti membaca 5 juz binnadzor (dengan melihat) setiap hari, shalat tahajud dan dhuha dengan maqro’ (yang dibaca) setengah juz. Dengan program seperti itu, tidak heran pesantren ini memiliki target menyelesaikan hafalan dalam dua tahun.
Dalam pengembangan skill bahasa Inggris, pesantren ini memiliki empat tingkatan progam yakni Beginner, Elementary, Intermediate, dan Advance. Tingkat Beginner berfokus pada pelafalan dan pembiasaan berbicara, tingkat Elementary berfokus pada Ilmu Gramatikal bahasa Inggris, tingkat Intermediate mengutamakan public speaking, dan tingkatan Advance yang memiliki target TOEFL dan lancar dalam public speaking. Para santri juga diharuskan menghafal vocabularies (kosakata bahasa Inggris) secara rutin untuk menambah perbendaharaan kata.
Hal unik yang terdapat di pesantren ini adalah seluruh santri di haruskan menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun santri yang masih dalam tingkat awal, ia tetap di haruskan menyelipkan minimal satu kata berbahasa Inggris.
“Seluruh kegiatan harus pakai bahasa Inggris, bahkan kalau bertengkar pun juga harus pakai bahasa Inggris,” terang Fahmi.
Reporter : Muhammad Alfaruq, Ribich Ataka Putra, Nur Kholifah (Peserta PJTD UKMP Moderat 2023)
Editor : M. Maksum Ali
Keren
Og, teog
Bagus sekali program nya..menarik