Moderatpers.com – Nadirsyah Hosen (Rais Syuriah PCINU Australia & Akedimisi Indonesia) sampaikan kontekstualisasi Aswaja dalam menjawab tantangan dunia pada Minggu (13/02). Pendapatnya itu di sampaikan dalam Edisi pra kongres Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara di acara webinar nasional.
“Ahlussunah wal jama’ah adalah aliran terbesar di dunia Islam. Tetapi, belakangan ini banyak suara sumbang mengenai Aswaja, khususnya di era globalisasi ini. Untuk itu, kita perlu menjaga, merawat dan mengkontekstualisasikan Aswaja di era global,” ujar Gus Nadir (sapaan akrabnya).
Baca Juga : BEM Unhasy Gelar Kajian Islami “Membumikan Pemikiran Aswaja di Era Globalisasi”
Pernyataannya itu di dasari oleh banyaknya aliran-aliran radikal yang kini berkembang dalam dunia Islam. Atas dasar itulah, selanjutnya ia menjelaskan secara gembling soal upaya mengkontekstualisasikan Aswaja. Pertama, perlu adanya fikiran untuk mengaktualisasi secara fair-go. Kedua, perlu adanya kontribusi umat Islam terhadap isu-isu global. Yang ketiga, perlu mengadministrasikan keadilan sosial.
Selain Gus Nadir, webinar ini juga menghadirkan 2 narasumber lainnya, yaitu Mahfudz MD (Menkopolhukam RI), dan KH. Jauharul Ma’arif (Rektor Unugiri Bojonegoro). Dipandu oleh Wahyu Al Fajri, (generasi muda milenial NU dan presiden mahasiswa Unhasy 2020/2021), acara berjalan khidmat.
Baca Juga : Gus Nadir : Semua Sila dalam Pancasila Dapat Kita Lihat Penerapannya di Pesantren
Acara ini digelar secara virtual melalui zoom teleconfree meeting pada pukul 09.00 s/d 11:09 WIB. Mengusung tema “Relevansi Aswaja dalam Menjawab Tantangan Dunia”, webinar ini diikuti oleh 98 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Tujuan dari webinar ini agar generasi masa kini lebih mengenal Aswaja, dan dapat mengamalkannya dalam menghadapi permasalahan hidup ataupun menyelesaikan permasalahan dunia.
“Webinar ini sebagai wadah untuk konsolidasi agar Aswaja ini bisa dikenal secara internasional dan sebagai solusi dalam permasalahan-permasalahan masa kini,” tegas Jauharul Ma’arif (Rektor Unugiri Bojonegoro).
Pewarta : Leni Fadilatur Rohmah & Tania Ifdi Wulandari (Anggota Magang UKMP Moderat 2022)
Editor : Halimatus Sholihah
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.