Musnahkan Nervous Melalui Kreatif Bicara Maupun Bentuk Karya

Moderatpers.com – Universitas Hasyim Asy’ari bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari adakan kelas kreatifitas pada hari Kamis, (10/10/19).

Kelas kreatifitas yang bertema “Dalam Menciptakan Mahasiswa yang Kreatif Dalam Berbicara Maupun Dalam Bentuk Karya.” digelar di lantai 3 Aula Pascasarjana Gedung A Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.

Acara ini merupakan program kerja dari Mentri SDM (Sumber Daya Mahasiswa). Dihadiri 50 peserta se-Unhasy.

Kelas kreatifitas ini dibuka oleh Bapak Asep Kurniawan M.Pd, selaku dosen Manajemen Pendidikan Islam. Dan Pemateri pertama Bapak Sokhibus Salam, selaku sekretaris IPNU (Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama) Ranting Jombang, dan Ketua PAC(Pimpinan Anak Cabang) IPNU Diwek. Dan pemateri ke dua oleh Ustad Ali Mustofa, selaku Pembina KUDAIRENG (Kumpulan Dai Tebuireng).

Helma Meilalina Nursavyra, selaku panitia pelaksana acara Pembukaan Kelas Kreatifitas mengatakan alasan mengambil tema tersebut adalah “Karena ingin menciptakan mahasiswa yang kreatif dalam berbicara. Dan alasan memilih pemateri tersebut karena pemateri sudah mahir didalam bidang public speaking dan juga dai,” sahut Gadis lembut itu.

“Pelajarilah Seni Bicara, Maka Anda Akan Menguasai Keadaan.” katanya.

Public Speaking sangatlah penting, bahkan menjadi suatu kebutuhan. Karena anda adalah seorang pemimpin, mau tidak mau akan berbicara kepada rakyatnya, dan berbicara ke anaknya, yang mana bicara di depan umum itu tidak mudah, maka perlu yang namanya latihan.

Kelas kreatifitas public speaking memiliki tujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi, dan menghibur. Public Speaking juga merupakan tuntutan hampir semua profesi.

Tiga hal yang menjadi tantangan berbicara di depan umum, yang pertama, membuat audience mengerti dengan topik yang anda bahas. Kedua, membuat audience antusias, ketiga melakukan apa yang kita sampaikan.
Survey membuktikan berbicara di depan kelompok menjadi peringkat nomor satu.

“Pemuda adalah dia yang berani bermimpi besar, berani melawan ketidakadilan hidup, berani menantang ketidakpastian, yang tak akan tunduk pada siapapun di bumi kecuali saat sujud dan rukuk. Berani bermimpi besar, karena Allah maha besar,” ungkap sang motivator muda.

Oleh ;

Qona’atun Putri Rahayu