spot_imgspot_imgspot_img
Senin, September 16, 2024
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKArtikelKeistimewaan dan Peristiwa Penting di Bulan Dzulqa’dah

Keistimewaan dan Peristiwa Penting di Bulan Dzulqa’dah

Moderatpers.com – Umat Islam saat ini sudah memasuki bulan Dzulqa’dah, yakni bulan yang jatuh setelah Syawwal. Perlu diketahui bahwa bulan Dzulqa’dah memiliki berbagai keistimewaan dan kejadian penting yang menjadikannya sebagai bulan yang istimewa.

Dengan berbagai keutamaan yang ada di bulan Dzulqo’dah, sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim untuk mempelajari sejarah yang terjadi pada bulan ini dan menghiasinya dengan memperbanyak beramal saleh.

Di antara keutamaan dan keistimewaan bulan Dzulqa’dah adalah sebagai berikut:

  1. Dzulqa’dah adalah permulaan dari empat bulan yang dimuliakan (al-asyhur al-hurum). Empat bulan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Disebut Dzulqa’dah disebabkan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal) di dalamnya.
  2. Dzulqa’dah adalah satu di antara 3 bulan haji, yaitu Syawal, Dzulqa’dah dan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut.
  3. Rasulullah SAW tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah.

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulqa’dah dalam lintas sejarah, di antaranya adalah:

  1. Dimulainya perjanjian hudaibiyah

Peristiwa yang pertama ialah terjadinya Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian antara kaum muslimin dengan kaum kafir Quraisy. Perjanjian ini terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun ketujuh Hijriyah (ada yang mengatakan tahun keenam). Terjadinya perjanjian ini dilatarbelakangi oleh larangan umat Islam Madinah ynag ingin memasuki Makkah untuk beribadah haji oleh kaum Quraisy.

Perjanjian Hudaibiyah sendiri merupakan perjanjian yang cukup berperan penting dalam perluasan dakwah Islam di wilayah Arab. Hal ini disebabkan oleh salah satu poin perjanjian tersebut yakni pihak Quraisy Makkah sepakat untuk tidak berperang dengan Muslim Madinah selama 10 tahun dan umat Islam dapat memfokuskan upaya untuk menyebarkan agama Islam.

  1. Nabi Muhammad melaksanakan Haji Wada (Haji Perpisahan)

Peristiwa penting kedua yang terjadi adalah Haji Wada yang ditunaikan Rasulullah. Selang 4 tahun setelah terjadinya Perjanjian Hudaibiyah, Rasul menunaikan ibadah haji terakhirnya sebelum wafat. Tepatnya pada tahun ke-10 Hijriah di tanggal 10 Dzulqa’dah, Rasul juga menyampaikan khutbah terakhirnya. Dalam khutbah tersebut, Rasul meninggalkan pesan kepada seluruh Umat Islam untuk selalu memegang teguh Al-Quran dan Hadits Nabi SAW.

  1. Abu Bakar Ash-Shidiq tutup usia

Peristiwa penting di Bulan Dzulqa’dah yang ketiga adalah meninggalnya Abu Bakar Ash-Shiddiq. berselang 3 tahun dari wafatnya Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq yang merupakan sahabat Rasul dan termasuk ke dalam golongan Assabiqunal Awwalun meninggal dunia karena sakit. Beliau wafat pada 22 Dzulqa’dah tahun ke-13 Hijriah, Abu Bakar Ash-Shiddiq dimakamkan tepat di samping Rasulullah.

Baca Juga : Ramadan Bulan Istimewa

  1. Nabi Muhammad menunaikan 4 kali ibadah umrah

Bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu-satunya bulan yang sangat dekat dengan bulan haji. Oleh karenanya, pada bulan ini Rasulullah sangat sering melakukan umrah. Selain untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, juga untuk mempersiapkan diri menghadapi datangnya kewajiban rukun Islam yang kelima berupa ibadah haji.

Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, yang artinya:

“Rasulullah saw berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzul Qa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji.” (HR al-Bukhari).

5. Kisah Nabi Musa

Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah SWT kepada nabi musa yang diterangkan dalam Alqur’an Surah Al A’raf ayat 142 :

“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu 30 malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan 10 malam lagi (10 malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi 40 malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun: Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan”.

 

Penulis : Nailis Sa’adah

Editor  : M. Maksum Ali

 

158 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Sepak Terjang Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam Mendirikan Nahdlatul Ulama' di Tebuireng

Sepak Terjang Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam Mendirikan Nahdlatul Ulama’ di Tebuireng

142
Moderatpers.com – Siapa yang tak kenal Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari? Sosok maha guru pendiri pondok pesantren Tebuireng dan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul...

Etika Dakwah: Mengapa Dakwah dengan Bahasa Kotor Mudah Diterima oleh Beberapa Masyarakat?

96
ModeratPers - Dalam konteks etika dakwah, penggunaan bahasa yang baik, sopan, dan menghargai adalah prinsip utama yang dijunjung tinggi. Namun, terkadang kita melihat bahwa...

Refleksi Hari Guru Nasional, Momentum Guru Untuk Memperbaiki Niat dan Ketulusan Hati

159
Moderatpers.com - Refleksi hari guru nasional, tentunya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki niat dan ketulusan dalam mengajar. Guru merupakan salah satu profesi yang menjadi elemen...

Lelucon Dan Alam Bawah Sadar Manusia

119
Buku “Lelucon Dan Alam Bawah Sadar Manusia” adalah karya klasik Sigmund Freud yang mengulas tentang bagaimana lelucon dan humor berfungsi dalam dinamika bawah sadar...

Sehidup Sesurga Denganmu

166
Sehidup Sesurga Denganmu merupakan karya Asma Nadia yang terinspirasi dari kisah nyata seorang pembantu rumah tangga yang sekarang menjelma menjadi pemilik sebuah brand kosmetik....