spot_imgspot_imgspot_img
Jumat, Maret 14, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKArtikelHari Menanam Pohon Indonesia, Bagaimana Keadaan Hutan Kita?

Hari Menanam Pohon Indonesia, Bagaimana Keadaan Hutan Kita?

Moderatpers.com – Tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Nasional atau Hari Menanam Pohon Indonesia. Berdasarkan keputusan presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, Peringatan hari menanam pohon Indonesia sebagai upaya untuk memulihkan kerusakan hutan dan lahan. Selain itu juga untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya menanam pohon. Keputusan tersebut sekaligus menjadi amanat kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk minimal menanam satu pohon atau yang dikenal dengan istilah “One Man One Tree”.

Maka dari itu, melalui momentum peringatan hari menanam pohon yang diperingati setiap tahun ini, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya keberadaan pohon. Karena jika terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor, perubahan iklim tak lepas dari kondisi hutan yang tidak baik karena pembalakan liar, pengurangan kawasan hutan, degradasi hutan dan lahan. Oleh karena itu, untuk memulihkan kondisi hutan dan lahan dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan yang rusak melalui kegiatan menanam baik melalui gerakan menanam secara massal oleh masyarakat luas sebagai bentuk kesadaran dan kepedulian terhadap upaya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan. Terkait hari menanam pohon Indonesia sejumlah taman dan hutan yang bertujuan untuk wisata, meningkatkan ruang terbuka hijau, mengurangi banjir, mengatasi polusi dan sebagainya. Contoh sederhana manfaat dari kehadiran pohon yang masyarakat dapat rasakan yaitu sebagai tempat berteduh dikala cuaca sedang panas.

Kementerian Pertanian pada tahun 2016 melansir, HMPI (Hari Menanam Pohon Indonesia) erat kaitannya dengan andil Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Langkah mitigasi dengan penanaman pohon merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Presiden Jokowi menyampaikan, menanam pohon berarti menanam doa dan harapan untuk keberlanjutan generasi yang akan datang. Selain memperbaiki lingkungan, menanam juga harus memberikan manfaat langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Pohon, kaitannya erat dengan hutan. Lantas, Jika kita melihat kasus kebakaran hutan di dunia dan Indonesia, hal ini terus terjadi sepanjang tahun. Di Indonesia sendiri, yang mayoritas hutannya menjadi paru – paru dunia, semakin tahun kasus kebakaran hutannya masih terjadi oleh tangan – tangan tidak bertanggung jawab. Terbaru, (14/9/2020) polisi menetapkan 138 orang sebagai tersangka dalam tindak pidana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kasus terbanyak adalah yang terjadi di Riau. Dalam kasus ini, total areal lahan yang telah terbakar seluas 532,032 hektare. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menurun tahun ini. Ia menyebutkan bahwa sepanjang 2020, kasus karhutla di tanah air hanya seluas 64,602 hektare turun disbandingkan periode sebelumnya yakni 170.000 hektare. Namun, angka itu bukankah masih tergolong luas jika kita melihat peran hutan yang sangat vital bagi keberlangsungan ekosistem kehidupan makhluk hidup? Ya, memang masih tergolong luas, tapi paling tidak ada penurunan dari tahun lalu ke tahun ini.

Dilansir dari tirto.id secara global, Indonesia menempati posisi kelima terkait dengan negara – negara dengan kehilangan tutupan pohon terbesar. Sejak 2001 – 2014, Global Forest Watch mencatat Indonesia telah kehilangan 18,91 juta Ha hutan. Pada periode yang sama, Rusia menempati posisi teratas kehilangan 42,13 juta ha hutan, dan disusul oleh Brasil yang kehilangan 38,77 ha. Padahal, pohon memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup termasuk manusia. Beberapa manfaat pohon seperti manfaat estetis (keindahan), manfaat orologis (yang mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah), manfaat hidrologis (membantu menyerap air hujan ke tanah), manfaat klimatologis (membuat udara menjadi sejuk dan nyaman), manfaat edaphis (menjadi tempat hidup satwa), manfaat ekologis, manfaat protektif (sebagai perlindungan seperti dari terik sinar matahari, agin kencang, penahan debu, serta peredam suara), manfaat hygienis (yang menghasilkan O2/oksigen dan dapat menyerap CO2/karbondioksida), serta manfaat edukatif (sebagai tempat belajar mengenal tanaman).

Melihat banyaknya manfaat pohon bagi kehidupan makhluk hidup, bukankah dengan peringatan hari menanam pohon nasional ini, kita bisa memaknainya dengan seksama? Kita jaga lingkungan kita, kita tanam pohon – pohon di lahan – lahan sekitar dan terutama hutan, supaya paru – paru kehidupan ini tetap asri dan mencegah hal – hal yang tidak diinginkan.


Penulis : Lilik Faizah
Editor : Rokhimatul Inayah

226 KOMENTAR

  1. buying prescription drugs in mexico online mexico drug stores pharmacies or mexico pharmacies prescription drugs
    https://community.rsa.com/external-link.jspa?url=http://mexicopharmacy.cheap mexican online pharmacies prescription drugs
    =kitchen+design+ideas+a+href=https://mexicopharmacy.cheap::”//mexicopharmacy.cheap/]]mexican drugstore online buying prescription drugs in mexico and mexican online pharmacies prescription drugs mexican mail order pharmacies

  2. Профессиональный сервисный центр по ремонту бытовой техники с выездом на дом.
    Мы предлагаем: сервисные центры по ремонту техники в москве
    Наши мастера оперативно устранят неисправности вашего устройства в сервисе или с выездом на дом!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

September penuh darah

Melawan Lupa! Tragedi September Penuh Darah (Part III)

213
https://moderatpers.com/melawan-lupa-tragedi-september-penuh-darah-part-ii/ Moderatpers.com – Tak ada habisnya jika berbicara soal pelanggaran HAM yang terjadi di negara tercinta Indonesia. September salah satu bulan kelam dalam sejarah kasus...

Pada Closing POSMARU Unhasy, Kementrian Desa Imbau Mahasiswa Untuk Berperan Dalam Memajukan Desa

205
Moderatpers.com- Closing POSMARU (Pekan Orientasi Mahasiswa Baru) Unhasy Tebuireng Jombang, pada Jumat, (15/10) menghadirkan Nasrun Annahar, salah satu staf perwakilan dari Halim Iskandar, Menteri...

Nongkrong: Budaya Mahasiswa Setelah Kuliah

34
Di tengah padatnya aktivitas perkuliahan, budaya nongkrong menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa sekarang. Baik di kafe, warung kopi, ataupun taman kampus, nongkrong...

Peringati 1 Muharram, Forsil Adakan Happy Camp bersama 100 Anak Yatim dan Dhuafa

0
  MINHA.Pers- Dalam rangka memperingati pergantian tahun kalender Hijriyah di bulan Muharram, FORSIL (Forum Lembaga Amil Zakat) se-Kabupaten Jombang bersama Bem Unhasy mengadakan acara Happy...

Peran Relawan dalam Menjaga Ketertiban Persimpangan Jalan

30
Pak Ogah, mungkin di sini masih banyak yang bertanya tanya pak Ogah itu siapa. Mungkin ada yang mengira kalau pak ogah ini merupakan seorang...