Beranda SASTRA Cerpen Bebek dan Seekor Kebahagiaan

Bebek dan Seekor Kebahagiaan

101
Bebek dan Seekor Kebahagiaan
Sumber: Pinterest

 

Karya: Atiqhaq

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah yang hijau, hiduplah seorang petani bernama Ahmad. Ahmad adalah seorang pria yang cerdas, dan dia selalu mencari humor dalam setiap aspek kehidupannya.

Suatu hari, Ahmad berjalan menuju kolam di belakang rumahnya untuk memberi makan bebek-bebeknya. Tiba-tiba dia melihat seekor bebek yang berjalan dengan pincang, tersandung di setiap langkahnya. Bebek itu terlihat seperti sedang berusaha mengejar sesuatu dengan penuh semangat. Ahmad penasaran dan menghampiri bebek itu.

“Hei, bebek. Ada apa denganmu? Kenapa kamu tersandung seperti itu?” tanya Ahmad dengan senyum di wajahnya. Bebek itu menatap Ahmad dengan pandangan yang penuh tekad dan menjawab, “Pak Ahmad, saya sedang mengejar kebahagiaan! Saya dengar bahwa kebahagiaan ada di ujung pelangi. dan saya bertekad untuk mencapainya!”

Ahmad terkekeh mendengar jawaban dari bebek tersebut. “Oh, begitu? Kamu benar-benar bebek yang berjiwa petualang!” ucap Ahmad sambil memijat dagunya. “Tapi tahukah kamu, bebek, bahwa kebahagiaan sebenarnya ada di dalam diri kita sendiri?”

Bebek itu mengangkat sebelah alisnya, sedikit bingung. “Maksudmu, Pak Ahmad?”
Ahmad menjelaskan, “Lihatlah, bebek. Banyak orang mengira bahwa kebahagiaan ada di tempat atau hal-hal tertentu. Mereka selalu mencari dan mengejar sesuatu yang dianggap akan membuat mereka bahagia. Tapi, sesungguhnya kebahagiaan terletak pada cara kita melihat dan menghargai kehidupan sehari-hari.”

Bebek itu berpikir sejenak, lalu bertanya, “Jadi, apakah kamu bilang bahwa kebahagiaan itu ada di setiap langkah dan momen yang kita jalani?”
Ahmad tersenyum puas. “Betul sekali, bebek! Kebahagiaan ada dalam kebersyukuran kita atas apa yang kita miliki, dalam kecilnya kebahagiaan sehari-hari seperti melihat bunga mekar, mendengarkan suara burung bernyanyi, atau berbagi tawa dengan orang-orang terkasih.”

Bebek itu merenung sejenak, kemudian tersenyum cerah. “Terima kasih, Pak Ahmad. Sekarang saya mengerti. Saya akan berhenti mengejar pelangi dan mulai menikmati momen di sekitar saya.”

Ahmad tersenyum bangga melihat bebek itu memahami pesan yang dia sampaikan. Dia merasa senang telah memberikan makna yang lebih dalam pada petualangan bebek itu.
Sejak hari itu, bebek itu tidak lagi tersandung dalam kegembiraan mencapai pelangi. Sebaliknya, dia menikmati setiap langkahnya. bermain dengan teman-teman bebeknya dan bersyukur atas kehidupan yang dimilikinya.

101 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here