Jumat, Mei 23, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAJombangWarga Memelihara Makam Mbah Ronggot, Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih Atas Jasanya...

Warga Memelihara Makam Mbah Ronggot, Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih Atas Jasanya Semasa Hidup

Moderatpers.com– Di Dusun Tebon, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupatan Jombang, sebuah makam terlihat masih dirawat dengan baik oleh warganya. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu bentuk rasa terima kasih kepada salah satu orang yang sangat berjasa atas kebaikannya semasa hidup dalam membuka lahan guna dijadikan pemukiman. Wilayah makam tersebut berada bagian barat Dusun Tebon. berdekatan dengan sungai yang menghubungkan desa satu dengan desa lainnya. Tak hanya sungai, Makam tersebut juga berdekatan dengan wilayah persawahan milik warga sekitar.

Bu Mar’ah, salah satu warga desa menjelaskan, “Konon sebelumnya Dusun Tebon itu hanyalah sebuah hamparan tebon (pohon jagung) yang cukup luas. Mbah Ronggot dengan ketulusan hatinya menebangi tebon-tebon di area tersebut agar nantinya dapat dijadikan sebagai pemukiman atau tempat tinggal,” tuturnya. Usaha Mbah Tebon membuahkan hasil, ia berhasil menebangi tebon-tebon tersebut dan menjadikan sebuah pemukiman yang sekarang diberi nama Dusun Tebon.

Sebenarnya warga juga tidak tahu pasti siapa nama asli Mbah Ronggot. Pak Sunandar selaku warga asli Dusun Tebon berujar, “Para warga tidak tahu pasti siapa namanya. Mereka menyebutnya Mbah Ronggot atau Mbah Sentono,” ucapnya. Dinamakan sentono yang artinya punden. Dalam bahasa Indonesia, punden adalah tempat keramat yang merupakan makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa.

Dalam waktu ke waktu, warga tetap menjaga area pemakaman tersebut. Walaupun letaknya kurang strategis, para warga berusaha menjadikan wilayah tersebut nyaman saat dilakukannya sebuah kegiatan. Buktinya, warga membangun bangunan yang mengelilingi area pemakaman, mempercantiknya dengan berbagai jenis tanaman. Dan, para warga dengan sukarela membersihkan area tersebut saat waktu lenggang.

Selain itu, para warga juga melakukan sebuah kegiatan bari’an yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sedekah desa. Mereka melakukannya dengan alasan sebagai wujud rasa terima kasih. Mereka menolak jika orang beranggapan yang mereka kerjakan sebagai kepercayaan yang melanggar syariat islam, atau sebagai bentuk kerjasama atau hubungan mereka yang menyangkut pautkan dengan roh, jin atau makhluk tak kasat mata lainnya.

Tepat setelah beberapa hari warga telah memanen padi, di hari Jum’at sekitar pukul 11:00 WIB, mereka melakukan bari’an, yaitu kegiatan dimana mereka membawa berbagai jenis makanan, mulai dari makanan berat seperti nasi beserta lauk pauknya sampai makanan ringan maupun minuman untuk dibawa ke makam Mbah Ronggot.

Setelah para warga sampai, sesepuh desa akan memimpin doa berupa pembacaan tahlil. Setelahnya, warga saling menukar makanan yang telah dibawa kepada orang disekelilingnya. Setelah itu, dengan ucapan Allahumashollialaihsayyidinamuhammmad mereka membubarkan acara sederhana tersebut.

Alasan, mengapa mereka melakukan hal itu di area pamakaman, bukan di masjid atau di tempat lainnya, dikarenakan sebagai perwujudan rasa terimakasih. Bilamana, dilakukan di tempat lain maka akan memiliki rasa yang berbeda. Seperti halnya saat Kita tengah mengirim doa kepada saudara kita yang telah meninggal. Mengirim doa dengan medatangi makamnya dengan mengirim doa dengan tidak mendatangi makamnya akan jauh berbeda. Begitulah yang dirasakan para warga.

Selain sesudah panen padi, para warga melakukan hal tersebuat saat hendak melakukan hajatan besar seperti pernikahan atau khitanan. Perbedaannya, saat setelah panen padi jumlah warga yang ikut banyak, bahkan hampir seluruh warga desa tersebut berusaha mengikuti. Tetapi, saat akan ada hajatan, yang mengikuti hanya dari pihak sang tuan rumah dengan beberapa sesepuh desa.

Pewarta: Zanatul Faizah (Magang Redaktur Views & News UKMP Moderat)
Editor : Rokhimatul Inayah
Penerbit: Tim Media UKMP MÖDERAT

4 KOMENTAR

  1. I have recently started a website, the information you offer on this website has helped me greatly. Thanks for all of your time & work. “The man who fights for his fellow-man is a better man than the one who fights for himself.” by Clarence Darrow.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Jum’at Puisi (JumPus) #Bebas-8

19
“Jangan bersedih. Segala sesuatu yang hilang darimu akan datang kembali dalam bentuk yang lain” -Jalaluddin Rumi Pujangga Gila Oleh: Helfi L Katanya, cinta bisa membuat buta Tapi aku tak...
Ramadan Bulan Istimewa

Ramadan Bulan Istimewa

102
Moderatper.com - Tak terasa, umat muslim telah berada dalam bulan Ramadan kembali, bahkan sudah memasuki hari ke 9. Dalam bulan suci ini terdapat banyak...
Alasan PTM Terbatas Tak Dilakukan di Semua Fakultas

Alasan PTM Terbatas Tak Dilakukan di Semua Fakultas

29
Moderatpers.com – Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang sudah berjalan dari awal Februari 2022 nampaknya tak dapat dirasakan oleh semua mahasiswa Universitas Hasyim...

UNHASY Gelar Wisuda Program Sarjana ke-33 dan Pascasarjana ke-22

1
Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) menggelar wisuda program Sarjana ke-33 dan Pascasarjana ke-22 bertempat di halaman kampus belakang UNHASY pada Sabtu, (10/08). Wisuda dimulai pukul 08.00...

KoTak Ada Jarak

5
Karya: Hawayein Sepasang mata menengadah.sementara jejak kaki masih merekah.jauh di sana ada maya..maka pusatkanlah tatapan padanya..Bila sudah, maka resapilah..mana bumi mana cakrawala..hanya tampak tersekat horizontal..bahkan...