Vandalisme sering dikaitkan dengan tingkat kedewasaan seseorang yang dinilai belum matang. Pada dasarnya vandalisme adalah ekspresi dari dalam yang tidak disalurkan dengan cara yang dianggap benar. Vandalisme berani melawan etika. Meskipun vandalisme dihindari dalam aturan ketertiban yang berlaku di suatu lingkungan, namun pada dasarnya vandalisme adalah bahasa ekspresi yang mengandung pesan yang bisa dipahami melalui cara-cara persuasif
Dalam sebuah sistem, sesuatu yang tidak mengikuti aturan main yang disepakati dapat dianggap sebagai penolakkan atau penentangan. Karya yang mengutarakan pesan tertentu tidak boleh terlalu memaksakan maksud pesan dikaitkan dengan aturan ketertiban yang berlaku di tempat tertentu.
Mencoret-coret tembok / meja kuliah walaupun dalam konteks ekspresi di mana ekspresi sebagai motivasi mahasiswa dalam melakukan aksinya, sepertinya tidak bisa dinilai sebagai karya ekspresif. Alih-alih terkelompokkan sebagai karya grafis post-postmodernisme dalam konteks post-strukturalisme, aksi seperti ini malah dinilai sebagai aksi vandalisme. mahasiswa seharusnya lebih mengerti dan mau menerima aturan main yang berlaku karena pada dasarnya, mahasiswalah yang ikut masuk ke dalam sistem ketertiban perkuliahan.
Sampel gambar yang saya ambil untuk tinjauan ini adalah gambar coretan dari salah satu kelas perkuliahan. Tentunya terdapat perbedaan bentuk coretan di setiap ruang kuliah lain tergantung dari peraturan, pengawasan, pemeliharaan dan iklim pendidikan yang ada di masing-masing tempat.
Oleh
Bimbim Fachurrozi Avanka