Pimpinan Wilayah Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PW PMMBN) Jawa Timur 2 menggelar talk show berkolaborasi dengan BEM UNHASY (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasyim Asya’ri) FE (Fakultas Ekonomi) di Aula Gedung A Lantai Unhasy pada minggu, (01/12).
Dihadiri oleh tokoh penting seperti Muhammad Dzannurin Aldivano, cicit dari Hadrotusyaih Hasyim Asy’ari, bersama dengan Derica Ahmad Bilhaq, S.Psi., dan Anam Muhyidin, S.H. Acara ini juga mengundang sekitar 100 peserta yang berasal dari beberapa perguruan tinggi, termasuk Universitas Wahab Hasbullah (Unwaha), Universitas Darul Ulum (Undar), dan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto.
Dengan mengusung tema “Moderasi Beragama dalam Genggaman” bertujuan memperkenalkan konsep moderasi beragama kepada mahasiswa perguruan tinggi umum, terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin kompleks.
Muhammad Dzannurin Aldivano selaku narasumber menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah pondasi penting dalam menjaga persatuan. Dengan menekankan pentingnya sikap saling menghargai dan menghormati antarumat beragama demi terciptanya kerukunan umat. “Sebagai umat yang beragama, kita harus menghargai dan menghormati pemeluk agama lain selain Islam,” jelasnya.
Pernyataan ini selaras dengan visi Kementerian Agama dalam menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan kampus. Hal ini dinilai penting karena mahasiswa sering menjadi sasaran penyebaran paham radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.
Anam Muhyidin Ketua PW PMMBN Jawa Timur 2 menjelaskan untuk mengenalkan nilai-nilai moderasi beragama sebagai upaya mencegah masuknya paham ekstrem di kalangan mahasiswa. Radikalisme dan ekstremisme adalah ancaman nyata di lingkungan kampus, yang sedang dalam fase pencarian identitas, sering kali menjadi target paham radikal yang menawarkan solusi instan dengan ideologi hitam-putih, bertentangan dengan prinsip toleransi.
“Jawaban untuk menangkal radikalisme dan ekstremisme adalah dengan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dan toleransi,” tegas Anam.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk bergabung dengan PMMBN dan terus menyuarakan pentingnya moderasi beragama di kampus. “Harapannya, agar lebih banyak teman-teman yang bergabung dlm organisasi ini agar bisa menyuarakan nilai moderasi bergama dan toleransi” harapnya.
Pewarta : meiva
Editor : Tia