Beranda SASTRA Cerpen Menggapai Bintang

Menggapai Bintang

1,036
Menggapai Bintang
Sumber: Pinterest

Oleh: Zanatul Faizah

Cahaya matahari terlihat semburat mewarnai langit. Dengan penuh semangat, Adi bangun dari tidurnya. Setelah nyawanya benar-benar terkumpul, tangannya menggapai karung goni di pojok bangunan reyot yang biasa ia sebut rumah. Tak lupa Adi membawa pengait untuk ia gunakan mengambil rongsokan-rongsokan. Gludak. Adi tak sengaja menjatuhkan keranjang yang biasa digunakan bapaknya mencari rongsokan. Sesaat Adi teringat akan sosok mendiang bapaknya yang telah meninggal. Setetes air mata jatuh dari sudut matanya, segera ia usap cepat-cepat. Tangannya terulur meletakkan keranjang itu ke tempatnya.

Setelah membuka pintu rumahnya yang terbuat dari triplek tipis, Adi menghirup udara pagi dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. “Buat apa bangun pagi?” Suara itu sudah biasa Adi dengar. “Bangun pagi atau siang juga tetep jadi pemulung!” Mulut itu tersenyum miring ke arah Adi. Adi tak mengubris sedikitpun ucapan tadi. Dengan cepat ia menutup pintu rumahnya, lalu segera beranjak. “Gubuk cuma isi rongsokan aja!” Tangan Adi mengepal menahan amarah. Dadanya naik turun. “Dasar orang miskin!” Tepat saat mulut Adi ingin menjawab ucapan Dimas, sebuah tepukan di pundaknya membuatnya menoleh. “Kok belum berangkat mulung?” Mata Adi yang semula bertatapan dengan perempuan setengah baya yang biasanya ia panggil ‘Bude’ kembali menoleh ke arah Dimas yang tengah memandang rendah ke arahnya. “Udah jangan diladenin,” ujar perempuan itu sembari mengelus pelan pundak Adi yang kurus.

Kaki Adi melangkah melewati gang demi gang untuk mencari rongsokan. “Dapet banyak nggak, Di?” Adi menoleh ke arah sumber suara. Pria setengah baya menghampirinya, pakainnya yang ia kenakan sudah tak layak pakai. “Masih dapet dikit, Bang.” Adi nampak lesu. Pria tadi membakar ujung rokoknya, lalu mengeluarkan asap rokoknya melalui mulutnya. “Sarapan dulu sana!” Perintah pria itu sembari menunjuk warung di ujung gang yang berukuran tak terlalu besar. Adi menggeleng pelan, “Adi cari rongsokan dulu aja Bang.” Huffff. Bang Dayat kembali mengeluarkan asap rokoknya melalui mulutnya dengan bangga. “Yaudah, terserah lah.” Adi pun kembali menyusuri gang tiap gang.

Saat di tepi sungai yang airnya hanya semata kaki, Adi teringat jika kemarin ada acara pernikahan di rumah besar di desa sebelah. Dengan semangat ia berlari di bawah teriknya matahari. Benar saja di sana acara pernikahan digelar. Acaranya telah selesai, beberapa pria nampak tengah memberesi tenda. Adi dengan cepat berlari ke arah sana. “Pak, rongsokannya saya ambil ya.” Adi berujar kepada salah satu orang di sana. Orang itu hanya menganggukan kepalanya singkat. Gelas-gelas plastik yang terkumpul bercampur sampah Adi pilah-pilah. Ia memasukkan rongsokan-rongsokan itu ke dalam karung goninya dengan cekatan. “Kayaknya gak muat, nih.” Adi bermonolog sembari tangannya terus memasukkan rongsokan ke dalam karung goninya. “Harus balik lagi, nih.” Adi berdiri, mengangkat ujung karung goni di pundak sebelah kanannya lalu berjalan pelan untuk pulang.

Srokkkkk. Rongsokan dalam karung goni yang dibawa Adi berceceran. Anak laki-laki yang pakaiannya lusuh di belakang Adi adalah pelakunya. Anak laki-laki yang bernama Amir itu dadanya naik turun. “Heh, kamu tau kan ini wilayahku!” Adi berjongkok, tangannya meraih karung goni yang isinya tinggal setengah. Ia pegang erat-erat katung itu. “Isi karung goni itu jadi milikku!” Adi semakin memegang erat-erat karung goni miliknya. “Mana karungnya?!” Adi mundur perlahan, lalu berlari tapi sialnya kakinya tersandung batu. Amir tertawa keras melihatnya. Saat akan mengambil karungnya, karung itu sudah berada di genggaman Amir. “Itu milikku!” Adi tak terima. “Maju sini kalau berani!” Amir menantang. Adi diam, tangannya mengepal. “Kau maju kepalamu kubocorkan!” peringat Amir. Adi merasa tak terima. Hampir saja air matanya jatuh. “Yahhhh, nangis.” Ejekan Amir membuat dada Adi naik turun.

Saat Amir tengah memasukkan rongsokan-rongsokan yang berceceran, Adi melangkah ke arah Amir. Tangan Adi dengan cepat merebut karung miliknya. “Kurang ajar,” umpat Amir saat karung itu berhasil direbut Adi. “Ini wilayahku, semua yang di sini milikku!” ujarnya penuh dengan amarah. “Mana karugnya!” Amir maju beberapa langkah. “Atau, mau kepalamu kubocorkan?!” Adi hanya tersenyum miring. “Wah, nantangin.” Amir segera berlari ke arah Adi. Tangannya membogem pipi tirus Adi hingga meninggalkan lebab. Adi mengeluh kesakitan. Padahal tadinya ia mencoba mengelak bogeman Amir. “Hei, hentikan.” Suara itu muncul saat Amir hendak melayangkan tamparan ke arah pipi Adi. Adi agak lega awalnya. Tapi kelegaannya hilang saat menyadari pemilik suara itu. “Habisin aja Mir!” ujar suara itu. Dia adalah Azis, kawan Amir. Saat Azis melangkah ke arah Adi, sebuah bogeman mendarat tepat di perut Adi. Adi merasa pandangannya gelap. Ia merasakan ada sesuatu yang mengalir dari sudut bibirnya, rasanya seperti darah.

Telingga Adi menangkap suara aneh, kesadarannya belum sepenuhnya kembali, kepalanya masih berat. Ia mencoba membuka matanya, betapa terkejutnya ia ternyata ia berada di atas tumpukan sampah dan beberapa ekor tikus sedang mengerubungi sisa-sisa makanan yang berada tak jauh dari Adi. Adi segera bangkit, ia nampak linglung. Adi meninggalkan tumpukan sampah sembari memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Langkahnya sempoyongan. Rintik hujan menemani langkah Adi pulang. Dirinya mungkin akan basah kuyup jika tidak mempercepat langkahnya. “Astaga!” Adi mendongakan kepalanya ke arah sumber suara. Satu-satunya perempuan yang ia punya. “Pipi itu kenapa?” Perempuan itu tak berhenti mengomel. Tangan Adi ditarik cepat, “sini Bude obatin.” Adi menhembuskan napasnya, pandagannya memandang langit yang gelap oleh mendung. “Bude, Adi bisa sekolah nggak ya?” Yang diajak bicara hanya mengelengkan kepalanya pelan, sembari tangannya dengan cekatan mengompres lebab di pipi Adi. Adi memandang perempuan di sampingnya, “Adi nggak mungkin bisa sekolah ya Bude?”

“Di,” panggil perempuan setengah baya di mulut pintu. Adi hanya menoleh, pandangannya kembali mengarah ke arah langit malam yang bertabur bintang. Perempuan itu tak tega melihat Adi, “Di.” Adi menoleh. Tangan perempuan setengah baya itu mengelus lembut pundak Adi. “Adi pengen bisa sekolah.” Mata Adi berkaca-kaca. Perempuan di hadapannya hanya mengangguk lalu memeluk erat tubuh Adi.

“Kalau mulung jangan jauh-jauh!” Adi berlari setelah berpamitan kepada budenya. Gang demi gang Adi telusuri untuk mencari rongsokan. Satu per satu rongsokan Adi masukkan ke dalam karung goninya. Suara perut kosongnya tak membuatnya berhenti mengumpulkan rongsokan. Tak terasa karung milik Adi hampir penuh dengan rongsokan, ia pun duduk di bawah pohon untuk beristirahat. Tenggorokannya kering, belum ada sesuatu yang masuk perutnya. Tangan Adi nampak mencari-cari sesuat dalam karung miliknya. “Dapet,” ujar Adi saat menemukan air dalam botol bekas temuannya. Dengan cepat Adi meneguknya hingga tandas. Adi mengelus perutnya setelah meneguk air dalam botol hingga tandas. Tak beberapa lama kemudian Adi kembali bangkit untuk memenuhi karungnya dengan rongsokan.

“Kok malem banget, Di?” Budenya tampak khawatir karena Adi tiba saat malam telah larut. “Bersih-bersih dulu sana!” Adi mengangguk lalu segera mencuci tangan dan kakinya di tong penampungan air di belakang gubuknya. “Bude, tadi Adi dapet uang banyak!” ujar Adi sembari membuka nasi bungkus pemberian tetangga ujung gang. Budenya hanya menganggukan kepalanya.

Hampir setiap hari Adi berangkat di pagi buta lalu kembali di malam hari. Adi bertekad tidak akan pulang sebelum karungnya penuh dengan rongsokan. Biarpun panas terik atau hujan deras, ia tak akan pulang sebelum rongsokan-rongsokan memenuhi karung goninya yang usang.

“Akhirnya Adi bisa sekolah, Bude.” Adi memeluk perempuan itu erat-erat. “Udah.” Perempuan itu melepas tangan Adi yang melingkar di pinggangnya. “Nanti seragamnya kotor,” pungkas perempuan itu sembari merapikan seragam yang dikenakan Adi.

“Eh, mau pergi kemana?” Pasalnya Adi baru saja pulang dari sekolah. “Adi mau mulung!” teriak Adi, tangannya mengenggam karung goni. “Jangan malem-malem, Di!” teriak budenya. Perempuan itu kembali duduk, menyusun rongsokan-rongsokan yang telah didapat ke dalam karung goni yang nantinya akan dibawa ke pengepul rongsokan.

Malam telah larut, tapi Adi belum juga pulang. Hujan seperti akan segera turun. “Bude, lihat!” Tak selang beberapa lama Adi pun tiba. “Di, kamu jangan mulung terus. Kamu harus inget kalau kamu sekarang harus belajar!” Adi diam. Tak pernah ia melihat budenya semarah ini. “Habis ini Adi belajar, Bude.” Adi berujar sembari memilin ujung kaos yang ia kenakan.

Benar saja, setelah mengisi perutnya Adi membuka buku-buku sekolahnya di bawah temaram cahaya lampu petromak yang tergantung di gubuk tempat Adi tinggal. Berkali-kali ia menguap. Ia bertekad tidak akan tidur sebelum menyelesaikan belajarnya.

“Lho Adi?” Seorang laki-laki berbaju batik dengan bawahan celana berwarna hitam berdiri mematung di hadapan Adi. “Eh, Pak?” Adi menghampiri gurunya. “Eh.” Adi mengurungkan niatnya menjabat tangan gurunya. Ia teringat, tangannya kotor. “Lho.” Laki-laki yang bernama pak Ardan itu menyodorkan tangan kanannya ke arah Adi. “Hah?” Adi mendonggak tak percaya. Sebelum mencium punggung tangan pak Ardan, Adi mengusap-usapkan telapak tangannya di bagian kaos yang terlihat bersih.

“Jadi setelah pulang sekolah kamu mulung?” Adi mengangguk, tak ada rasa malu dalam dirinya. “Bapak bangga sama kamu!” Adi hanya tersenyum kecil. “Ayo makan dulu, yuk!” Dari raut wajahnya Adi nampak bingung, “ehmmm.” Tanpa menunggu jawaban Adi, laki-laki itu langsung menarik tangan Adi masuk ke warung makan pinggir jalan. “Tadi sarapan pake lauk apa?” Keduanya tengah menunggu pesanannya tiba. “Hehehe, kalau makan cuma waktu malem aja Pak.” Pak Ardan nampak tak percaya.

“Ibuk sama bapak kamu pasti bangga punya anak kayak kamu!” seru pak Ardan setelah meminum es tehnya hingga tersisa setengah. “Adi cuma punya bude, Pak.” Lagi-lagi pak Ardan kaget. “Nggak tau bapak sama ibu kemana,” ujar Adi dengan wajah sendu. Tangan pak Ardan mengelus pundak Adi yang berbalut kaos berwarna hitam.

“Bude, kira-kira Adi bisa masuk SMP nggak ya?” tanya Adi di suatu malam setelah mengulang pelajaran sekolahnya di bawa cahaya lampu petromak. “Udah, yakin aja!” Tangan budenya dengan cekatan menyusun gelas plastik ke dalam karung goni. “Bude akan dukung mimpi-mimpimu, Di.”

Seorang laki-laki berjubah hitam dengan toga di kepalanya nampak berjalan di antara pusara. Tak lama ia berhenti lalu berjongkok di dekat gundukan tanah yang di ujungnya tertancap batu nisan. “Bude, Adi udah lulus.” Tangisnya tak terbendung. “Adi udah jadi sarjana,” lanjutnya sembari menaburkan bunga ke atas gundukan tanah tersebut. Tangis laki-laki itu pecah, bahunya bergetar. Tangannya menyiramkan air dalam botol mineral ke atas gundukan tanah yang telah ia taburi bunga. Cukup lama ia duduk bersimpuh di dekat batu nisan itu. “Bude pasti bangga sama Adi, kan?” Tangan Adi mengelus batu nisan itu dengan lembut.

1036 KOMENTAR

  1. Бюро дизайна https://sinega.com.ua интерьеров: функциональность, стиль и комфорт в каждой детали. Предлагаем современные решения, индивидуальный подход и поддержку на всех этапах проекта.

  2. Всё о ремонте https://sevgr.org.ua на одном портале: полезные статьи, видеоуроки, проекты, ошибки и решения. Интерьерные идеи, советы мастеров, выбор стройматериалов.

  3. Портал про ремонт https://prezent-house.com.ua полезные советы, инструкции, дизайн-идеи и лайфхаки. От черновой отделки до декора. Всё о ремонте квартир, домов и офисов — просто, понятно и по делу.

  4. Туристический портал https://atrium.if.ua всё для путешественников: путеводители, маршруты, советы, отели, билеты и отзывы. Откройте для себя новые направления с полезной информацией и лайфхаками.

  5. Женский журнал https://e-times.com.ua о красоте, моде, отношениях, здоровье и саморазвитии. Советы, тренды, рецепты, вдохновение на каждый день. Будь в курсе самого интересного!

  6. Алкоголизм — это серьезная проблема, которая затрагивает не только пьющего человека, но и его близких. Вызов нарколога на дом в Красноярске может стать начальным этапом к борьбе с алкоголизмом. Обсуждение с наркологом поможет определить уровень зависимости и рекомендовать подходы к лечению, включая психотерапию при алкоголизме.Проблемы в семье из-за алкоголя часто приводят к кризису в семье. Помощь со стороны семьи играет важную роль в возстановлении здоровья. Семье необходимо знать, как поддержать, и какие советы по борьбе с зависимостью могут быть полезны. Лечение алкоголиков включает в себя медицинские методы, но и поддержку социума. Предотвращение алкоголизма начинается с признания проблемы и желания изменить ситуацию. Возобновление нормальных отношений — это длительный путь, который требует усилий всей семьи. вызов нарколога на дом Красноярск Обращение к врачу на дом дает возможность воспользоваться помощью в привычной обстановке, что способствует лучшему восприятию информации и уменьшает стресс. Поддержка семьи и готовность к лечению — это основные этапы на пути к выздоровлению.

  7. Смотреть фильмы kinobadi.mom и сериалы бесплатно, самый большой выбор фильмов и сериалов , многофункциональное сортировка, также у нас есть скачивание в mp4 формате

  8. Поставка нерудных материалов https://sr-sb.ru песок, щебень, гравий, отсев. Прямые поставки на стройплощадки, карьерный материал, доставка самосвалами.

  9. Выбор застройщика https://spartak-realty.ru важный шаг при покупке квартиры. Расскажем, как проверить репутацию, сроки сдачи, проектную документацию и избежать проблем с новостройкой.

  10. Недвижимость в Балашихе https://balashihabest.ru комфорт рядом с Москвой. Современные жилые комплексы, школы, парки, транспорт. Объекты в наличии, консультации, юридическое сопровождение сделки.

  11. The website tnschoolsonline.in is an official portal by the Tamil Nadu School Education Department. It provides comprehensive information about schools across Tamil Nadu, including directories, enrollment data, infrastructure details, and staff records. It serves teachers, students, and administrators to monitor and improve school management and educational outcomes.

  12. Продажа колорсортеров https://kvakerov.net для пищевых продуктов в Воронеже. Подходит для зерна, риса, семечек, бобов. Высокая точность, простое управление, адаптация под ваши задачи.

  13. The website galaxymeridian.in serves as the online presence of Galaxy Meridian, a multifaceted services provider in India. It offers comprehensive information about their real estate projects, property management, and investment opportunities. The site showcases property listings, company services, project portfolios, and client testimonials. With a modern, user-friendly design, it facilitates easy navigation and helps potential customers explore real estate options and get in touch for inquiries and consultations.

  14. Цены на капельницу от запоя на дому в Красноярске могут варьироваться в зависимости от ряда факторов. Первым делом, ценник на услуги нарколога может колебаться в зависимости от репутации клиники и опыта врача. Нарколог на выезде обеспечивает комфорт, что также сказывается на стоимости.Во-вторых, тип капельницы и её компоненты (например, глюкоза, витамины) также влияют на цену. Обычно, стоимость капельницы включает в себя услуги медицинской помощи на дому, что добавляет к общим расходам.Услуги наркологии, такие как лечение алкогольной зависимости и реабилитация при запое, могут различаться по стоимости в зависимости от длительности и сложности лечения. Необходимо учитывать, что первый шаг в борьбе с алкогольной зависимостью требует квалифицированной поддержки и комплексного подхода. нарколог на дом Если вы ищете помощь при запое, рекомендуется обратиться к специалистам, которые могут предоставить актуальную информацию о ценах и услугах. В Красноярске наркология предлагает различные варианты для улучшения здоровья и качества жизни.

  15. Капельница от алкоголя на дому в Красноярске — это доступный метод помочь зависимым борющимся с алкоголизмом. Борьба с алкоголизмом включает детоксикацию на дому, что облегчает процесс восстановления. Выведение из запоя может осуществляться с помощью специальных растворовкоторые обеспечивают организм необходимыми веществами. Квалифицированная помощь в таких случаях критически важна: услуги нарколога помогут выбрать оптимальный курс лечения. Работа с психотерапевтом также является важным аспектом в восстановлении. Поддержка семьи и возвращение к нормальной жизни помогают в процессе восстановления после зависимости. Предотвращение алкоголизма и восстановление после запоя — ключевые моменты в возвращении к здоровой жизни. Не забывайте, что здоровье и алкоголь несовместимы. На сайте vivod-iz-zapoya-krasnoyarsk002.ru вы можете получить подробности о лечении алкоголизма.

  16. Профилактика алкоголизма в Красноярске: рекомендации врачей Алкогольная зависимость — это осложненная проблема‚ которая внимания и мер. Необходимо быть в курсе способов профилактики и лечения. Можно вызвать наркологу на дом в Красноярске можно Врачи советуют проводить профилактические меры‚ такие как осведомленность о последствиях алкоголизма и поддержку семьи. вызвать нарколога на дом Красноярск Лечение алкоголизма включает позволяющие помогают вернуть здоровье и социальную интеграцию. Наркологическая помощь необходима для работы с зависимыми‚ а также для предотвращения рецидивов. Борьба за здоровье и злоупотребление алкоголем — это постоянная борьба‚ и поддержка в нужный момент играет решающую роль.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here