
Oleh: Zanatul Faizah
Cahaya matahari terlihat semburat mewarnai langit. Dengan penuh semangat, Adi bangun dari tidurnya. Setelah nyawanya benar-benar terkumpul, tangannya menggapai karung goni di pojok bangunan reyot yang biasa ia sebut rumah. Tak lupa Adi membawa pengait untuk ia gunakan mengambil rongsokan-rongsokan. Gludak. Adi tak sengaja menjatuhkan keranjang yang biasa digunakan bapaknya mencari rongsokan. Sesaat Adi teringat akan sosok mendiang bapaknya yang telah meninggal. Setetes air mata jatuh dari sudut matanya, segera ia usap cepat-cepat. Tangannya terulur meletakkan keranjang itu ke tempatnya.
Setelah membuka pintu rumahnya yang terbuat dari triplek tipis, Adi menghirup udara pagi dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. “Buat apa bangun pagi?” Suara itu sudah biasa Adi dengar. “Bangun pagi atau siang juga tetep jadi pemulung!” Mulut itu tersenyum miring ke arah Adi. Adi tak mengubris sedikitpun ucapan tadi. Dengan cepat ia menutup pintu rumahnya, lalu segera beranjak. “Gubuk cuma isi rongsokan aja!” Tangan Adi mengepal menahan amarah. Dadanya naik turun. “Dasar orang miskin!” Tepat saat mulut Adi ingin menjawab ucapan Dimas, sebuah tepukan di pundaknya membuatnya menoleh. “Kok belum berangkat mulung?” Mata Adi yang semula bertatapan dengan perempuan setengah baya yang biasanya ia panggil ‘Bude’ kembali menoleh ke arah Dimas yang tengah memandang rendah ke arahnya. “Udah jangan diladenin,” ujar perempuan itu sembari mengelus pelan pundak Adi yang kurus.
Kaki Adi melangkah melewati gang demi gang untuk mencari rongsokan. “Dapet banyak nggak, Di?” Adi menoleh ke arah sumber suara. Pria setengah baya menghampirinya, pakainnya yang ia kenakan sudah tak layak pakai. “Masih dapet dikit, Bang.” Adi nampak lesu. Pria tadi membakar ujung rokoknya, lalu mengeluarkan asap rokoknya melalui mulutnya. “Sarapan dulu sana!” Perintah pria itu sembari menunjuk warung di ujung gang yang berukuran tak terlalu besar. Adi menggeleng pelan, “Adi cari rongsokan dulu aja Bang.” Huffff. Bang Dayat kembali mengeluarkan asap rokoknya melalui mulutnya dengan bangga. “Yaudah, terserah lah.” Adi pun kembali menyusuri gang tiap gang.
Saat di tepi sungai yang airnya hanya semata kaki, Adi teringat jika kemarin ada acara pernikahan di rumah besar di desa sebelah. Dengan semangat ia berlari di bawah teriknya matahari. Benar saja di sana acara pernikahan digelar. Acaranya telah selesai, beberapa pria nampak tengah memberesi tenda. Adi dengan cepat berlari ke arah sana. “Pak, rongsokannya saya ambil ya.” Adi berujar kepada salah satu orang di sana. Orang itu hanya menganggukan kepalanya singkat. Gelas-gelas plastik yang terkumpul bercampur sampah Adi pilah-pilah. Ia memasukkan rongsokan-rongsokan itu ke dalam karung goninya dengan cekatan. “Kayaknya gak muat, nih.” Adi bermonolog sembari tangannya terus memasukkan rongsokan ke dalam karung goninya. “Harus balik lagi, nih.” Adi berdiri, mengangkat ujung karung goni di pundak sebelah kanannya lalu berjalan pelan untuk pulang.
Srokkkkk. Rongsokan dalam karung goni yang dibawa Adi berceceran. Anak laki-laki yang pakaiannya lusuh di belakang Adi adalah pelakunya. Anak laki-laki yang bernama Amir itu dadanya naik turun. “Heh, kamu tau kan ini wilayahku!” Adi berjongkok, tangannya meraih karung goni yang isinya tinggal setengah. Ia pegang erat-erat katung itu. “Isi karung goni itu jadi milikku!” Adi semakin memegang erat-erat karung goni miliknya. “Mana karungnya?!” Adi mundur perlahan, lalu berlari tapi sialnya kakinya tersandung batu. Amir tertawa keras melihatnya. Saat akan mengambil karungnya, karung itu sudah berada di genggaman Amir. “Itu milikku!” Adi tak terima. “Maju sini kalau berani!” Amir menantang. Adi diam, tangannya mengepal. “Kau maju kepalamu kubocorkan!” peringat Amir. Adi merasa tak terima. Hampir saja air matanya jatuh. “Yahhhh, nangis.” Ejekan Amir membuat dada Adi naik turun.
Saat Amir tengah memasukkan rongsokan-rongsokan yang berceceran, Adi melangkah ke arah Amir. Tangan Adi dengan cepat merebut karung miliknya. “Kurang ajar,” umpat Amir saat karung itu berhasil direbut Adi. “Ini wilayahku, semua yang di sini milikku!” ujarnya penuh dengan amarah. “Mana karugnya!” Amir maju beberapa langkah. “Atau, mau kepalamu kubocorkan?!” Adi hanya tersenyum miring. “Wah, nantangin.” Amir segera berlari ke arah Adi. Tangannya membogem pipi tirus Adi hingga meninggalkan lebab. Adi mengeluh kesakitan. Padahal tadinya ia mencoba mengelak bogeman Amir. “Hei, hentikan.” Suara itu muncul saat Amir hendak melayangkan tamparan ke arah pipi Adi. Adi agak lega awalnya. Tapi kelegaannya hilang saat menyadari pemilik suara itu. “Habisin aja Mir!” ujar suara itu. Dia adalah Azis, kawan Amir. Saat Azis melangkah ke arah Adi, sebuah bogeman mendarat tepat di perut Adi. Adi merasa pandangannya gelap. Ia merasakan ada sesuatu yang mengalir dari sudut bibirnya, rasanya seperti darah.
Telingga Adi menangkap suara aneh, kesadarannya belum sepenuhnya kembali, kepalanya masih berat. Ia mencoba membuka matanya, betapa terkejutnya ia ternyata ia berada di atas tumpukan sampah dan beberapa ekor tikus sedang mengerubungi sisa-sisa makanan yang berada tak jauh dari Adi. Adi segera bangkit, ia nampak linglung. Adi meninggalkan tumpukan sampah sembari memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Langkahnya sempoyongan. Rintik hujan menemani langkah Adi pulang. Dirinya mungkin akan basah kuyup jika tidak mempercepat langkahnya. “Astaga!” Adi mendongakan kepalanya ke arah sumber suara. Satu-satunya perempuan yang ia punya. “Pipi itu kenapa?” Perempuan itu tak berhenti mengomel. Tangan Adi ditarik cepat, “sini Bude obatin.” Adi menhembuskan napasnya, pandagannya memandang langit yang gelap oleh mendung. “Bude, Adi bisa sekolah nggak ya?” Yang diajak bicara hanya mengelengkan kepalanya pelan, sembari tangannya dengan cekatan mengompres lebab di pipi Adi. Adi memandang perempuan di sampingnya, “Adi nggak mungkin bisa sekolah ya Bude?”
“Di,” panggil perempuan setengah baya di mulut pintu. Adi hanya menoleh, pandangannya kembali mengarah ke arah langit malam yang bertabur bintang. Perempuan itu tak tega melihat Adi, “Di.” Adi menoleh. Tangan perempuan setengah baya itu mengelus lembut pundak Adi. “Adi pengen bisa sekolah.” Mata Adi berkaca-kaca. Perempuan di hadapannya hanya mengangguk lalu memeluk erat tubuh Adi.
“Kalau mulung jangan jauh-jauh!” Adi berlari setelah berpamitan kepada budenya. Gang demi gang Adi telusuri untuk mencari rongsokan. Satu per satu rongsokan Adi masukkan ke dalam karung goninya. Suara perut kosongnya tak membuatnya berhenti mengumpulkan rongsokan. Tak terasa karung milik Adi hampir penuh dengan rongsokan, ia pun duduk di bawah pohon untuk beristirahat. Tenggorokannya kering, belum ada sesuatu yang masuk perutnya. Tangan Adi nampak mencari-cari sesuat dalam karung miliknya. “Dapet,” ujar Adi saat menemukan air dalam botol bekas temuannya. Dengan cepat Adi meneguknya hingga tandas. Adi mengelus perutnya setelah meneguk air dalam botol hingga tandas. Tak beberapa lama kemudian Adi kembali bangkit untuk memenuhi karungnya dengan rongsokan.
“Kok malem banget, Di?” Budenya tampak khawatir karena Adi tiba saat malam telah larut. “Bersih-bersih dulu sana!” Adi mengangguk lalu segera mencuci tangan dan kakinya di tong penampungan air di belakang gubuknya. “Bude, tadi Adi dapet uang banyak!” ujar Adi sembari membuka nasi bungkus pemberian tetangga ujung gang. Budenya hanya menganggukan kepalanya.
Hampir setiap hari Adi berangkat di pagi buta lalu kembali di malam hari. Adi bertekad tidak akan pulang sebelum karungnya penuh dengan rongsokan. Biarpun panas terik atau hujan deras, ia tak akan pulang sebelum rongsokan-rongsokan memenuhi karung goninya yang usang.
“Akhirnya Adi bisa sekolah, Bude.” Adi memeluk perempuan itu erat-erat. “Udah.” Perempuan itu melepas tangan Adi yang melingkar di pinggangnya. “Nanti seragamnya kotor,” pungkas perempuan itu sembari merapikan seragam yang dikenakan Adi.
“Eh, mau pergi kemana?” Pasalnya Adi baru saja pulang dari sekolah. “Adi mau mulung!” teriak Adi, tangannya mengenggam karung goni. “Jangan malem-malem, Di!” teriak budenya. Perempuan itu kembali duduk, menyusun rongsokan-rongsokan yang telah didapat ke dalam karung goni yang nantinya akan dibawa ke pengepul rongsokan.
Malam telah larut, tapi Adi belum juga pulang. Hujan seperti akan segera turun. “Bude, lihat!” Tak selang beberapa lama Adi pun tiba. “Di, kamu jangan mulung terus. Kamu harus inget kalau kamu sekarang harus belajar!” Adi diam. Tak pernah ia melihat budenya semarah ini. “Habis ini Adi belajar, Bude.” Adi berujar sembari memilin ujung kaos yang ia kenakan.
Benar saja, setelah mengisi perutnya Adi membuka buku-buku sekolahnya di bawah temaram cahaya lampu petromak yang tergantung di gubuk tempat Adi tinggal. Berkali-kali ia menguap. Ia bertekad tidak akan tidur sebelum menyelesaikan belajarnya.
“Lho Adi?” Seorang laki-laki berbaju batik dengan bawahan celana berwarna hitam berdiri mematung di hadapan Adi. “Eh, Pak?” Adi menghampiri gurunya. “Eh.” Adi mengurungkan niatnya menjabat tangan gurunya. Ia teringat, tangannya kotor. “Lho.” Laki-laki yang bernama pak Ardan itu menyodorkan tangan kanannya ke arah Adi. “Hah?” Adi mendonggak tak percaya. Sebelum mencium punggung tangan pak Ardan, Adi mengusap-usapkan telapak tangannya di bagian kaos yang terlihat bersih.
“Jadi setelah pulang sekolah kamu mulung?” Adi mengangguk, tak ada rasa malu dalam dirinya. “Bapak bangga sama kamu!” Adi hanya tersenyum kecil. “Ayo makan dulu, yuk!” Dari raut wajahnya Adi nampak bingung, “ehmmm.” Tanpa menunggu jawaban Adi, laki-laki itu langsung menarik tangan Adi masuk ke warung makan pinggir jalan. “Tadi sarapan pake lauk apa?” Keduanya tengah menunggu pesanannya tiba. “Hehehe, kalau makan cuma waktu malem aja Pak.” Pak Ardan nampak tak percaya.
“Ibuk sama bapak kamu pasti bangga punya anak kayak kamu!” seru pak Ardan setelah meminum es tehnya hingga tersisa setengah. “Adi cuma punya bude, Pak.” Lagi-lagi pak Ardan kaget. “Nggak tau bapak sama ibu kemana,” ujar Adi dengan wajah sendu. Tangan pak Ardan mengelus pundak Adi yang berbalut kaos berwarna hitam.
“Bude, kira-kira Adi bisa masuk SMP nggak ya?” tanya Adi di suatu malam setelah mengulang pelajaran sekolahnya di bawa cahaya lampu petromak. “Udah, yakin aja!” Tangan budenya dengan cekatan menyusun gelas plastik ke dalam karung goni. “Bude akan dukung mimpi-mimpimu, Di.”
Seorang laki-laki berjubah hitam dengan toga di kepalanya nampak berjalan di antara pusara. Tak lama ia berhenti lalu berjongkok di dekat gundukan tanah yang di ujungnya tertancap batu nisan. “Bude, Adi udah lulus.” Tangisnya tak terbendung. “Adi udah jadi sarjana,” lanjutnya sembari menaburkan bunga ke atas gundukan tanah tersebut. Tangis laki-laki itu pecah, bahunya bergetar. Tangannya menyiramkan air dalam botol mineral ke atas gundukan tanah yang telah ia taburi bunga. Cukup lama ia duduk bersimpuh di dekat batu nisan itu. “Bude pasti bangga sama Adi, kan?” Tangan Adi mengelus batu nisan itu dengan lembut.
visit the site https://lmc896.org
вывод из запоя цена
vivod-iz-zapoya-kaluga004.ru
экстренный вывод из запоя калуга
mostbet kazinosu https://mostbet4048.ru
вывод из запоя краснодар
vivod-iz-zapoya-krasnodar003.ru
вывод из запоя круглосуточно
домашний интернет тарифы ростов
domashij-internet-rostov004.ru
подключить домашний интернет в ростове
Post Hole Digger Gearbox Rght Angle Bevel Gearbox
Hydraulic Valve
Metal Fabrication
cheap lv wallet
w Keyway Clamping Shaft Locking Collars
cheap lv sunglasses
cheap lv speedy 30
Medical Oxygen
Raydafon Htd-8m Double Pulley Block with Hook Single Sheave
recyclable food packaging
cheap lv sneakers
Raydafon 2515 Stainless Steel Shaft Power Lock Single Split Axle Shaft Collar
cheap lv sling bag
Reciprocating Screw
sumsys.ru
Office Sofa
вывод из запоя
vivod-iz-zapoya-irkutsk003.ru
вывод из запоя круглосуточно
лечение запоя
vivod-iz-zapoya-krasnodar002.ru
вывод из запоя круглосуточно
visit the site online https://www.amakmeble.pl
best site online https://theshaderoom.com
подключить проводной интернет пермь
domashij-internet-perm006.ru
подключить домашний интернет в перми
interesting and new https://www.intercultural.org.au
the best and interesting https://www.jec.qa
iphone санкт петербург iphone санкт петербург .
лечение запоя
vivod-iz-zapoya-krasnodar001.ru
вывод из запоя круглосуточно
лечение запоя
vivod-iz-zapoya-irkutsk002.ru
вывод из запоя цена
провайдеры интернета в перми
domashij-internet-perm005.ru
интернет тарифы пермь
экстренный вывод из запоя
vivod-iz-zapoya-kaluga006.ru
вывод из запоя калуга
лечение запоя иркутск
vivod-iz-zapoya-irkutsk001.ru
лечение запоя
подключить интернет пермь
domashij-internet-perm004.ru
подключить интернет в перми в квартире
вывод из запоя круглосуточно калуга
vivod-iz-zapoya-kaluga005.ru
вывод из запоя круглосуточно
вывод из запоя
vivod-iz-zapoya-cherepovec006.ru
экстренный вывод из запоя череповец
Patek Philippe — это pinnacle часового искусства , где соединяются точность и эстетика .
Основанная в 1839 году компания славится авторским контролем каждого изделия, требующей сотен часов .
Изобретения, включая автоматические калибры, сделали бренд как новатора в индустрии.
хронометры Patek Philippe оригиналы
Лимитированные серии демонстрируют сложные калибры и декоративные элементы, подчеркивая статус .
Текущие линейки сочетают традиционные методы , сохраняя классический дизайн .
Patek Philippe — символ семейных традиций, передающий инженерную элегантность из поколения в поколение.
подключить интернет омск
domashij-internet-omsk006.ru
подключить домашний интернет омск
вывод из запоя круглосуточно
vivod-iz-zapoya-kaluga004.ru
вывод из запоя цена
¿Quieres una piscina de jardín ? Las marcas Intex y Bestway ofrecen diseños versátiles para espacios pequeños y grandes .
Los modelos con armazón garantizan resistencia extrema , mientras que los modelos hinchables son ideales para niños .
Modelos populares incluyen filtros integrados , asegurando agua cristalina .
Para espacios reducidos , las piscinas modulares de 4 m se adaptan perfectamente .
Además, accesorios como cobertores térmicos, barandillas resistentes y juguetes acuáticos mejoran la experiencia .
Con garantía del fabricante , estas piscinas cumplen estándares europeos.
https://www.mundopiscinas.net
лечение запоя череповец
vivod-iz-zapoya-cherepovec005.ru
вывод из запоя круглосуточно череповец
подключить интернет в омске в квартире
domashij-internet-omsk005.ru
домашний интернет в омске
экстренный вывод из запоя иркутск
vivod-iz-zapoya-irkutsk003.ru
вывод из запоя
Онлайн-курсы https://obuchenie-plasmoterapii.ru: теория, видеоуроки, разбор техник. Обучение с нуля и для практикующих. Доступ к материалам 24/7, сертификат после прохождения, поддержка преподавателя.
лечение запоя
vivod-iz-zapoya-irkutsk002.ru
лечение запоя иркутск
подключить интернет в омске в квартире
domashij-internet-omsk004.ru
домашний интернет в омске
лечение запоя
vivod-iz-zapoya-cherepovec004.ru
экстренный вывод из запоя
other https://avantprotocol.org
Профессиональное обучение плазмотерапии: PRP, Plasmolifting, протоколы и нюансы проведения процедур. Онлайн курс обучения плазмотерапии.
Modern operations endocrine surgery innovative technologies, precision and safety. Minimal risk, short recovery period. Plastic surgery, ophthalmology, dermatology, vascular procedures.
Downtown Buenos Aires hotel https://www.panamericano.us with elegant rooms, friendly service, and prime location. Ideal for exploring cultural sights and shopping districts. Affordable luxury awaits.
iphone 7 купить спб http://kupit-ajfon-cs.ru .
mostbet az canlı mərclər https://mostbet3041.ru/
вывод из запоя
vivod-iz-zapoya-irkutsk001.ru
вывод из запоя круглосуточно иркутск
экстренный вывод из запоя челябинск
vivod-iz-zapoya-chelyabinsk003.ru
вывод из запоя челябинск
В новосибирске у пользователей часто возникают проблемы, связанные с оплатой домашнего интернета. Нередко возникают сбои соединения, что затрудняет использование интернета. Разные провайдеры новосибирска предлагают множество тарифов на интернет, однако иногда возникают проблемы, связанные с оплатой услуг связи. Если у вас возникли жалобы на провайдеров, важно обратиться в поддержку клиентов. Не стоит забывать, что альтернативные провайдеры могут предоставить более выгодные условия и внушительную скорость интернета. Если возникают проблемы с интернетом, следует разобратся в их причинах и искать возможные решения. Обязательно проверяйте наличие задолженности за услуги и уточняйте информацию о подключении к интернету на сайте вашего провайдера, например, domashij-internet-novosibirsk006.ru.
экстренный вывод из запоя
vivod-iz-zapoya-cherepovec006.ru
лечение запоя череповец
нажмите, чтобы подробнее kra at
Миф или реальность: бесплатное телевидение в новосибирске? В нашем времени доступ к телевизионным услугам стал доступнее благодаря стриминговым сервисам и альтернативам кабельному ТВ. Однако вопрос о бесплатном ТВ остается актуальным. На таких ресурсах, как domashij-internet-novosibirsk005.ru, можно найти легальных каналах, предлагающих бесплатный контенту. Интернет предоставляет шанс смотреть популярные сериалы и цифровые телеканалы без оплаты. Спутниковое телевидение и кабельное телевидение требуют денег, в то время как бесплатные каналы обеспечивают доступ к основным передачам. Онлайн-стриминг и мобильные приложения для ТВ также дают варианты, но иногда с определенными условиями. Таким образом, бесплатное телевидение в новосибирске – это не миф, а действительность, особенно в интернете.
вывод из запоя круглосуточно
vivod-iz-zapoya-chelyabinsk002.ru
лечение запоя
лечение запоя череповец
vivod-iz-zapoya-cherepovec005.ru
вывод из запоя
посетить веб-сайт кракен тор
В новосибирске доступно множество интернет-услуг от различных провайдеров‚ что дает возможность выбрать выгодные тарифы на интернет и телефонию. Многие провайдеры предлагают пакетные решения‚ которые комбинируют домашний интернет‚ мобильную связь и стационарную телефонию. подключить интернет новосибирск При выборе тарифа важно учитывать скорость соединения и наличие безлимитного интернета. Многие компании предлагают IP-телефонию как альтернативу традиционным услугам. Служба поддержки провайдеров всегда готова оказать помощь с вопросами подключения и выбором подходящих тарифов; Не забудьте проверить текущие скидки на тарифы и сравнение тарифов разных провайдеров для выбора наиболее выгодного предложения. Услуги связи в новосибирске разнообразны‚ и каждый может найти подходящий вариант;
экстренный вывод из запоя
https://vivod-iz-zapoya-chelyabinsk001.ru
вывод из запоя челябинск