moderatpers – Literasi merupakan suatu kegiatan yang merujuk kepada kemampuan dan keterampilan dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang terjadi pada kehidupan sehari-hari.
Menanamkan budaya literasi kepada anak usia dini sangatlah penting. Budaya literasi memiliki peranan yang besar dalam melatih kemampuan dasar anak seperti membaca dan menulis. Salah satu upaya dalam meningkatkan literasi pada usia dini adalah mengajarkan budaya membaca kepada para siswa.
Salah satu bentuk literasi yang perlu difahami adalah literasi agama. Literasi Agama merupakan kemampuan untuk melihat dan menganalisis titik temu antara agama dan kehidupan sosial, politik, dan budaya dari beragam sudut pandang.
Salah satu sekolah yang melakukan kegiatan literasi agama adalah MI Al Ittihad Kalianyar, Jogoroto. Pengajaran literasi menggunakan media buku berjudul “Gus Dur Sang Presiden” dan “Gus Dur Membaca Dunia” . Kegiatan literasi beragama ini dipelopori oleh mahasiswa yang menjalani program AMSP (Asistensi Mengajar Di Satuan Pendidikan) dari Universitas Hasyim Asy’ari.
Kedua buku tersebut dipilih dengan alasan bahwa KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan presiden dan tokoh Ulama’ yang selalu memperjuangkan hak – hak kemanusiaan. Gus Dur juga dikenal sebagai bapak pluralisme yang selalu mengayomi rakyat tanpa memandang agama, ras, atau suku.
“kami memilih buku gus dur agar peserta didik bisa meneladani sifat beliau seperti tidak memandang suku, agama, ras maupun latar belakang sesorang ketika berteman”, ungkap Suci Khumairoh, Ketua kelompok AMSP MI Al Ittihad. (14/12/2022)
Kegiatan literasi moderasi beragama di diterapkan pada siswa kelas II C. Kegiatan literasi moderasi beragama ini diawali dengan ice breaking yang untuk mengkondisikan siswa agar bisa fokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, mahasiswa selaku penyelenggara kegiatan memberikan gambaran umum tentang kegiatan dan menanyakan kepada siswa seberapa jauh mengenal tentang Gus Dur.
Kegiatan berikutnya, siswa dibagi menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok mendapat satu buku. Setelah siswa membaca, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai isi dari buku tersebut dan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan moderasi beragama mengenai komiten kebersamaan dan menghormati budaya lokal. Lalu, mereka menceritakan hasil yang telah dibaca dihadapan teman-temannya.
Dengan adanya kegiatan ini, siswa akan memahami dan dapat mengambil pelajaran dari perjuangan tokoh seperti Gus Dur. Selain itu, harapannya mereka lebih semangat dalam melakukan kegiatan literasi dan meningkatkan rasa ingin tahu.
“Harapan kami melaksanakan program literasi di dalam kelas agar menumbuhkan minat membaca peserta didik dan meningkatn keterampilan menulis”, Ungkap Suci.
Penulis : Kelompok 23 AMSP
Editor : M. Maksum Ali