Gadis peminta-minta
Karya: Meiva
Gadis berkaleng kecil itu
Menangis, berlomba-lomba pada hujan yang jatuh
Topi bundarnya lusuh
Pada siapa dia mengadu,
Tuhan?
Kasihanilah,
Dia merengkuh beku
Pada udara bibirnya bergemuruh
Bergetar dingin bumi dirinya lungguh
Pandang pupilnya sendu
Kau merasa rindu?
Kau merindukannya bukan?
Tempat dirimu selalu mendapat hangat
Dalam peluk,
Baru saja dilepas,
Tuhan membaca hatimu
Dia tahu, kau rindukan orang itu
Rahim yang kau tiduri dulu
Pada kehangatan dinding itu
Pelukan kasih ibumu.
Melodi Bintang di Garis mulai
Karya: Irma
Di malam ini bintang-bintang pun terlelap
Laut menyaksikan, antara yang dikenal dan tak dikenal
Di tepian kota abu-abu, serasa gelap merangkul
Apakah kamu sendiri menanti?
Dalam janji yang canggung terjalin
Di pulau kecil, rahasia kita bermula Ingatlah aku, kamu, dan lagu bintang yang bernyanyi
kita adalah bintang di malam itu
dalam melodi yang penuh mimpi
jangan lupakan garis mulai kita
jangan lupakan selamanya
pelayaran ini telah menjadi sebuah arus ya?
sampai aku lupa cara tersenyum
di atas kenyataan kelabu
saat kegelapan memanggilku lagi
akankan pada akhirnya sia sia?
akankan akhirnya menjadi kenangan?
ingatlah kita adalah bintang di hari itu
pulau ajaib ini, garis mulai kita
Penyembuh duka
Karya: Nafis
Hadirmu sungguh memabukkan
Walau dunia runtuh disekeliling ku
Kau adalah penyembuh yang hebat
Dengan rasa nyaman itu
Dengan mu semua menjadi terasa baik
Senyuman itu yang selalu ku ingat
Kau memenuhi setiap celah hatiku
Seperti obat yang menyembuhkan setiap duka
Terima kasih telah membuat ku bercahaya
Denganmu, membuat ku percaya bahwa hari esok akan lebih bersinar
Damai nya dirimu yang selalu memberiku kenyamanan.
Terima kasih sudah menjadi kuning di hidupku.
Jika denganmu
Tidak perduli seberapa buruk hari itu
Tidak perduli berapa banyak aku terluka
Kau racun yang candu sekaligus obat terhebat bagiku
Dalam sepi
Karya: Dara
Dalam sepi, sunyi merajai
Membuat hati bergemuruh ingin pergi
Ditemani suara malam dan angin berhembus
Menyapa jiwa yang merindukan pelukan sang pertiwi
Dalam sepi, sayup-sayup pikiranku berkelana
Melangkah sendiri dalam keheningan malam
Mengantar angan yang tak mungkin tergapai
Didalam batin meraung ingin membuat dunianya sendiri
Dalam sepi, rasa diri menginginkan untuk lari
Membuat diri ingin mati dengan belati
Terbuai akan ketakutan ditinggalkan sang kasih
Rasa ini seperti sampah yang harus dibuang
Namun..
Dari sepi aku mengerti
Arti tentang kekuatan yang tersembunyi
Tentang pengajaran pada jiwa akan kehadiran diri
Kala sunyi dan hembusan angin menjadi satu
Jiwa menyadari, bahwa sepi terkadang adalah teman paling dinanti
I love your blog. It looks every informative.