Möderatpers.com- Dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-3, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari (BEM FAI Unhasy) mengadakan lomba Musabaqah Khat Naskhi tingkat nasional untuk umum dan mahasiswa pada Jumat, (18/06/). Lomba kaligrafi khat naskhi ini, perdana diadakan oleh Unhasy, dan menjadi yang kedua di Indonesia. Terdapat 20 peserta yang mengirimkan karya dari 25 peserta yang terdaftar. Hal itu diakui oleh Ustadz Atho’ salah satu juri pada perlombaan tersebut yang mengatakan “Untuk sebuah lomba dengan peraturan yang sangat rinci dan risiko yang cukup tinggi, berhasil mencapai (peserta) itu sangat hebat, apalagi dengan proses penjurian yang berstandar internasional,” tegasnya saat di wawancarai di Kampus C Unhasy.
Atho’illah, M.A, dan M. Nur, Lc. M.A, dipilih sebagai dewan juri oleh panitia pada lomba kaligrafi tersebut. Pemilihan kedua juri ini didasari oleh prestasi yang pernah diraih dari keduanya. Ustadz Atho’ merupakan direktur Sekolah Kaligrafi Al-Qur’an (SAKAL) Ponpes Denanyar, Jombang dan pernah meraih penghargaan dari Lembaga Seni dan Budaya Islam Internasional di Turki. Sedangkan, Ustadz M. Nur merupakan direktur Markaz Khat Ponpes Gontor, Ponorogo, Jawa timur dan pernah menjuarai lomba kaligrafi. Selain itu, penanggung jawab lomba, M. Iqbal S. mengatakan “Secara keilmuan dan pengalaman beliau berdua sudah diakui juga, makanya layak kami jadikan juri,” tegasnya.
Dewan juri mengapresiasi perlombaan yang diadakan oleh BEM FAI ini. Menurut Ustadz Atho’, lomba kaligrafi khat klasik seperti ini jarang sekali ditemukan di Indonesia, apalagi dengan peraturan yang ketat seperti pemakaian jenis kertas dan madrasah yang dianutnya. Selain itu, ustadz Atho’ sangat mengapresiasi keberanian dari panitia yang mengadakan lomba dengan risiko yang cukup tinggi.
Direktur SAKAL Denanyar itu berharap perjuangan panitia tidak berhenti sampai disini saja, tetapi juga berkesinambungan sebagai sarana pembelajaran dan mencerdaskan peserta. Terakhir, ia berpesan “Kalau mau membuat lomba apa pun itu jangan sampai kapitalisasi. Karena menurut Saya diluar sana masih banyak sekali lembaga penyelenggara lomba yang melakukan kapitalisasi, lembaga yang berharap mendapat keuntungan dari perlombaan. Itu tidak baik,” ungkapnya diakhir wawancara.
Pewarta : M. Irfan Maulana (Magang Redaktur Views & News UKMP Moderat)
Editor : Rokhimatul Inayah