Moderatpers.com – (11/10/2020) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang telah menggelar acara yudisium virtual via zoom dan youtube seperti perguruan tinggi dan fakultas lainnya dikarenakan adanya kondisi pandemi covid 19 ini yang menjadi penghambat untuk acara tatap muka.

Dalam setiap rapat yudisium, tentunya akan diumumkan pula mahasiswa peraih nilai tertinggi, yang diperguruan tinggi disebut dengan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan pujian atau yang biasa disebut dengan pujian (cum laude). Dari kelima program studi di FIP Unhasy, tahun ini, predikat dengan pujian itu berhasil diraih oleh Helyu Tsuro’iyah dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Sungguh menginspirasi cerita mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang mampu meraih nilai IPK tertinggi ini. Lahir pada tanggal 02 Desember, Helyu Tsuro’iyah bertemat tinggal di Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Menjadi anak bungsu, tentunya tidak menjadikan Ia manja dan bermalasan – malasan dalam belajar. Pendidikannya yang dimulai dari TK, SD, SMP, SMK Farmasi dan kemudian berhenti satu tahun atau gap year kemudian baru melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi di Universitas Hasyim Asy’ari Prodi PGSD ditahun 2016. Ia juga mendapat beasiswa berprestasi pada semester 5 sama 7 (2 kali periode). Waktu Semester 1 Ia mulai mengajar di lembaga formal SD didaerahnya sampai dengan semester 5. Namun, karena sering bentrok dengan organisasi dan tugas kuliah, akhirnya honor itu hanya sampai semester 5 saja.

Pasca Yudisium FIP itu, tim LPM FUM mendapat kesempatan mewawancarai mahasiswa peraih predikat dengan pujian (cumlaud) FIP Unhasy dengan memberikan beberapa pertanyaan, yang kiranya dari pengalaman – pengalamannya tersebut dapat memotivasi mahasiswa/I Unhasy dan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.

Berikut wawancara kami dengan mahasiswa terbaik FIP :

Bagaimana perasaan Anda dan keluarga setelah anda mendapatkan IPK tertinggi dan menjadi mahasiswa terbaik FIP?

Meraih IPK tertinggi, saya pikir bonus sekaligus cobaan ya. Bonus dari semua yang telah saya lakukan untuk kampus dan cobaan untuk bagaimana menjaga nama kampus dengan embel-embel mendapatkan IPK tertinggi. Kalau keluarga sudah otomatis bangga dan bersyukur lah ya apalagi orang tua pasti senang sekali kalau punya anak yang mendapatkan seperti itu.

Kegiatan atau organisasi apa saja yang Anda ikuti selama kuliah di Unhasy baik ekstra maupun intra?

Kalau kegiatan banyak yang diikuti sampai lupa, kalau organisasi ikut HMP PGSD selama 2 periode, BEM-U, UKM Pramuka 2 periode, panitia acara kegiatannya organisasi mulai HMP, Fakultas, BEM-U, DPM, dan UKM.

Ditengah pandemi seperti ini apakah menjadi penghambat untuk belajar khususnya mahasiswa angkatan 2016 ketika ingin menyelesaikan tugas skripsinya atau tugas lainnya?

MasyaAllah, penghambat banget tapi saya bangga banget mempunyai teman-teman PGSD 2016 yang selalu mengerjakan kelompok bersama-sama dan saling suport. Diangkatan 2016 ini setengah perjalanan jadi ada 2 perjalanan: 1. Sidang proposal, 2. Sidang skripsi. Kalau sidang proposal masih offline (masih normal), kemudian ketika mengerjakan bab 4 dari sebuah skripsi kita mendapatkan musibah yaitu pandemi ini, ketika sudah mengerjakan kurang 2 pertemuan dan dengan adanya pandemi ini jadi merubah dari awal dengan ganti teknik, ganti judul dan punya kesempatan 1 bulan untuk mengerjakan skripsi ini. Dan mengerjakan sidang skripsi ini dengan waktu 1 bulan.

Pengabdian apa saja yang sudah Anda lakukan selama menjadi mahasiswa Unhasy?

Melakukan yang terbaik untuk Unhasy, mengikuti seluruh kegiatan-kegiatan Unhasy dan selalu mensuport untuk Unhasy.

Apa tips-tips dari Anda supaya dapat meraih IPK tertinggi?

kalau kuliah , berangkat izinnya kuliah ya kuliah, izin mau main ya izin main, bukan izin kuliah tapi kencan atau nongkrong sama teman. Setelah itu diusahakan akrab sama dosen walaupun udah akrab kesopanan tetap dijaga kecuali kalau diluar kampus dan bikin agreement kalau diluar kampus kayak temanan. Karena bagi saya kuliah sangat beda dengan sekolah. Sekolah itu nilai dilihat 90% dari jawaban soal tes. Tapi kalau kuliah 50% jawaban dari soal tes nah selebihnya kemana? Ya dari sikap kalian sama dosen. Kalau kalian sudah akrab sama dosen baik sama dosen (bukan artinya nurut ya) itu nilai sudah auto nge set dikepala dosen. Tapi kalau nilai tugasnya bagus ya diakumulasikan semua ya jadi makin cakep pastinya.

Apa pesan Anda untuk mahasiswa Unhasy?

Melakukan yang terbaik semata-mata hanya karena Allah SWT.

Sampaikan kesan yang memotivasi dan apa hal yang tidak pernah terlupakan selama jadi mahasiswa Unhasy

Lakukan yang terbaik untuk Unhasy, kalau ikut organisasi jangan sekali-kali memikirkan keuntungan soalnya dijamin nanti kegiatannya rusak. intinya diniati untuk pengabdian.


Pewarta : Lilik Faizah
Editor : Rokhimatul Inayah