Pendahuluan
Kesetaraan gender adalah isu yang selalu menjadi perdebatan di masyarakat. hal ini disebabkan oleh budaya patriaki yang sudah melekat di masyarakat. dimana perempuan dianggap rendah dan dijadikan budak seks untuk suaminya. Akan tetapi, dalam pandangan islam sendiri bahwasannya kedudukan laki-laki dan perempuan, masing-masing memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu, sangat penting untuk wanita memainkan perannya untuk mewujudkan kesetaraan gender dari sudut pandang islam.
Dalam nilai keagamaan, laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dihadapan Allah SWT. Prinsip kesetaraaan yang diajarkan oleh islam adalah dasar dari kitab suci Al-Quran. Mengatakan bahwa semua makhluk yang diciptakan, memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing. Semua peran dan tugas dalam kehidupan sehari-hari. tidak mengurangi nilai dan status mereka dihadapan Allah SWT. Karena dalam ajaran islam semua pertanggung jawaban buka dinilai dari gender, tetapi berdasarkan kebaikan dan ketakwaannya.
Perlu diketahui, bahwa peran wanita sebagai pendidik dalam keluarga, bukanlah batasan bagi perempuan. Islam sangat menghargai kebebasan yang membiarkan perempuan ikut andil dalam aktifitas lain seperti pendidikan, karir dan pelayanan masyarakat. akan tetatpi tidak terlepas dari peran sebagai pendidik keluarga untuk mengajarkan nilai-nilai islam, etika dan moralitas yang baik. untuk mengarahkan keluarga ke jalan yang benar dan membanut membangun fondasi yang kuat untuk generasi beriman dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak ada larangan dalam agama islam untuk wanita mengejar karier dan mencapai prestasi dalam bidang pekerjaan, wanita mengakui potensi yang mereka miliki da mampu berkontribusi dalam dunia kerja. Wanita mempunyai kesempatan untuk menyalurkan softskill, pengetahuan dan keterampilannya menjadi pekerja yang proofesional. Wanita berhak atas semua itu dan harus diperlkaukan secara adil tanpa adanya diskriminasi gender ditempat kerja.
Memainkan peran sebagai aktivis sosial mereka memiliki kemampuan untuk melindungi hak dan kewajiban kaum wanita, melawan diskriminatif gender, dan bekerja membangun masyarakat yang lebih setara. Wanita memiliki kemampuan untuk menjadii suara bagi perempuan yang tidak memiliki akses atau platform unutk menyampaikan masalah yang mereka hadapi. Dalam ajaan islam ada salah satu tokoh aktivis yang memperjuangkan kesetaraan gender, yaitu sayyidah Khadijah RA istri Nabi Muhammad SAW yang berperan aktif dalam perdagangan yang mendukung dakwah islam.
Di dalam al-quran tidak ada larangan khusus yang menyebutkan perempuan dilarang menjadi pemimpin. Islam menekankan bahwa kepemimpinan sejati didasarkan pada kompetensi, keahlian dan integritas bukan dari jenis gender. Oleh karena itu peremouan yang memiliki kualitas bisa diperlukan dari pengetahuan agamnya yang luas serta keahlian kepemimpinan yang baik dapat berperan menjadi pemimpin. Islam menekankan bahwa sebagai pemimpin harus memegang nilai dan ajaran islam, memegang keadilan, berpihak kepada yang lemah serta memperjuangkan kesetaraan gender . wanita juga harus menjadi teladan bagi masyarakat. Sayyidah Fatimah binti Sa’ad Al-khayr dan Sayyidah Nafisah binti Hasan berkontribusi besar dalam bidang ilmu dan penyebaran agama.
Lantas bagaimana ?
Singkatnya, perempuan memiliki peran pentinng dalam mewujudkan kesetaraan gender. Islam menekankan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dan dapat berperan sebagai pemimpin dalam berbagai kehidupan. Dalam pandangan islam mengakui bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin jika ,mereka memiliki keahlian serta pengetahun yang luas. Mampu memperjuangkan hak-hak perempuan serta mendukung ketidakadilan dan berkommitmen menciptakan lingkungan yang setara bagi semua orang.
Penulis: Ai Nur Syamsiah
Editor: Niam Haka