Memasuki bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, kembali menggelar ngaji kilatan, sebuah tradisi belajar intensif yang memungkinkan santri memperdalam ilmu agama dalam waktu singkat. Kegiatan ini berlangsung sejak awal Ramadhan dan diikuti oleh ratusan santri dari berbagai daerah.
Ngaji kilatan di Tebuireng fokus pada kajian kitab-kitab klasik yang diajarkan oleh para kiai dan ustaz. Beberapa kitab yang dikaji di antaranya Fathul Qarib, Safinatun Najah, Tafsir Jalalain, serta kitab-kitab tasawuf dan akhlak. Selain itu, santri juga mendapatkan bimbingan langsung dalam memahami hukum-hukum fiqih yang berkaitan dengan ibadah puasa dan kehidupan sehari-hari.
KH. Abdul Hakim Mahfudz atau kerap disapa Gus Kikin, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, menyampaikan bahwa ngaji kilatan merupakan bagian dari tradisi pesantren yang telah berlangsung selama puluhan tahun. “Ramadhan bukan hanya bulan puasa, tetapi juga bulan menuntut ilmu. Dengan ngaji kilatan, santri bisa mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat dan meningkatkan pemahaman agama mereka,” ujarnya pada Senin (10/03).
Salah satu santri peserta ngaji kilatan, Muhammad Ridwan, mengaku sangat antusias mengikuti program ini. “Saya merasa beruntung bisa belajar langsung dari para kiai di Tebuireng, Suasana Ramadhan di pesantren ini sangat mendukung untuk lebih fokus dalam belajar,” katanya.
Tidak hanya untuk santri, ngaji kilatan di Tebuireng juga terbuka bagi masyarakat umum. Banyak jamaah dari luar pesantren yang ikut hadir dalam kajian-kajian tertentu, terutama saat pembahasan kitab tafsir dan hadits.
Seiring perkembangan zaman, Pondok Pesantren Tebuireng juga memanfaatkan teknologi digital dalam penyelenggaraan ngaji kilatan. Beberapa kajian disiarkan secara online melalui kanal YouTube dan media sosial resmi pesantren, sehingga alumni serta masyarakat luas bisa ikut menyimak dan mengambil manfaat dari pelajaran yang disampaikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ngaji kilatan dapat menjadi sarana bagi para santri dan umat Islam untuk lebih mendalami ilmu agama serta mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Pewarta : Ayatullah Masduqi (Mahasiswa Kpi Universitas Hasyim Asyari)