spot_imgspot_imgspot_img
Rabu, April 16, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaUNEK-UNEKArtikelMenjaga Jati Diri Bangsa di Tengah Arus Globalisasi: Tantangan dan Solusi

Menjaga Jati Diri Bangsa di Tengah Arus Globalisasi: Tantangan dan Solusi

Mempertahankan identitas budaya bangsa di era globalisasi  dengan segala dampak positif dan negatifnya, telah membawa perubahan signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Di satu sisi bahwa globalisasi itu membawa dampak membuka akses terhadap berbagai pengetahuan, teknologi, dan peluang ekonomi. Namun di sisi lain, globalisasi juga dapat mengancam identitas budaya bangsa Indonesia, dengan derasnya arus budaya asing yang masuk tanpa saluran.

Identitas bangsa merupakan sebuah cerminan dari sejarah, nilai, dan budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa. Indonesia dengan beragam suku, bahasa, dan beragam adat istiadat, memiliki identitas yang kaya dan unik. Identitas ini harus dijaga agar bangsa kita ini tidak kehilangan jati dirinya di tengah persaingan dunia. Hadirnya globalisasi ini membawa begitu banyak dampak positif bagi perkembangan. Namun, kita juga tidak bisa menghindari dampak negatif yang muncul. Salah satunya adalah dampak negatif dari era globalisasi ini adalah potensi terkikisnya budaya itu sendiri.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan identitas bangsa adalah:

Pengaruh Budaya Asing Ke dalam budaya kita

Budaya populer dari negara-negara lain, seperti film, musik, dan gaya hidup, dapat mengikis budaya lokal. Anak-anak muda cenderung mengidolakan budaya asing, sehingga ada potensi penurunan minat terhadap budaya sendiri.

Perkembangan Teknologi saat ini yang semakin pesat

Media sosial dan web saat ini mempercepat proses penyebaran informasi dan budaya, sehingga masyarakat lebih mudah terpapar budaya luar.

Konsumerisme

Globalisasi juga membawa budaya konsumtif yang dapat menggeser nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong royong dan kebersahajaan. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menjaga dan melestarikan identitas bangsa Indonesia, antara lain:

pendidikan Berbasis Budaya

Pendidikan menjadi kunci dalam membentuk karakter generasi muda apalagi masa ini. Kurikulum pendidikan perlu memasukkan nilai-nilai kebudayaan dan sejarah Indonesia untuk membentuk rasa kepada cinta tanah diskusi sejak dini.

Promosi dan Pelestarian Budaya Lokal

Pemerintah, bersama masyarakat, perlu aktif dalam mempromosikan seni, adat istiadat, dan bahasa daerah. Misalnya dengan mengadakan perayaan budaya, pertunjukan seni tradisional, dan pelatihan keterampilan khas daerah.

Penguatan Industri Kreatif Lokal

Mendorong generasi muda untuk menciptakan produk-produk kreatif berbasis budaya lokal. Industri kreatif ini bisa berupa cetakan , musik, kuliner, dan film yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia.

Penggunaan Media Sosial untuk Kampanye Positif

Memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi budaya lokal. Generasi muda dapat diajak untuk mengunggah konten-konten yang berkaitan dengan Kebudayaan Indonesia, baik dalam bentuk video, artikel, maupun gambar.

Kerja Sama dengan Komunitas dan Tokoh Masyarakat

Pemerintah perlu menggalang komunitas lokal dan tokoh masyarakat untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya. Dengan pendekatan ini, masyarakat bisa lebih paham dan bersemangat menjaga warisan budaya.

Pembatasan dan Regulasi

Regulasi perlu untuk melindungi identitas bangsa terutama bangsa kita, misalnya dengan aturan tentang penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik atau kewenangan terhadap konten-konten asing yang dianggap dapat merusak nilai-nilai budaya kita.

Hadirnya globalisasi membawa  banyak dampak positif bagi perkembangan. Namun, kita juga tidak dari globalisasi ini bisa menghindari dampak negatif yang muncul. Salah satunya adalah potensi terkikisnya budaya sendiri. Hal ini dapat dipengaruhi oleh hadirnya budaya masyarakat lain yang mendominasi. Lalu, bagaimana caranya agar identitas bangsa Indonesia tetap lestari? Upaya Menjaga Identitas Bangsa Indonesia dalam Time Globalisasi beserta contohnya.

Menjaga nilai-nilai Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dapat menjadi nilai yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga toleransi, saling menghargai, gotong royong di tengah individualisme yang sering kali terlihat dalam globalisasi, hingga memastikan jika pengaruh globalisasi tidak menciptakan adanya kesenjangan sosial.

Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri

Produk lokal tidak kalah bagus dan berkualitas dari produk luar, bahkan mampu bersaing di kancah internasional. Namun, globalisasi membuat banyak produk luar negeri juga masuk dan dikonsumsi. Kita perlu mencintai dan menggunakan produk dalam negeri sebagai upaya dalam pelestarian budaya dan juga ikut serta untuk membantu para pekerja lokal untuk terus berkarya.

Penerapan pendidikan budaya

Pendidikan bisa menjadi bagian dalam hal pelestarian budaya bangsa. Misalnya, di lingkup sekolah di mana kurikulum yang mengajarkan nilai-nilai budaya Indonesia diterapkan.

Selain itu, bisa juga dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler budaya tradisional seperti tari, kerajinan tangan, seni suara, dan lainnya yang dapat membantu pelestarian budaya dan pengenalan berbagai budaya Indonesia kepada generasi muda.

Promosi budaya dan pariwisata daerah

Perkembangan teknologi juga tidak hanya memberikan kita kemudahan dalam mengakses informasi, tetapi kita juga dapat memanfaatkannya sebagai media dalam mempromosikan budaya itu sendiri. Kita bisa sekaligus mempromosikan pariwisata di daerah-daerah yang menyajikan kekayaan budaya, alam, dan juga sejarahnya sehingga negara lain menyindir mengenal Indonesia dan budayanya.

Pengembangan industri kreatif

Hal yang bisa menjadi media pengenalan hingga penyebaran nilai budaya bangsa adalah dengan sarana pengembangan industri kreatif, seperti musik, seni, film, hingga desain. Tidak jarang kita menemukan film ataupun musik Indonesia yang mengandung unsur budaya bangsa, kan? Nah, hal tersebut menjadi salah satu contoh dari pelestarian budaya Indonesia melalui sarana industri kreatif.

 

penulis : Khalishatus sariroh/Mahasiswa Kpi Universitas Hasyim Asy’ari

Editor : Tia

 

4 KOMENTAR

  1. Оставалось это продиктовать секретарю. бюро переводов заверение – Ну вот, все и кончилось, – говорил арестованный, благожелательно поглядывая на Пилата, – и я чрезвычайно этому рад. нотариальный перевод документов – Тесно мне, – вымолвил Пилат, – тесно мне! Он холодною влажной рукой рванул пряжку с ворота плаща, и та упала на песок. нужен перевод паспорта – тихо воскликнул Михаил Александрович. апостиль на свидетельство о рождении – Знаешь ли грамоту? – Да. консульская легализация порядок Тут, как вполне понятно, под липами наступило молчание.

  2. Что с ней было дальше, неизвестно, но рассказывали жильцы других квартир, что будто бы в № 50-м всю ночь слышались какие-то стуки и будто бы до утра в окнах горел электрический свет. раскрутка сайта самостоятельно Полотенца, которыми был связан Иван Николаевич, лежали грудой на том же диване. заказать накрутку поведенческих факторов москва Родные вам начинают лгать, вы, чуя неладное, бросаетесь к ученым врачам, затем к шарлатанам, а бывает, и к гадалкам.

  3. Удивление выразилось на лице секретаря, сгорбившегося над низеньким столом и записывавшего показания. 8s4453 Начинаются зловещие провалы в памяти?! Но, само собою, после того, как контракт был предъявлен, дальнейшие выражения удивления были бы просто неприличны. 6i3232 Отставной втируша-регент сидел на том самом месте, где сидел еще недавно сам Иван Николаевич. 0h6139 «Черт, слышал все…» – подумал Берлиоз и вежливым жестом показал, что в предъявлении документов нет надобности. 6i6428 – Слуга покорный, – трубил Амвросий, – представляю себе твою жену, пытающуюся соорудить в кастрюльке в общей кухне дома порционные судачки а натюрель! Ги-ги-ги!.

  4. – Разрешите взглянуть на контракт, – тихо попросил Степа. нотариус около метро Но я однажды заглянул в этот пергамент и ужаснулся. Нотариус Керенцева Светлана Валентиновна «Нет, он не англичанин…» – подумал Берлиоз, а Бездомный подумал: «Где это он так наловчился говорить по-русски, вот что интересно!» – и опять нахмурился. Нотариус Тропарёво «Это он мне вместо спасибо! – горько подумал он.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar UKMP Moderat: Cetak Jurnalis Muda Berkualitas

7
Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Moderat adakan  PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar) dengan mengusung tema "Membentuk Jurnalis Muda Melalui Pers Mahasiswa" bertujuan menekankan pentingnya peran...

Noda Dosen di Cincin Mahasiswa

1
  Moderatpers.com - UKMP MÖDERAT menerbitkan ulang laporan LPM Lintas mengenai kekerasan seksual di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Republikasi ini merupakan respons...
Kajian Ramadhan HMP EKIS (Dok. Elfira )

HMP EKIS Gelar Buka Bersama Dan Kajian Ramadhan “Halal Enterpreunership”

3
ModeratPers - Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Ekonomi Islam (EKIS) Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY) menggelar buka bersama dan kajian ramadhan, Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lobby...
K

Menjadi Manusia Menjadi Hamba

10
Fitrah Kemanusian Dan Tanggung Jawab Kehambaan Gaya hidup modern, di samping menawarkan berbagai kenikmatan dan kemudahan dalam berkehidupan kerap saja menimbulkan  sebuah dehumanisasi atau perilaku...
Sensasi Tradisional Nasi Goreng Istimewa Pak Takim, yang dimasak dengan Arang

Sensasi Tradisional Nasi Goreng Istimewa Pak Takim, yang dimasak dengan Arang

0
Moderatpers.com - Nasi goreng adalah makanan khas nusantara yang mudah dibuat. Bahkan, sekarang keberadaanya sudah menjamur berderet di jalanan. Makanan yang digemari berbagai kalangan...