Beranda ULASAN Tokoh Menggali Jejak Sejarah dan Legenda Dibalik Nama Wisata Sumber Celeng

Menggali Jejak Sejarah dan Legenda Dibalik Nama Wisata Sumber Celeng

4
Menggali Jejak Sejarah dan Legenda Dibalik Nama Wisata Sumber Celeng

Jawa Timur memiliki sejuta pesona alam yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menyimpan jejak sejarah dan kisah lokal yang menarik untuk ditelusuri. Salah satu destinasi yang tengah berkembang dan menyita perhatian adalah Wisata “Sumber Celeng”

Sebuah tempat yang tidak hanya menawarkan pemandangan alam, tapi juga membawa pengunjung pada kisah unik tentang asal-usul namanya yang terbilang tak biasa.
Bagi sebagian orang, nama “Sumber Celeng” mungkin terdengar asing, bahkan sedikit nyeleneh. Kata celeng, yang dalam bahasa Jawa berarti babi hutan, tentu bukanlah nama yang lazim digunakan untuk destinasi wisata. Namun di balik keunikan itu, tersimpan sejarah panjang dan kisah menarik yang berkaitan erat dengan kawasan ini.

Sebuah Nama yang Melekat Sejak Zaman Kolonial

Menurut Pak Amin, pengelola Wisata Sumber Celeng nama tersebut bukanlah ciptaan baru, melainkan warisan dari masa penjajahan Belanda. Dalam arsip peta blok peninggalan kolonial, kawasan ini memang telah tercatat dengan nama Sumber Celeng.
“Sebenernya nama ini udah ada sejak zaman Belanda. Kawasan ini memang dari dulu namanya Sumber Celeng,” ungkap Pak Amin.

Ia menambahkan bahwa di daerah ini dahulu sering dijumpai babi hutan yang berkeliaran, yang kemungkinan besar menjadi asal usul nama tersebut.
Tak hanya dikenal sebagai habitat hewan liar, kawasan ini juga memiliki sumber mata air alami. Namun, air dari mata air itu ternyata tidak sejernih yang dibayangkan. Kini, air yang digunakan di kolam-kolam wisata berasal dari bor tanah, bukan dari sumber mata air asli.

Dari Kawasan Sunyi ke Destinasi Wisata
Transformasi kawasan Sumber Celeng menjadi sebuah tempat wisata dimulai pada tahun 2019. Dengan memanfaatkan potensi alam dan nuansa pedesaan yang masih asri, pengelola mencoba menghadirkan suasana berbeda bagi para pengunjung yang ingin berlibur sambil merasakan nuansa khas alam desa.

Namun, pengembangan tempat wisata ini sempat terhenti sejenak akibat pandemi COVID-19. “Sejak 2019 kita mulai buka, tapi kemudian kan ada COVID, jadi ditutup dulu. Setelah COVID selesai, baru kita buka kembali,” jelas Pak Amin.

Meski sempat tertunda, semangat untuk menghidupkan kembali tempat ini tidak pernah surut. Dengan berbagai penyesuaian dan penambahan fasilitas, kini Wisata Sumber Celeng mulai dikenal lebih luas, terutama oleh warga lokal dan para pencinta wisata alam.

Sejarah, Alam, dan Legenda Lokal
Yang membuat Wisata Sumber Celeng unik bukan hanya keindahan alamnya, tapi juga nilai historis dan kisah lokal yang melekat erat pada tempat ini. Dulu, selain dikenal sebagai habitat babi hutan tempat ini juga dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai lokasi dengan “energi alam” tertentu, terutama karena keberadaan sumber mata air di dalamnya.

Meski kini mata air tersebut sudah tidak lagi digunakan, jejak sejarahnya tetap menjadi bagian penting dalam narasi yang disampaikan kepada para pengunjung. Pak Amin dan timnya berharap, dengan mengangkat kisah-kisah seperti ini, wisatawan tak hanya sekadar menikmati keindahan tempat, tapi juga bisa belajar dan memahami konteks budaya dan sejarah lokal.

Lebih dari Sekadar Nama

Penamaan “Sumber Celeng” awalnya memang sempat menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat. Beberapa merasa nama tersebut terdengar kurang menarik sebagai destinasi wisata. Namun, Pak Amin justru melihat sisi positif dari keunikan nama tersebut.
“Kalau namanya biasa-biasa saja, mungkin orang nggak akan penasaran. Tapi karena namanya Sumber Celeng, orang jadi tertarik, ingin tahu kenapa kok dinamai seperti itu,” ujarnya sambil tersenyum.

Pendekatan ini terbukti cukup efektif banyak wisatawan yang datang bukan hanya karena ingin berfoto atau menikmati alam, tetapi juga ingin mendengar langsung kisah di balik nama yang tak biasa itu.

Menuju Wisata Edukasi Berbasis Sejarah
Ke depan,  Amin dan timnya memiliki harapan besar untuk mengembangkan Sumber Celeng tak hanya sebagai wisata alam, tetapi juga sebagai wisata edukasi berbasis sejarah dan budaya lokal.

Dengan menggandeng komunitas, pelajar, dan pelaku kreatif lokal, tempat ini bisa menjadi wadah edukatif untuk mengenalkan pentingnya pelestarian sejarah serta pengelolaan lingkungan berbasis kearifan lokal.
Rencana pengembangan ini termasuk menambah fasilitas seperti papan informasi sejarah, spot edukasi tentang flora dan fauna lokal, hingga program wisata yang melibatkan cerita rakyat dan kegiatan budaya.
Wisata Sumber Celeng adalah contoh nyata bagaimana sejarah lokal dan alam bisa dikemas menjadi destinasi wisata yang menarik dan bermakna. Di tengah gempuran destinasi modern dan buatan, tempat seperti ini menjadi pengingat bahwa warisan masa lalu tak boleh dilupakan. Justru, dengan menggali kembali jejak sejarah seperti ini, kita bisa menciptakan wisata yang tidak hanya menghibur, tapi juga mendidik dan membangun identitas lokal yang kuat.

Dan di balik nama yang terdengar unik, tersembunyi cerita panjang tentang masa lalu, tentang alam, dan tentang bagaimana manusia mencoba merangkul sejarah sambil melangkah ke masa depan.
Upaya pengembangan Wisata Sumber Celeng bukan hanya tentang mempercantik tampilan fisik atau menambah fasilitas semata. Lebih dari itu, kawasan ini juga menjadi cerminan dari semangat gotong royong masyarakat desa. Banyak warga setempat yang terlibat langsung dalam proses pembangunan, mulai dari membersihkan area wisata, menyediakan makanan dan minuman lokal, hingga menjadi pemandu bagi para wisatawan. Dengan cara ini, masyarakat tak hanya menjadi penonton, tapi juga pelaku utama dalam memajukan potensi desanya sendiri.

Keberadaan Wisata Sumber Celeng juga membuka peluang ekonomi baru, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Di sekitar kawasan, mulai bermunculan warung-warung yang menjual makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga produk-produk lokal lainnya. Tak sedikit pengunjung yang justru tertarik mencicipi kuliner khas desa atau membeli cendera mata buatan warga sebagai bagian dari pengalaman wisata mereka. Hal ini membuktikan bahwa destinasi seperti Sumber Celeng mampu menjadi penggerak roda ekonomi berbasis masyarakat lokal.

Dari sisi edukasi, Sumber Celeng memiliki peluang besar untuk menjadi lokasi pembelajaran di luar kelas. Sekolah-sekolah di sekitar wilayah Jember dan sekitarnya bisa menjadikan tempat ini sebagai tujuan outing class yang menggabungkan unsur alam, sejarah, dan budaya. Dengan pendekatan seperti ini, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori, tetapi juga secara langsung menyaksikan bagaimana sebuah tempat bisa menyimpan nilai-nilai kehidupan, perjuangan, dan kearifan lokal. Melalui kegiatan seperti observasi lingkungan, mendengarkan dongeng rakyat, hingga membuat laporan kunjungan, generasi muda bisa tumbuh dengan rasa cinta terhadap daerahnya sendiri.

Tak bisa dimungkiri, daya tarik wisata saat ini banyak dipengaruhi oleh media sosial. Oleh karena itu, Sumber Celeng juga mulai menyesuaikan diri dengan tren digital. Pengelola bekerja sama dengan pemuda-pemudi lokal untuk mengelola media sosial resmi wisata ini, membagikan konten menarik seperti video pendek, cerita rakyat digital, hingga foto-foto spot terbaik yang Instagramable. Tujuannya tak lain adalah untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda yang haus akan pengalaman unik dan autentik. Dengan pendekatan digital ini, Sumber Celeng bisa lebih dikenal di luar wilayah Jember, bahkan potensial menarik wisatawan dari luar provinsi.

Namun demikian, popularitas yang meningkat juga harus dibarengi dengan tanggung jawab. Pelestarian alam dan lingkungan menjadi hal yang tidak boleh dikesampingkan. Pengelola dan warga sepakat untuk tetap menjaga kelestarian ekosistem di sekitar kawasan. Larangan membuang sampah sembarangan, pelarangan pembangunan yang merusak alam, hingga edukasi bagi pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan menjadi bagian dari aturan tak tertulis yang terus dipegang bersama. Wisata ini bukan hanya milik hari ini, tapi juga warisan untuk generasi yang akan datang.

Dalam konteks yang lebih luas, Wisata Sumber Celeng bisa menjadi model bagi destinasi wisata berbasis sejarah dan kearifan lokal lainnya di Indonesia. Negeri ini kaya akan tempat-tempat yang menyimpan cerita menarik namun belum tersentuh oleh industri pariwisata. Dengan pendekatan yang tepat menggabungkan antara sejarah, edukasi, partisipasi masyarakat, dan sentuhan digital tempat-tempat tersebut bisa menjadi destinasi yang tak hanya diminati, tetapi juga memberi dampak nyata bagi lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat sekitarnya.
Akhirnya, keberadaan Wisata Sumber Celeng bukan hanya tentang tempat wisata baru. Ia adalah simbol dari sebuah perjalanan  untuk mengenal kembali akar sejarah, merangkul kearifan lokal, dan membangun masa depan yang lebih lestari dan berbudaya.

Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, tempat ini menjadi pengingat bahwa nilai-nilai lokal tetap memiliki tempat istimewa di hati banyak orang. Sumber Celeng adalah bukti nyata bahwa dari nama yang mungkin terdengar aneh, bisa lahir kisah luar biasa yang menginspirasi.

Dan siapa sangka, dari sebuah nama yang dulunya dianggap biasa, kini lahir harapan baru. Harapan untuk membangun wisata yang bukan hanya indah, tapi juga mengandung makna. Harapan untuk menjadikan sejarah sebagai bagian dari masa depan. Harapan bahwa setiap jengkal tanah, sekecil apapun itu, menyimpan cerita yang layak untuk diceritakan dan dijaga.

Oleh: khoirun Nisa ( Mahasiswa kpi Unhasy )

Editor : Tia

4 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here