spot_imgspot_imgspot_img
Rabu, Februari 5, 2025
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBERITAJombangMembedah Ideologi Bangsa Melalui Nobar Film The EndGame

Membedah Ideologi Bangsa Melalui Nobar Film The EndGame

Möderatpers.com- Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota Kediri (PPMI DK Kediri) dan Ikatan Badan Eksekutif Mahasiswa se Jombang (IKABEMJO) menggelar nonton bareng (Nobar) film Ronde Terakhir Melawan Korupsi the EndGame, yang diselenggarakan di Chabibie Coffee, Kwaron Diwek Jombang pada Minggu (27/06/2021) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Acara ini bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi antara PPMI DK Kediri dengan IKABEMJO, Selain itu, dengan nobar Film the EndGame diharapkan dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap sesuatu yang terjadi di negeri ini.

 

Setelah acara nobar dilanjutkan dengan diskusi kebangsaan tentang Tes Wawasan Kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (TWK KPK) dan Kasus Korupsi oleh narasumber Ahmad Samsul Rijal dari Sekretaris PCNU dan Syarif Abdurrohman dari anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Pada kesempatan ini Syarif Abdurrohman atau yang biasa disapa mas Syarif menceritakan pengalamannya dalam menangani korupsi, “Karakter saya dibunuh pada saat itu” kenangnya ketika menangani kasus korupsi Bupati dan Wakil Bupati pada saat itu. Menurutnya ada beberapa karakter yang akan dibunuh oleh pelaku korupsi, yaitu orang-orang yang terlibat pada penanganan kasus korupsi dan orang-orang yang mendukung pemberantasan kasus korupsi.

 

Ketika menutup kesempatan ini mas Syarif meminta teman-teman yang ingin menangani kasus korupsi, mengawalinya dengan membentuk gerakan independen yang tidak terikat dengan negara seperti ini, karena menurutnya kita tidak bisa berharap lebih kepada penegak hukum yang terikat dengan negara. “Terakhir tadi sebelum di stop (filmnya) ada ungkapan Bapak yang mengatakan bahwa yang paling tinggi kasus korupsi itu sebenarnya ada di penegak hukumnya, pertama di polisi, dan hakim pengadilan.” Tegasnya.

 

Kemudian dilajutkan oleh Pak Rijal selaku pemateri kedua, beliau memberikan gagasannya bahwa Pak Rijal sangat mengapresiasi acara ini karena didasari dengan tujuan yang baik yaitu untuk menyambung tali silaturahmi, menurutnya masalah yang paling banyak dihadapi oleh bangsa ini adalah tidak tersambungnya tali silaturahmi antar sesama. “Kalau kita mengambil definisi teori dari Ibnu Hajar Al-Asqalani bahwa silaturahmi adalah menyambungkan kebaikan. Kebaikan bangsa ini ada dimana? Banyak institusi negara ini yang tidak bersambung dengan kebaikan bangsa.” Ungkap Pak Rijal.

 

Mantan Sekretaris Ikatan Wartawan Jombang (IWAJ) ini mendukung penuh KPK dalam menangani pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) Namun, menurut beliau kemampuan KPK dalam memberantas KKN masih kurang jauh. Hal ini karena sistem pemerintahan Indonesia tidak dibentuk untuk menyelesaikan masalah kemasyarakatan. “Akhirnya banyak sekali komisi-komisi yang dibentuk negara, dalam rangka untuk menyambung kembali idealisme pada negara ini, tapi itu pun tidak mampu menyelesaikan masalah” Tegasnya.

 

Terkait adanya soal TWK mengenai taliban KPK, pak Rijal mengatakan hal ini disebabkan tidak adanya satu orang pun yang konsisten dalam memegang ideologi secara murni dan sesuai sampai saat ini. Menurut beliau, Bangsa Indonesia mengalami kesulitan dalam menentukan identitas ideologi Pancasila, “Memilih yang akan tetap seperti apa? yang model agak kanan amerika atau mungkin Eropa, atau mungkin Timur, Cina atau Rusia (Kiri), tapi yang jelas adalah eks DI/TII, Jama’ah Islamiyah pasti berseteru dengan yang kiri dan kanan tadi.” Jelas Sektretaris PCNU tersebut.

 

Mengakhiri perbincangan, Pak Samsul Rijal berpesan agar teman-teman tidak berhenti dan putus asa untuk berjuang. Dia berkata “Kalau kalian ndak mau, nantilah anak saya, saya turunkan jiwa kepemimpinan dan jiwa perjuangan kepadanya.” Pungkasnya.

 

Pewarta: Muhammad Irfan Maulana (Magang Redaktur Views & News Ukmp MÖDERAT

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES

Follow My

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6285717777301

Baca Juga

Menjadi Santri Bukan Soal Pesantren

3
Ada yang mengatakan makna santri adalah bahasa serapan dari bahasa inggris yang berasal dari dua suku kata yaitu sun dan three yang artinya tiga...

Melawan Lupa! Tragedi September Penuh Darah (Part I)

3
Moderatpers.com - Bulan September dikenal sebagai bulan kelam dalam HAM. Beberapa kasus pelanggaran HAM yang telah terjadi dimasa lampau diantaranya seperti : Pembunuhan Munir...

“Outing Class” Study Kelas Unggulan MI Sulaimaniyah

2
moderatpers - Pada hari Rabu, 14 Desember 2022 siswa-siswi MI Sulaimaniyah Kauman Mojoagung, khususnya kelas 1-2 unggulan sangat bersemangat. Hari itu MI Sulaimaniyah mengadakan...
HMP KPI Menggelar Pameran dalam Event Latar Javanese Culture With Human Interest

HMP KPI Menggelar Pameran dalam Event Latar Javanese Culture With Human Interest

0
Moderatpers.com – Himpunan Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Unhasy menggelar pameran desain grafis, fotografi  dan videografi dalam event Latar KPI 2022. Mengusung...
Sah Menjadi UKM, UPTQ Unhasy Gelar Tasyakuran dan Peresmian Anggota Baru

Sah Menjadi UKM, UPTQ Unhasy Gelar Tasyakuran dan Peresmian Anggota Baru

114
Moderatpers.com - Sah menjadi Unit kegiatan mahasiswa (UKM) di kampus, Unit Pengembangan Tahfidzul Qur'an (UPTQ) Unhasy menggelar acara tasyakuran dan peresmian anggota baru. Acara...