
Di Tengah derasnya perkembangan teknologi, cara pandang beragama pun ikut berubah. Jika dulu Masyarakat lebih banyak mengandalkan ceramah secara langsung atau dengan sebuah acara kajian Islami di masjid atau tempat tertentu yang bisa di isi oleh acara tersebut. Seperti ikut pengajian rutin, membaca buku agama, atau mendengarkan dari radio dan televisi.
Kini hampir semua hilang dan pindah ke layar ponsel. Dengan perkembangan teknologi ini seseorang bisa melakukan atau mendengarkan sebuah kajian melalui layar ponsel. Media sosial seseorang dapat membagikan konten mulai dari ceramah agama, kata-kata Mutiara, musik Arabic, dan lain sebagainya, banyak juga orang yang melakukan dakwah melalui media sosial seperti tiktok, youtube, twitter dan lain sebagainya. Dalam dakwah tersebut mereka menggunakan komunikasi persuasif.
Dakwah merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengajak seseorang atau suatu kelompok untuk mengenal, memahami, atau mengamalkan ajaran Islam di kehidupannya. Keberhasilan dakwah tidak hanya bergantung pada isi pesan, tetapi juga pada cara penyampaian dai dan pesan tersebut di terima oleh audiens atau mad’u.
Dakwah yang efektif tidak hanya ditentukan dengan isi pesan tetapi juga oleh cara penyampaiannya yang menggunakan tutur kata yang sopan dan lembut sehingga mampu mengajak dan meyakinkan audiens, sehingga pesan dapat diterima dan di amalkan oleh mad’u.
Pada era digital saat ini dakwah bukan hanya bisa di sampaikan melalui tatap muka secara langsung, tetapi dakwah juga bisa dilakukan melalui media sosial, tanpa kita sadari pada era digital dakwah bisa di lihat di media sosial seperti TikTok, YouTube, Twitter dan lain sebagainya. Komunikasi persuasif ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk berdakwah.
Komunikasi persuasif adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku seseorang secara verbal maupun nonverbal. Tujuannya adalah untuk mengubah kepercayaan, sikap, dan perilaku audiens agar sesuai dengan harapan komunikator.
Komunikasi persuasif ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk berdakwah salah satunya adalah dengan menggunakan komunikasi persuasif. Dai akan menggunakan tutur kata yang sopan dan santun sehingga tutur kata tersebut bisa membuat para mad’u atau audiens merasa tersentuh denga apa yang di sampaikan oleh da’i.
Audiens akan memandang seorang da’i memiliki tutur kata yang lembut dan menunjukkan prilaku yang baik jika dia melakukan dakwah secara persuasif. Dakwah ini bertujuan untuk mengajak bukan memaksa seseorang untuk mengikuti jalan atau ajaran kita. Tetapi kita bisa mengarah atau mengubah pola pikir mereka menjadi beda dari sebelumnya.
Pada perkembangan teknologi ini seseorang bisa melalukan dakwah melalui media sosial, tetapi hal itu juga tetap harus menggunakan Bahasa yang sopan dan santun tutur katanya sehingga para mad’u bisa menerima dan berfikir bahwa seorang dai patut untuk di tiru jika tutur katanya baik, karena hampir semua Masyarakat melihat dan juga menilai seorang dai bukan hanya dari penyampaian pesan atau materinya, tetapi juga dari perilaku dan Bahasa yang mereka sampaikan kepada mad’u. media sosial menjadi tempat seseorang untuk memanfaatkan teknologi ini sebagai sarana dakwahnya.
Karena dengan adanya media sosial mempunyai peluang besar dalam penyebaran ajaran islam bahkan hasilnya dapat memenuhi kebutuhan penonton atau para mad’u itu sendiri. Dan lebih baik lagi jika seorang pendakwah atau dai tersebut memiliki wawasan yang luas, gaya yang menarik sehingga membuat para penonton atau pengguna media sosial tersebut penasaran kepada dakwahnya tersebut serta para dai hendaknya dapat menyampaikan pesan atau materi dakwah itu dengan menggunakan Bahasa yang mudah di pahami oleh para mad’u, sehingga mereka tidak harus lagi berfikir apa arti dari materi tersebut.
Seiring berkembangnya teknologi, media sosial menjadi peluang besar bagi para pendakwah untuk menyiarkan ajaran agama. Tetapi juga sebuah konten dakwah yang banyak peminatnya bukan karena konten itu sendiri melainkan karena pemaparan materi dan cara penyampaian dai itu terdiri terhadap para mad’u, namun media sosial ini juga adalah salah satu alat yang sangat sensitive bagi Masyarakat.
Jika kita tidak pandai dan salah dalam memakai media sosial ini maka kita juga akan mendapatkan dampak buruk maka dari itu para pendakwah harus memberikan ajaran yang benar, yang dapat meluruskan informasi, dan menjaga agar agama tidak dijadikan sebagai kepentingan pribadi namun memang tujuannya untuk menyiarkan agama islam.
Oleh : Nina Kostiami
Editor : Tia