Himpunan Mahasiswa Prodi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra (HMP PBSI) memggelar acara “Festivel Bulan Bahasa” di Gedung A Aula lantai 3 Unhasy, pada sabtu (12/10). Dengan tema “Berjuta Kreasi” acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan   serta membuka kesempatan bagi mahasiswa yang kesulitan dalam mengapresiasi karya mereka.

Dihadiri oleh Puluhan mahasiswa yang menyaksikan Festival  yang diselenggarakan  merupakan rangkaian acara puncak setelah beberapa hari megadakan lomba. Dalam sambutannya Rajwa menyampaikan bahwa Konsep awal yang dirancang dengan tema “Satu Bahasa, Seribu Mimpi, Sejuta Kreasi” bertujuan untuk menghadirkan malam penuh karya sastra yang diperkaya oleh rangkaian sajak indah. Namun, dengan kebijakan kampus yang mengharuskan adanya lomba, konsep tersebut mengalami perubahan. Acara kemudian disusun ulang menjadi kompetisi, dengan puncak acara berlangsung pada malam hari. “kami merancang konsep dengan tema Satu Bahasa, Seribu Mimpi, Sejuta Kreasi untuk menyajikan malam penuh karya sastra. Namun, karena aturan kampus yang mewajibkan lomba, kami mengubah konsep menjadi kompetisi yang puncaknya diadakan pada malam hari.” ujar rajwa.

Festival Bulan Bahasa  menyajikan beragam penampilan, mulai dari pembacaan manalog dan puisi. yang dibawakan oleh peserta  monolog, dan pembacaan puisi yang berjudul “aku masih hapal nanyian itu” karya Mustofa Bisri oleh anak pbsi, pertunjukan teater dari ukm mbureng dan SMKN 2 Jombang.

Persiapan acara  berlangsung selama dua bulan, mulai dari perancangan konsep, pelaksanaan kerja lapangan, hingga pencarian sponsor. Namun atmosfer perjuangan dan kesibukan baru terasa satu minggu sebelum acara dimulai, HMP PBSI juga menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan dan komunitas untuk sponsorship, salah satunya adalah komunitas Yatim Mandiri. Yang memberikan dukungan donasi yang besar kepada HMP PBSI, serta memberikan kesempatan bagi HMP PBSI untuk berkolaborasi di masa depan dengan berkontribusi dalam kegiatan yang diadakan oleh Yatim Mandiri.

Rajwa juga menekankan bahwa momen yang paling dinantikan bukan berasal dari susunan acara resmi, melainkan pengakuan dari alumni dan pihak terkait terhadap keaktifan dan kreativitas mahasiswa PBSI Unhasy. “momen paling ditunggu pengakuan dari alumni dan pihak terkait terhadap keaktifan dan kreativitas dan saya berpesan untuk saling percaya karna kurangnya kepercayaan dari lingkungan sekitar terhadap kemampuan HMP PBSI dalam menyelenggarakan acara besar menjadi salah satu kendala” jelasnya

Menurut salah seorang penonton Siti Hujaimah, festival ini menjadi acara yang menarik dikampus dengan desain ruangan yang sesuai dengan tema. “saya kagum dengan kreativitasnya mahasiswa PBSI yang mendesain ruangan tersebut dibuat semirip mungkin seperti di teater, hal yang bisa diambil oleh saya setelah menonton berbagai pertunjukan yang ditampilkan membuat semakin menambah kepercayaan pada dirinya, ” ungkapnya.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah terdapat stand-stand makanan yang berjejer di samping ruang acara yang diisi oleh beberapa pedagang kaki lima.  Pengunjung bisa mencicipi berbagai hidangan yang tersedia, mulai dari telur gulung, sempol, hingga dimsum, bahkan ada beberapa yang menjual minuman juga seperti es teh dan lain sebagainya.

Pewarta : ami

Editor : Tia