Di tengah hiruk-pikuk dunia media yang sering kali dipenuhi persaingan ketat dan tekanan tinggi, kisah Sandy Dolorosa muncul sebagai cerita yang menyejukkan. Berbekal latar belakang di bidang teknologi informasi (IT) pria yang kini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi sekaligus pemilik media nasional SALAMOLAHRAGA.COM ini membuktikan bahwa ketulusan, visi yang kuat, dan semangat kekeluargaan dapat menjadi pondasi kokoh dalam membangun media yang tak hanya berkembang, tetapi juga bermakna.

“Saya Sandy Dolorosa, Pemimpin Redaksi sekaligus pemilik Media Nasional SALAMOLAHRAGA.COM  Saat ini saya membawahi lebih dari 250 wartawan yang saya anggap sebagai saudara,” ujarnya membuka cerita.

Para wartawan yang tersebar dari Aceh hingga Papua menjadi cerminan semangat keberagaman dan persatuan dalam satu rumah media.

Dari Amanah Menjadi Gerakan

Langkah Sandy di dunia jurnalistik tak dimulai dari ambisi pribadi, melainkan dari sebuah amanah. Ia dipercaya menjadi Ketua Persatuan Wartawan Olahraga di Jombang, sebuah jabatan yang kemudian membuka matanya terhadap pentingnya memiliki media sendiri untuk mendukung pergerakan organisasi.

“Saya bilang kalau saya ingin membuat media. Tapi saya tidak ingin hanya membuat media olahraga, saya ingin membuat media umum juga. Syukurnya, ketua umum mendukung penuh,” jelasnya.

Didorong oleh tekad dan dukungan organisasi, Sandy bergerak cepat. Ia mendirikan badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan mulai membangun infrastruktur media. Karakternya yang perfeksionis membuatnya tak ingin melakukan sesuatu setengah-setengah. “Kalau sudah nyemplung, ya harus bisa berenang,” katanya sambil tersenyum.

Dari Literasi ke Jurnalisme

Meskipun berlatar belakang IT, Sandy memiliki kecintaan terhadap dunia literasi sejak kecil. “Sejak SD saya sudah suka menulis dan membaca. Buku adalah teman terbaik saya waktu kecil,” kenangnya.

Ketika amanah sebagai pemimpin organisasi datang, ia melihat peluang besar untuk berkontribusi lewat media. Sandy pun berani keluar dari zona nyaman, belajar tentang jurnalisme secara formal, dan mendapatkan sertifikasi wartawan di Jakarta. Ia juga banyak belajar dari rekan-rekannya yang lebih senior di dunia pers.

Menyuarakan Pejuang dari Cabang Olahraga Terlupakan

Ciri khas dari SALAMOLAHRAGA.COM adalah fokusnya pada cabang olahraga (Cabor) yang selama ini kurang mendapat perhatian media. Sandy merekrut kontributor dari berbagai Cabor seperti gulat, sepatu roda, drumband, dan lainnya untuk menulis tentang prestasi atlet-atlet dari daerah masing-masing.

“Berita olahraga sering kalah pamor dengan berita kriminal atau sensasi. Padahal, banyak atlet yang bekerja keras dan layak mendapat sorotan,” ujar Sandy.

Melalui pendekatan ini, media yang ia bangun tak hanya menjadi ruang pemberitaan, tapi juga wadah pemberdayaan dan perubahan di komunitas.

Media Bernapas Kekeluargaan

Yang membedakan SALAMOLAHRAGA.COM dari media lainnya adalah semangat kekeluargaan yang dijunjung tinggi. Sandy membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin belajar, tanpa memandang latar belakang pendidikan maupun profesi.

“Wartawan kami ada yang dari latar belakang petani, dokter, pengacara, pendeta, ustaz, bahkan doktor lulusan luar negeri. Semuanya kami perlakukan sama, tidak ada yang dibeda-bedakan,” tegasnya.

Di tahun pertama, media ini bahkan banyak menerima mahasiswa magang dari berbagai kampus. Sandy dan tim juga rutin mengadakan pelatihan internal serta diskusi-diskusi produktif untuk meningkatkan kapasitas wartawan.

Kini SALAMOLAHRAGA.COM telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kominfo. Kepercayaan ini semakin memperkuat eksistensinya sebagai media nasional yang kredibel.

Cerita dari Lapangan: Nyata dan Menyentuh

Sandy mengenang banyak cerita inspiratif dari para wartawan di daerah. Salah satunya adalah kisah seorang petani dari pelosok Sulawesi yang belajar menulis dari nol. “Awalnya dia hanya pakai kertas dan pulpen. Sekarang sudah bisa menggunakan Google Docs dan rutin mengirimkan berita berkualitas,” ujar Sandy dengan bangga.

Cerita lainnya datang dari seorang ustaz di Papua yang aktif mengirimkan berita kegiatan olahraga di daerahnya.

“Dia bilang, lewat media ini, dia bisa menyampaikan kebaikan dan motivasi kepada anak-anak muda Papua agar menjauhi kekerasan dan narkoba,” katanya.

Momen Berkesan dan Harapan ke Depan

Dari sekian banyak momen dalam perjalanan membangun media, yang paling membekas di hati Sandy adalah perjuangan para kontributor di daerah. “Yang paling saya banggakan adalah perjuangan teman-teman di Jombang dan daerah lain. Mereka benar-benar berjuang membesarkan nama media ini agar dikenal secara nasional,” ucapnya penuh haru.

Sandy juga mengenang saat pertama kali media yang ia dirikan mendapat undangan resmi meliput ajang olahraga nasional. “Itu seperti validasi perjuangan kami. Dari yang awalnya diragukan, kami jadi dipercaya,” ungkapnya.

Ke depan, Sandy memiliki mimpi besar untuk mengembangkan platform digital yang lebih interaktif, seperti video reportase, podcast, dan siaran langsung.

“Kalau kamu punya niat baik, jangan takut untuk memulai. Jangan tunggu sempurna. Yang penting bergerak dan terus belajar. Karena hasil tidak akan mengkhianati proses,” pesan Sandy menutup wawancara.

SALAMOLAHRAGA.COM adalah bukti nyata bahwa ketika kerja keras bertemu dengan ketulusan hati, sesuatu yang luar biasa bisa terwujud. Dari seorang profesional IT yang mencintai literasi, lahirlah sebuah media nasional yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, keberagaman, dan profesionalisme.

Oleh : Afif leo saputra ( Mahasiswa kpi UNHASY )

Editor : Tia