BEM FAI Gelar Kajian Fiqih Wanita Bersama Ning Widah Bariroh

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI) menggelar kajian Fiqih Wanita. Kajian ini mengundang pendakwah Widad Bariroh dari Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan. Acara dilaksanakan di Masjid Ulil Albab (Pondok Tebuireng Putri), pada Minggu, (14/07).

Mengusung tema “Kupas Tuntas Hubungan Antara Make Up Dan Wudhu” kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Fiqih kewanitaan. Hal ini dikarenakan make up merupakan permasalahan yang melekat pada masyarakat saat ini, khususnya bagi perempuan yang tidak mengetahui bahwa make up yang digunakan bisa menjadi sebab penghalang wudhu.

Kajian ini mendapat antusiasisme tinggi dari mahasiswa, santri, dan masyarakat umum, sebanyak 180 peserta hadir mengikuti acara.

Dalam kajian ini pendakwah yang akrab disapa Ning Widad menyampaikan bahwasanya thaharah (bersuci) merupakan salah satu dasar utama dalam ibadah. Kebersihan dan kesucian diri menentukan sah atau tidaknya pelaksanaan ibadah lainnya. Dalam menjalani ibadah, seorang muslim dianjurkan untuk selalu dalam keadaan suci, bukan hanya sebatas kondisi seperti melakukan sholat, namun dalam segala hal situasi dan kondisi apapun, bahkan saat mau tidur pun juga tidak lepas dalam anjuran berwudhu.

“Jarang sekali yang membahas kajian fiqih, terutama pada pembahasan thoharoh yang seringkali diabaikan dan penting untuk dipelajari’’ ungkap Ning Widad.

Dengan mengikuti kajian fiqih wanita ini, pengetahuan tentang Thaharoh akan semakin dalam dan mengerti bahwa make up dan sejenisnya menjadi suatu hal penting yang sangat diperhatikan.

Ima, salah satu peserta yang hadir dalam kajian Fiqih wanita mengungkapkan bahwa pengetahuannya hanya sebatas pemahaman umum. Tetapi kini ia memiliki pemahaman yang lebih detail bagaimana konsep-konsep fiqih, hubungan antara make up dan wudhu bagi wanita, serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan diadakan kajian ini harapan kedepannya acara ini dapat memberikan wadah untuk mengaji bersama dengan orang-orang yang berilmu.

“Alhamdulillah bersyukur sekali walaupun masih banyak kekurangan dari panitia, namun ketika niat baik maka hasil yang didapatkan baik,” ungkap Aida Nur Sholihah selaku ketua pelaksana.

Pewarta : Faiq

Editor : Tia