LPM FUM – Jombang, Minggu (24/01), dalam menyikapi banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia seperti gempa bumi, banjir, dan longsor yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang sedang yang ekstrim pada tahun ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI) Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang melakukan aksi galang dana untuk turut andil dalam membantu saudara sesama kita yang sedang tertimpa bencana. Dalam hal ini, BEM FAI bekerjasama dengan LSPT (Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng) sebagai pihak penyalur dana yang akan memberikan bantuan tersebut kepada korban yang tertimpa bencana alam. Dalam lingkup internal, BEM FAI juga bekerjasama dengan semua HMP (Himpunan Mahasiswa Prodi) yang berada di bawahnya, seperti (HMP PAI, PBA, HK, HES, MPI, KPI dan PGMI), agar memudahkan dalam pengumpulan dana.

Dalam usaha penggalangan dana ini, BEM FAI merancang dua sistem pengumpulan dana, yaitu yang pertama, dalam bentuk transfer (online) atau langsung datang ke kantor BEM FAI. Dan sistem yang kedua, adalah aksi turun ke jalan dengan cara mengumpulkan donasi pada masyarakat sekitar Jombang, khususnya di daerah Tebuireng yang dijadikan ruang lingkup dalam penggalangan dana kali ini. “Kami hanya mengambil sebagian daerah yang ada di Jombang. Yang terpenting pusat jantung kota sudah kami jadikan target sumber penggalangan dana. Karena sistem offline ini harus turun langsung, jadi perizinan gerak-gerik di masa pandemi ini masih terbatas, tentunya.” Ungkap Nur Kholis (Ketua BEM FAI) sewaktu diwawancarai via telephon WhatsApp. Sementara itu, penggalangan dana via transfer tidak terbatas dari daerah manapun (umum).

Penggalangan dana ini dimulai sejak Hari Kamis,(21/01) hingga Minggu, (24/01). Daerah – daerah yang akan diberikan bantuan yaitu Kalimantan Selatan (karena terdampak banjir), Sulawesi Barat (gempa bumi) dan Jawa Barat (longsor). Dan untuk penyaluran bantuannya, akan diserahkan secara penuh kepada LSPT selaku lembaga sosial yang ada di Tebuireng. Bentuk donasi yang disumbangkan oleh BEM FAI ini kemungkinan besar berupa uang tunai, bukan donasi dalam bentuk barang atau kebutuhan pokok seperti beras, dll. Hal itu dikarenakan akses dari Surabaya yang bertanggungjawab dalam donasi dalam bentuk benda masih belum ada. Meskipun lumrahnya, donasi yang dibagikan tidak hanya berupa uang tunai.

Dalam penggalangan dana ini, terdapat sedikit hambatan pada perizinan. Hal itu dikarenakan kekhawatiran yang akan mengganggu ketertiban umum dan kurangnya sosial distancing. “Dalam hal ini, kami juga mematuhi protokol kesehatan dengan menyediakan hand sanitizer dan beberapa masker. Bahkan, kami juga mengantongi vitamin C dan obat antibiotik agar kekebalan tubuh tetap terjaga.” Tutur Ketua BEM FAI.

Laporan akumulasi dana yang terkumpul selama dua hari, yaitu pada tanggal 21 dan 22 Januari, adalah sekitar Rp. 11.690.000,00. Pihak yang mendominasi terkumpulnya dana tersebut adalah masyarakat yang berlalu lalang di jalan raya, dan juga dari beberapa pondok yang ada di Tebuireng. Dan pada Hari Minggu, (24/01), laporan dana yang terakumulasi adalah sekitar 30 juta sekian. “Harapan kami dalam penggalangan dana ini adalah untuk ikut berpartisipasi dalam membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah dan juga membantu menyalurkan atau lebih tepatnya menjembatani orang-orang yang berkeinginan untuk membantu korban bencana. Agar semua itu ter-cover menjadi satu dalam tujuan yang baik.” Tutur Nur Kholis di akhir pembicaraan.


Pewarta : Alfi Maghfiroh
Editor : Rokhimatul Inayah
Penerbit : Tim media Lpm FUM