Beranda UNEK-UNEK Artikel Bahaya Paham Keagamaan Menyimpang dalam Kehidupan Bermasyarakat

Bahaya Paham Keagamaan Menyimpang dalam Kehidupan Bermasyarakat

3
Bahaya Paham Keagamaan Menyimpang dalam Kehidupan Bermasyarakat

Indonesia ini dikenal sebagai negara yang kaya akan keragaman, baik dari segi suku, budaya,maupun agama, namun, di balik kekayaan ini tersimpan tentangan besar, beberapa jumlah Gerakan fanatisme agama muncul di berbagai dunia, dan salah satunya di Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya Indonesia merupakan negara dengan beragam agama yang memiliki peran peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral,etika dan tatanan sosial dalam masyarakat. sehingga banyak Masyarakat yang terlibat konflik dikarenakan fanatisme tersebut.

Seperti menganggap bahwa agamanya lebih baik dari pada agama lain. dengan demikian, adanya sikap yang seperti ini kemudian melahirkan fanatisme agama yang pada akhirnya menimbulkan Tindakan kekerasan dan konflik yang berkepanjangan, meskipun agama pada dasarnya mengajarkan kedamaian dan toleransi, fanatisme dapat menyebabkan perpecahan sosial dan berbagai dampak negatif terhadap masyarakat. (Hanafi,2018).

Apasih paham keagamaan menyimpang itu?

Paham keagamaan menyimpang adalah keyakinan atau praktik yang mengatasnamakan agama,  namun bertentangan dengan inti ajaran agama tersebut baik dari segi akidah, ibadah, maupun norma moral. Penyimpangan ini bukan sekadar perbedaan pandangan (ikhtilaf) yang wajar dalam tradisi keilmuan agama, melainkan bentuk penyelewengan yang bisa merusak ajaran dan membahayakan umat. Penyimpangan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti tafsir ekstrem terhadap kitab suci, pengurusan pemimpin agama secara berlebihan, atau pencampuran ajaran agama dengan kepentingan pribadi dan kekuasaan.

Secara umum yang di kenali dengan ciri-ciri paham keagamaan menyimpang antara lain:

mengklaim kebenaran mutlak, mengkultuskan pemimpin kelompok, bersifat eksklusif dan tertutup, menyebarkan doktrin sesat, serta mengeksploitasi anggotanya secara psikologis dan materiil. Mereka sering menggunakan nama agama untuk membenarkan ajaran dan tindakan yang jelas-jelas bertentangan dengan prinsip dasar moral dan kemanusiaan.

Dampak dari paham keagamaan menyimpang sangat luas. Secara sosial, ia memecah belah masyarakat dan menimbulkan konflik. Secara psikologis, ia mempengaruhi individu untuk tunduk tanpa nalar. Beberapa bahkan berujung pada tindakan radikal dan kekerasan, yang mengancam keamanan nasional serta mencemarkan nama baik agama itu sendiri.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki literasi agama yang baik, bersikap terbuka, dan menjaga nilai-nilai toleransi demi menciptakan kehidupan bersama yang harmonis dan damai.

Faktor yang menyebabkan munculnya paham agama yang menyimpang dalam kehidupan masyarakat sangat beragam dan kompleks. Kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama membuat masyarakat mudah terpengaruh oleh tafsir yang keliru. Pendidikan agama yang tidak seimbang serta minimnya peran tokoh agama dalam membimbing umat juga menjadi penyebab utama. Selain itu, kondisi sosial ekonomi yang sulit seperti kemiskinan, pengangguran, dan keterasingan sosial sering dimanfaatkan oleh kelompok menyimpang untuk merekrut anggota. Peran media sosial yang bebas dan tidak terkontrol turut mempercepat penyebaran ajaran sesat, ditambah lagi dengan adanya kepentingan politik yang memanfaatkan agama demi kekuasaan.

Upaya pencegahan dan penanggulangan dari bahayanya paham agama yang menyimpang di masyarakat perlu dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak. Salah satu cara utama adalah melalui pendidikan agama yang benar, moderat, dan seimbang sejak usia dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Tokoh agama dan pemuka masyarakat harus aktif memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama serta membimbing umat agar tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang.

Pemerintah juga memiliki peran penting dengan melakukan pengawasan terhadap aktivitas keagamaan yang mencurigakan dan menindak tegas kelompok yang terbukti menyebarkan paham sesat atau mengancam keamanan. Selain itu, literasi digital juga sangat penting agar masyarakat mampu menyaring informasi dari media sosial dan internet dengan bijak. Masyarakat harus dibekali kemampuan berpikir kritis, terbuka untuk berdiskusi, serta diarahkan untuk belajar agama dari sumber yang jelas dan terpercaya guna menjaga kehidupan beragama yang damai dan harmonis.

Paham keagamaan yang menyimpang bisa sangat berbahaya karena dapat merusak cara orang memahami agama, menimbulkan perpecahan di masyarakat, bahkan mendorong tindakan kekerasan. Kelompok seperti ini sering mengaku paling benar, menyesatkan orang lain, dan menyalah gunakan agama demi kepentingan pribadi atau kelompok. Untuk mencegahnya masyarakat perlu belajar agama dari sumber yang benar, terbuka terhadap diskusi, dan tidak mudah percaya pada ajaran yang aneh atau bertentangan dengan nilai dasar agama. Orang tua, guru, tokoh agama, dan pemerintah juga punya peran penting dalam menjaga agar ajaran agama tetap murni dan tidak disalahgunakan. Jika semua pihak bekerja sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan saling menghormati dalam kehidupan beragama.

Oleh : Riska ( Mahasiswa KPI Unhasy )

Editor : Tia

3 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here